Life & health

Cara Atur Waktu Bagi Perempuan Karier

By : Kiki Riama Priskila - 2015-02-25 07:42:15

Sejak era 60 – 80an, terjadi perubahan tren yang cukup mengejutkan. Berbeda dari era sebelumnya, saat perempuan lebih banyak menghabiskan waktu di dapur, di era inilah kaum perempuan mulai berkarier di luar rumah. Fenomenanya, perempuan modern kini tak lagi hanya berperan sebagai si pengurus rumah tangga, atau si pengurus anak, tapi juga berkarier.

Mungkin tak sedikit dari kita yang lantas berpikir, apa yang membuat kita sebagai perempuan berlomba-lomba bekerja di luar rumah? Apakah kita tidak bahagia? Atau masalah finansial menjadi alasannya? Well, percaya atau tidak, sebagian besar alasan kaum perempuan bekerja justru berasal dari non-economic perspectivealias tidak berdasarkan uang.Menurut psikolog, Roslina Verauli, M. Psi, kita bekerja demi meningkatkan rasa kepercayaan diri. Familiar dengan ucapan, “Duh, rasanya saya nggak bisa deh kalau harus jadi full-time house wife. I need to do something!” Ingat, menjadi ibu rumah tangga bukanlah suatu kesalahan. Namun para perempuan modern kini menginginkan sesuatu yang lebih dari itu.

KENAPA KITA BUTUH...

Bekerja tentu memberikan dampak yang baik bagi kita. Selain keadaan finansial keluarga yang tentunya lebih sejahtera, kepercayaan diri pun akan lebih berkembang. Namun sayang, kondisi ini tidak didukung oleh peran yang seimbang dalam rumah tangga. Nyatanya,meski sama-sama bekerja, 2/3 urusan rumah tangga tetap dikendalikan oleh perempuan. Dengan kata lain, laki-laki hanya mengurus 1/3-nya saja.Inilah dasar mengapa perempuan karier kerap berada dalam tekanan. Belum lagi adanya tekanan budaya dari extended family, sebut saja seperti (ehem!) ibu mertua, yang selalu cerewet jika melihat menantunya “kurang berperan” di rumah.

Selain tekanan, riset menemukan keunikan lain. Bukannya suami yang tidak mau ikut campur urusan rumah, justru kitalah yang kadang senang “mengambil alih”. Coba ingat, berapa banyak dari kita yang khawatir saat harus dinas ke luar kota karena tak percaya keahlian suami menjaga anak dan rumah?Yes, we do like to take over things.

Dengan adanya tekanan tersebut, kita sebagai perempuan modern harus cerdas. Tak hanya pintar mengatur keuangan, kita juga harus bisa merencanakan anggaran waktu, atau yang biasa disebut dengan time budgeting.Rencanakan berapa lama waktu yang akan Anda habiskan untuk bekerja, mengurus anak-anak dan suami, hingga urusan rumah tangga.

APA ITU TIME BUDGETING...

Bagi para perempuan profesional, kita tak memiliki banyak waktu untuk pasangan, anak, bahkan diri sendiri. Disitulah time budgeting memainkan perannya. Kita bisa mengatur anggaran waktu saat hendak bekerja, memasak, olahraga, dan lainnya.

Perencanaan waktu ini hampir sama dengan flextime yang berlaku di perusahaan. Misalnya, jika Anda bekerja 8 jam sehari, maka Anda bisa bekerja dari pukul 09.00 – pukul 17.00. Anda sendirilah yang mengatur waktu kerja itu. Layaknya mengorganisir waktu, time budgeting juga berarti mendelegasikan hal-hal yang tak bisa Anda lakukan sendiri. You are not a wonder woman. Minta bantuan suami, anak, atau asisten rumah tangga untuk mempermudah waktu.

Time budgeting tak pernah memaksa Anda memilih prioritas. Semua yang Anda kerjakan dan perankan adalah prioritas utama. Dengan adanya sistem ini, Anda bisa lebih fokus mengerjakan to-do list yang sudah diatur. Misalnya, saat Anda berada di kantor, Anda tak perlu lagi khawatir memikirkan masalah rumah. Begitu juga saat memasak di dapur, hindari obrolan seputar pekerjaan. Prioritas utama kita adalah apa yang sedang kita lakukan saat itu. It's about being here and now.

DAMPAKNYA...

Sebagai perempuan yang dituntut untuk bisa sukses baik di karier dan keluarga, peranan waktu memegang kendali besar. Menggunakan time budgeting tentu akan membantu kita mewujudkan impian itu. No more juggling between two (or more) lives! Kita bisa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk quality time bersama keluarga. Percayalah, saat Anda berhasil menyelesaikan setiap “job task” dalam daftar, ada kepuasan yang luar biasa. At the end of the day, we got that sense of control.

 

(TEKS: KIKI RIAMA PRISKILA / FOTO: BERBAGAI SUMBER)

Life & health