Dalam kondisi normal, kita memang mampu mencerna makanan kita. Namun, jika kita salah makanan atau mengalami keracunan makanan, dapat menyebabkan dispepsia (sakit maag). Dr. Ari Fahrial Syam, Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM menjelaskan istilah dispepsia berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'bad digestion', yakni suatu kumpulan gejala rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada daerah ulu hati. "Berdasarkan Konsensus Roma, dispepsia adalah rasa nyeri dan tidak enak pada abdomen tengah atas." Gejala yang menyertainya adalah cepat kenyang, merasa kembung, merasa penuh, mual, dan muntah. Gangguan ini tergantung pada pola makan kita sehari-hari. Oleh karena itu, makanan dan minuman perlu menjadi perhatian. Berikut adalah beberapa makanan yang patut dihindari para penderita maag:
- Makanan yang mengandung banyak gas, antara lain makanan berlemak, sayuran tertentu (sawi, kol), buah-buahan tertentu (nangka, pisang ambon), makanan berserat (kedondong), buah yang dikeringkan, dan minuman yang mengandung soda.
- Makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung, antara lain kopi, minuman beralkohol, anggur putih, sari buah sitrus, susu full cream.
- Makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung, seperti kue tart, keju, makanan yang mengandung cuka, pedas, merica, dan bumbu yang merangsang karena hal ini bisa merusak dinding lambung.
- Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah antara lain alkohol, cokelat, makanan tinggi lemak, dan gorengan. Beberapa sumber karbohidrat yang perlu dihindari adalah beras ketan, mi, bihun, bulgur, jagung, ubi, singkong, talas, dan dodol.
(TEKS: LENNY SITUMEANG / FOTO: BERBAGAI SUMBER)
