Food & travel

Fakta dan Mitos Kopi

By : Kiki Riama Priskila - 2014-12-24 04:02:32 Fakta dan Mitos Kopi

MITOS: Kopi membuat dehidrasi.

Biasanya, Anda akan mengonsumsi kafein dalam bentuk kopi atau teh. Kadar air dalam kedua minuman tersebut lebih dari cukup untuk mengurangi efek dehidrasi dari kafein itu sendiri. Bahkan, sebuah studi dari University of Birmingham, Inggris, di tahun 2014 justru menemukan bahwa peminum kopi kemungkinan besar bisa membentuk suatu kekebalan tersendiri terhadap efek dehidrasi dari kafein.

MITOS: Kopi decaf berarti bebas kafein.

Setelah mengetes 36 gelas kopi decaffeinated di tahun 2007, studi dari Consumer Reports di AS menemukan adanya setidaknya 20mg kafein dalam beberapa di antaranya. Sebagai perbandingan, secangkir kopi biasanya mengandung 95 – 200mg kafein. Sebuah studi dari University of Florida, AS, di tahun 2006 lalu menemukan bahwa hanya karena Anda mengonsumsi kopi decaffeinated, bukan berarti lantas bebas kafein. “Jika Anda meminum 5-10 cangkir kopi decaf, dosis kafeinnya bisa mencapai level yang terdapat dalam satu atau dua cangkir kopi dengan mudah,” kata Bruce Goldberger, Ph.D., dalam studi tersebut.

FAKTA: Konsumsi kopi bisa bantu obati beberapa penyakit.

Tentunya akan selalu ada risiko nyata yang berdampak buruk pada kesehatan, terlebih bila Anda terbiasa mengonsumsi kopi dalam dosis tinggi per minggunya. Tapi surprisingly, tetap ada keuntungan tersendiri dari mengonsumsi kopi. Studi dari American Academy of Neurology yang menemukan bahwa kafein bisa mengurangi risiko dan gejala dari penyakit Parkinson, penyakit lambung, kanker kolorektal, type 2 diabetes, dan Alzheimer.

MITOS: Espresso memiliki lebih banyak kafein dibanding filter coffee.

Bagi kebanyakan peminum kopi, segelas espresso di pagi hari sebelum berangkat kerja seringkali jadi “penyelamat” hari tersebut. Satu espresso shot biasa mengandung 30 – 50mg kafein, sementara ½ gelas filter coffee mengandung sebanyak 200mg! Penyebabnya adalah waktu pembuatannya, alias brew time. Saat membuat espresso, air melakukan kontak dengan bubuk kopi selama 20 – 30 detik, tapi saat filter coffee di-brew, air menyentuh bubuknya selama empat menit, jadi kafein yang terserap pun lebih banyak.

FAKTA: Kafein bisa bantu mengurangi berat badan.

Kafein adalah salah satu bahan aktif yang terdapat dalam banyak produk pengurang berat badan, dan terbukti membantu memperlancar metabolisme tubuh, demikian menurut laporan dari International Journal of Obesity di tahun 2010. Meski demikian, bukan berarti kafein lantas jadi faktor utama dari berkurang atau tidaknya berat badan secara signifikan atau pun permanen. Beberapa cangkir kopi bukanlah jawaban yang mutlak bagi Anda yang ingin mengurangi berat badan, terlebih bila Anda suka menambahkan gula atau krim ke kopi Anda.

 

(TEKS: ANGGITA DWINDA & CINDY EGIFANIA / FOTO: BERBAGAI SUMBER)

Food & travel