Sex & Relationship

3 Hal Tersulit Saat Healing dari Toxic Relationship

By : Natasha Fitrand - 2025-05-08 14:00:02




It's the bitter truth, bahwa siapa saja bisa jatuh ke dalam toxic relationship. Bahkan ketika kamu sudah yakin dengan pasanganmu dan merasa sangat cocok dengannya, trauma di masa lalu, pengaruh lingkungan, atau faktor-faktor lainnya yang tidak terduga tetap bisa merubah seseorang menjadi toxic dan akhirnya menciptakan toxic relationship. Atau, bisa juga ia sudah menunjukkan berbagai red flag atau tanda-tanda sifat yang toxic, baik itu kamu tidak peka untuk melihatnya, atau kamu sendiri yang berusaha untuk mengelaknya. Apapun itu, toxic relationship tidak boleh dibiarkan begitu saja. Baik itu ia memiliki sifat yang manipulatif, suka gaslighting, atau melakukan kekerasan verbal bahkan fisik, segala jenis toxic relationship tidak patut untuk dipertahankan dan harus segera diselesaikan.


Jika kamu sudah berhasil menyadari dan mengakhiri toxic relationship, maka selamat untukmu, tapi sayangnya perjuanganmu belum berakhir di situ. Toxic relationship bisa merubah korbannya dengan berbagai trauma dan luka yang diakibatkannya. Proses healing yang terjadi pasca toxic relationship bisa berat untuk banyak orang. Apa saja, sih hal tersulit soalhealing dari toxic relationship?


(Baca Juga:Ini 3 Alasan Silent Treatment ke Pasangan Termasuk Toxic)


1. Menyadari realita


Salah satu hal yang paling sulit dalam proses healing pasca toxic relationship adalah menyadari kembali perspektif hidup yang dulu kamu miliki dan realita yang ada sekarang. Bisa jadi, dulu kamu terlalu banyak dimanipulasi atau gaslight oleh pasanganmu hingga sudut pandangmu soal kehidupan banyak berubah dan malah berfokus kepada dirinya. Saat kamu berhasil keluar dari hubungan tesebut, kamu harus bisa menemukan kembali perspektif yang dulu kamu miliki, atau menciptakan sudut pandang baru yang bermanfaat untuk kehidupanmu di masa depan.


Pada masa menyadari realita ini, kamu juga mungkin akan memiliki banyak pertanyaan seperti, "bagaimana semuanya bisa menjadi seburuk ini?" "mengapa aku tidak melihat tandanya dari dulu?" "bagaimana ini semua bisa terjadi?" dan lain sebagainya. Terus menerka-nerka tentang pertanyaan tersebut tidak akan ada habisnya, yang bisa kamu lakukan sekarang adalah fokus pada penyembuhan diri di saat ini dan masa depan.


2. Trust issue


(Hal Tersulit Saat Healing dari Toxic Relationship. Foto: Dok. Freepik)

Tentunya, setelah berhasil keluar dari toxic relationship kamu akan mengalami trauma dan trust issue, yang mana hal ini bisa berbeda-beda tergantung yang mengalami. Ada tipe orang yang bisa dengan mudah kembali percaya dengan orang lain, namun ada pula yang bahkan membutuhkan waktu bertahun-tahun agar bisa kembali membuka dirinya pada orang lain. Apapun itu, tentunya saat pertama kali mencoba hal baru kamu akan merasa sangat kesulitan. Namun semua itu adalah proses dari healing.


3. Belajar mencintai diri sendiri


Setelah berhasil keluar dari toxic relationship, dirimu yang semula sangat terisolasi dari dunia luar karena sifatnya yang posesif, atau dirimu yang dulunya menjalani segala hal dengannya pasti akan merasakan dunia yang sangat berbeda. Saat kamu akhirnya berakhir seorang diri, pasti akan ada momen dimana kamu mulai menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang terjadi. Mungkin kamu merasa perubahan sifatnya adalah pengaruh dari dirimu, atau justru kamu yang memperburuk keadaan.


(Baca Juga:Lagi Alami? Ini Rekomendasi Lagu Tentang Toxic Relationship)


Selain itu, pasti ada momen juga dimana kamu mulai bertanya-tanya apakah kamu bisa jatuh cinta lagi, atau apakah ada orang lain yang akan mencintaimu setelah ini. Pertanyaan-pertanyaan ini muncul karena kamu sudah lama tidak mencintai dirimu sendiri selama bersamanya. Selama ini, kamu sudah cukup merendahkan harga dirimu sendiri demi bersamanya yang selalu memperlakukanmu dengan buruk. Kini adalah saatnya seara perlahan kamu mulai belajar mencintai dirimu sendiri dengan cara memprioritaskan dirimu dalam banyak hal.


Itu adalah beberapa hal tersulit saat healing dari toxic relationship. Ingat, move on itu penting, namun untuk pelajaran yang kamu alami ini, penting juga untuk memaafkan namun tidak melupakan. Apakah kamu sedang berada di fase ini juga?