Life & health

Ruben Onsu Terkena Empty Sella Syndrome, Ini Penyebabnya!

By : Her World Indonesia - 2022-07-28 13:00:01




Presenter terkenal Indonesia, Ruben Onsu baru saja mengungkapkan bahwa ia mengidap penyakit Empty Sella Syndrome. Kabar ini pun sontak mengejutkan penggemarnya karena belakangan ini Ruben sering tampak pucat dan kelelahan ketika tampil di acara televisi. Namun, karena penyakit ini belum banyak terjadi di Indonesia, masyarakat pun penasaran akan Empty Sella Syndrome ini.


Empty Sella Syndrome adalah penyakit langka yang menyerang otak. Penyakit ini bisa memburuk seiring berjalannya waktu meskipun tidak menimbulkan gejala. Empty Sella Syndrome merupakan masalah kesehatan yang terjadi pada sella tursika, yaitu struktur tulang yang terletak di bagian dasar tulang tengkorak yang berfungsi untuk melindungi kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari berfungsi untuk menghasilkan hormon yang mengatur berbagai fungsi organ tubuh.


Penyebab Empty Sella Syndrome


Empty Sella Syndrome dibagi menjadi dua jenis berdasarkan penyebabnya.


Empty Sella Syndrome Primer

Hingga kini, belum ditemukan penyebab jelas yang memicu terjadinya Empty Sella Syndrome Primer. Namun, penyakit ini sering dikaitkan dengan adanya sobekan kecil pada lapisan pembungkus otak, biasanya terjadi ketika lahir atau cacat lahir. Sobekan kecil in menyebabkan serebrospinal atau cairan dalam otak bocor dan masuk ke bagian sella tursika sehingga kelenjar pituitari menyusut dan tidak dapat berfungsi dengan normal.



(Kelenjar pituitari atau pituitary gland. Foto: Dok. Cleveland Clinic)


Empty Sella Syndrome Sekunder

Seperti Empty Sella Syndrome pada umumnya, penyakit ini juga disebabkan oleh gangguan pada sella tursika atau kelenjar pituitari yang biasanya dipicu oleh beberapa hal sebagai berikut:

1. Terapi radiasi di area kepala

2. Tumor otak

3. Riwayat operasi di bagian kepala

4. Ensefalitis atau infeksi otak

5. Cedera kepala akibat kecelakaan atau benturan keras

6. Sindrom Sheehan, kondisi ketika wanita kehilangan banyak darah atau mengalami tekanan darah rendah pada saat proses persalinan


(Baca Juga: 10 Gejala Stroke Ringan Yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini)


Gejala Empty Sella Syndrome


Penyakit ini tidak memiliki gejala awal sehingga lumayan sulit untuk terdeteksi. Namun, gejala baru bisa dirasakan ketika kelenjar pituitari mengalami penyusutan sehingga terjadi ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Oleh karena itu, setiap orang yang mengidap penyakit ini bisa merasakan gejala yang berbeda-beda tergantung pada hormon yang terpengaruhi. Gejala yang paling banyak muncul ketika mengalami penyakit ini adalah sebagai berikut:

1. Impotensi pada pria

2. Gangguan menstruasi pada wanita

3. Infertilitas

4. Sakit kepala kronis

5. Mata kering

6. Tekanan darah tinggi

7. Keluar cairan jernih dan tidak berbau dari bagian hidung

8. Penurunan gairah seksual

9. Kelelahan sepanjang waktu

10. Penurunan kualitas penglihatan


Empty Sella Syndromedapat disembuhkan dengan mengonsumsi obat-obatan dari dokter untuk mengontrol hormon yang keluar pada kelenjar pituitari dan tindakan operasi jika sudah mengalami kebocoran pada cairan tulang belakang di bagian hidung.


(Baca Juga: Apa Itu Cerebral Palsy? Kenali Gejala & Penyebabnya!)


Penyakit ini biasanya baru ditemukan setelah melakukan MRI atau CT Scandi kepala dan otak. Namun, pada kasus tertentu, pemeriksaan untuk tekanan pada otak dilakukan untuk mengidentifikasi penyakit ini, seperti pemeriksaan retina dengan seorang opthalmologist. Selain itu,lumbar puncture atau spinal tapjuga dilakukan, sebuah tindakan medis untuk mengumpulkan cairan serebrospinal dengan "menusuk" daerah lumbar tulang belakang.


(Penulis: Andrea Nathania)