Life & health

'Eki Update 4.0', Aksi Panggung Cinta Penuh Warna

By : Rahman Indra - 2018-11-24 15:18:00 'Eki Update 4.0', Aksi Panggung Cinta Penuh Warna


Kelompok tari Eksotika Karmawibhangga Indonesia atau EKI Dance Company kembali mengusung program tahunannya Eki Update yang kali ini diberi tajuk 'Eki Update 4.0', #WeSingWeDanceWelove. Mengusung hal berbeda dari sebelumnya, show kali ini mengusung tema besar 'cinta' lewat paduan suara, tari, musik, dan juga musikal mini dengan cerita pendek berjudul 'Ada Apa dengan Sinta.'

Sekilas judul ini akan mengingatkan pada film populer Ada Apa dengan Cinta, dan cerita ini pun juga mengusung spirit cerita yang sama, yakni cinta segitiga. Jika di AADC ada Rangga-Cinta-Borne, di AADS kali ini ada Sinta yang terjebak cinta segitiga dengan Rangga dan Ayang, yang keduanya mewakili suku berbeda, yakni Jawa dan China. 

Dengan perpaduan tari-akting-nyanyi dan kostum warna-warni, pentas Eki kali ini makin mengingatkan pada Mickey Mouse Club Disney AS di mana menjadi tempat bertumbuhnya bintang-bintang baru seperti Britney Spears, Justin Timberlake, Christina Aguilera, Demi Lovato dan atau Selena Gomez di masanya. Yang tak hanya jago menari, tapi juga akting dan menyanyi. 

(Baca juga: Eki Update 3.0: Selamat Datang #LyfeKidsJamanNow)

Rusdy Rukmarata selaku koreografer dan direktur artistik yang juga Anggota Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta, mengungkapkan bahwa tema  yang diusung merupakan ajakan untuk melakukan apa saja, namun dengan cinta.

“Banyak orang khawatir akan potensi Indonesia akan terpecah. Namun saya yakin, selama diantara kita melakukan apa saja dengan cinta, maka Indonesia akan selalu ada,” serunya dalam acara jumpa pers pertunjukan “EKI Update 4.0” yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar baru, Jakarta Pusat. Pentas EKI Update 4.0 sendiri diadakan pada tanggal 23 - 25 November 2018 di tempat yang sama.


(Paduan suara Eki Update 4.0. Foto: Dok/EKIDanceCompany)


Aiko Senosoenoto selaku produser, menyatakan pentas ini memakan waktu persiapan selama dua bulan dengan melibatkan 60 penampil, serta lebih dari 150 pekerja di balik panggung. Hal baru yang disajikan pada EKI Update kali ini adalah kerjasama dengan kooreografer Gege Diaz dan Josh Marcy yang memiliki gaya dan disiplin yang relatif berbeda dengan gaya yang selama ini dimiliki EKI Dance Company.

“Kolaborasi ini memacu semua pihak untuk saling kenal, belajar dan berkembang ke arah lebih baik,” terang Aiko dengan antusias.

Nyanyi dan Tari

Pertunjukan Eki Update 4.0 berlangsung dua jam dengan dibagi atas dua babak. DI babak pertama, pertunjukan ini dibuka dengan paduan suara yang apik dengan medley lagu 'Tak Ada Logika' milik Agnez Mo dan 'Meriang' Cita Citata yang diaransemen Michael da Lopez. Sembari menyanyi, para pelakon juga menari dengan koreografi tertata. 

Berikutnya, secara berurut-turut hadir tujuh tarian yang masing-masing mengusung konsep berbeda, dari mulai balet, jazz, hip hop hingga tradisional. Ada yang menarik dan mengundang decak kagum, ada yang biasa saja. Masing-masing membawa cerita berbeda.

Di tari awal misalnya, ada kisah Arjuna dan Srikandi lewat 'Arrow of Retaliation yang dibawakan Kojack Kodrata, dan Nala Amrytha. Tari duet ini diiringi dengan media visual yang memanjakan mata berkat vidoe mapping yang pas. Lalu, berikutnya, tampil tarian 'My Goddess' yang kontemporer dikoreografi Takako Lean. Gabungan antara nyanyian dan tari yang memanjakan mata dan telinga.

Nomor berikutnya, 'Body Wreck', dibawakan dengan penuh semagat olah para penari cilik Eki on Call. Mereka secara berurutan unjuk kebolahan menari lewat lagu Touch it Remix, Milkshake, Purple Lamborghini, Humble Kendrick Lamar dan ditutup Kebebasan Pongky Prasetyo 'Singiku.

Melengkapi kisah cinta di atas panggung, Eki Update 4.0 memberi tribut untuk Rudy Wowor, maestro di dunia tari yang baru saja meninggal dunia. Tarian ini, disampaikan Rusdy, dulu dikreasikan dan dibawakan mendiang Rudy Wowor.

"Beliau merupakan salah satu guru saya. Tarian ini kini dibawakan kembali oleh saya,“ ungkapnya. Rusdy mengaku mengalami kesulitan, lantaran usia yang menjelang 60 tahun sehingga tidak terlalu lentur untuk menari.

Sebelum babak kedua berakhir, karya tari yang dikoreografi Josh Marcy tampil memukau lewat nomor 'Building Blocks'. Gerak kombinasi tarian jazz, hip hop dan balet membuat nomor ini serta properti balok-baloknya menjadi suguhan yang tak terasa usai dan ingin menontonnya lagi. 

Perpaduan balet dan locking dance (hiphop funk) juga hadir lewat 'Savage Dub', kolaborasi empat koreografer, Rusdy Rukmarata, Gege Diaz, Kojack Kodrata dan Takako Leen dan dibawakan para penari Eki Dance Co dan Street Pass. Nomor ini dibuat maksimal lewat gabungan aksi lagu pertama Toxic yang dippopulerkan britney Spears dan Perm Peter Gene Hernandez. 


(Pertunjukan mini musical Eki Update 4.0. Foto: Dok/EKIDanceCompany) 


Mini Musical

Setelah interval 15 menit, babak kedua mengusung mini musical yang dengan cerita “Ada Apa Dengan Sinta". Cerita dibuka dengan narator (Tan Kok Siong) yang mengenalkan masing-masing karakter, yakni Sinta (Nala Amrytha), putri dari pasangan Anita (Takako Leen) dan Dodo (Charles Henry).

Sepulang dari studi di AS, Sinta dijodohkan dengan Ayang (Freddy Kurniawan), putra pasangan Akong (Budi Santoso) dan Acay (Lilies). Sementara itu, Somad  (Limawan Bayu Hananto), ingin menjodohkan anaknya Kipli (Yudhi Fong) dengan Sinta. Di luar perjodohan janggal ini, Sinta telah menjalin hubungan dengan Rangga (Tonny Prakarsa), tukang kebun, yang juga diincar oleh Siti.  

Meski sekilas hubungan cinta berantai ini tampak kompleks, di atas panggung semua berjalan dengan baik. Suasana hidup lewat para pemeran yang berkarakter kuat. Di antaranya Kresna Wijaya dan Ara Ajisiwi sebagai Andri dan Karsi, serta Ericha Vicky sebagai Siti yang mencuri perhatian, berkat akting dan adegan ia menyanyi solo. 

Sepanjang cerita yang berlangsung satu jam, terdapat tujuh tarian yang dibawakan di sela-selanya. Di setiap tari diiringi musik dan lirik yang disesuaikan dengan cerita. 

Kolaborasi antara cerita, akting, tarian, dan nyanyian membuat Ada Apa dengan Sinta menarik untuk disimak. Ditambah selipan humor berkonteks kekinian yang menggelitik, dan sekaligus menyindir lewat humor. Seperti menyindir perjodohan antara orang China demi bisnis, atau soal kaya-miskin dalam hal percintaan. Meski sensitif, isu-isu ini hadir dengan guyonan yang membuat rileks dan diterima dengan pikiran terbuka. 

Yang menarik adalah tidak hanya menyuguhkan aksi di atas panggung, Eki Update 4.0 juga mengajak penonton untuk berpartisipasi. Mengisi waktu di babak pertama, penonton diajari gerakan praktis akan dua gerakan tari. Gerak simple ini kemudian sama persis dengan gerakan tari di akhir cerita, dan penonton diajak turut bergoyang bersama. Dengan riuh panggung, dan aksi partisipasi ini membuat pertunjukan Eki Update kali ini lebih hidup dan terasa meriah. 

Merunut rekam jejaknya, Eki Update 4.0 melanjutkan seri Eki Update yang sebelumnya, hadir untuk kali pertama pada 2016 lewat EKI Update 1.0 yang  menusung tema #EtnikKekinian. Kemudian tema #InArtWeUnite, diangkat pada EKI Update 2.0 (2017) serta pada EKI Update 3.0 (2017) dihadirkan tema #LyfeKidsJamanNow. Serupa dengan pertunjukan EKI Update sebelumnya, seluruh keuntungan dari penghasilan penjualan tiket didonasikan kepada Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) - Jakarta Cerebral Palsy Center.

Life & health