3 Cerita Singkat Bermakna Yang Bisa Bantu Memotivasi Diri!

Dewasa ini, banyak orang yang sudah mulai menyadari pentingnya membaca buku. Salah satu genre buku yang cukup populer adalah tentang motivasi diri atau self development. Jenis buku seperti ini sangat cocok dibaca saat kamu sedang membutuhkan motiviasi diri. 

Beberapa cerita singkat bermakna di bawah ini bisa kamu baca saat kamu sedang membutuhkan penyemangat, kekuatan, dan motivasi diri. 

1. Cerita Singkat Bermakna: Aku Tidak Mau Terburu-buru

Sudah memasuki bulan terakhir di tahun ini, tetapi dia belum bisa mencapai satu pun resolusi yang pernah dibuatnya pada awal tahun. “Tidak ada gunanya membuat resolusi baru untuk tahun depan, resolusi tahun ini saja tidak ada yang tercapai,” ujarnya dengan nada pelan. 

Meskipun usianya sudah memasuki kepala tiga, tetapi dia masih belum tahu apa tujuan hidup yang ingin dicapainya. Setiap hari yang dilakukannya hanya rutinitas berulang, dari bangun tidur, bekerja, hingga tidur lagi. Rasanya sangat membosankan, tapi itulah hidup yang harus tetap dijalani.

Sudah genap sepuluh tahun ia hidup merantau di ibu kota. Selain untuk bekerja, alasan lain ia meninggalkan rumah adalah menghindari berbagai tuntutan dari keluarganya. Misalnya, tuntutan untuk menikah dan memiliki keluarga. “Menikah bukanlah prioritasku saat ini. Masih banyak yang perlu dipersiapkan.”

Sepuluh tahun merantau untuk bekerja dan masih merasa belum memiliki tujuan hidup yang pasti membuatnya ragu untuk berumah tangga. “Sudah banyak rasa lelah dan masalah hidup yang menumpuk, tidak mampu rasanya menambah masalah hidup lain dengan hidup bersama orang baru yang harus ditemui setiap hari.”

Jangan menikah hanya karena paksaan atau umur yang semakin bertambah. Jangan terburu-buru dan takut tertinggal oleh orang lain. Percayalah kalau setiap orang akan menikah di waktu dan dengan orang yang tepat. 

(Cerita singkat bermakna untuk jadi motivasimu dalam hidup. Foto: Dok. Tirachard Kumtanom/Pexels)

2. Cerita Singkat Bermakna: Tidak Apa-apa, Hidup Memang Begitu

Kisah ini berawal dari seorang pria yang menumpahkan kopinya sendiri ke atas tumpukan dokumen-dokumen pekerjaannya. Padahal, dokumen itu akan dipresentasikannya pada rapat sore nanti. Mungkin pria itu akan segera dimarahi oleh atasannya saat mengetahui apa yang baru saja terjadi. 

“Kenapa?,” tanya teman sekantor yang duduk disebelahnya. 

“Gawat nih kopinya tumpah ke dokumen buat rapat nanti, gimana dong?,” jawab pria itu. 

“Emang mikirin apa sampe enggak fokus gitu? Print ulang lagi saja.” 

“Enggak ada. Yasudah, print ulang lagi aja ya.”

Pria itu langsung bergegas mencetak ulang dokumen-dokumen yang diperlukan untuk rapat nanti sore. Dengan sabar ia mencetak lembar per lembar dokumen sambil menghela nafas panjang. “Hari ini banyak banget cerobohnya, dari dompet ketinggalan di bus, lupa bawa kotak makan siang, sampe kopi tumpah di atas dokumen penting,” ujarnya dalam hati. 

Saat sedang mencetak ulang dokumen, terdengar suara ramah dari arah samping tempat pria itu berada. 

“Masih pagi mukanya mas udah cemberut saja,” tanya seorang cleaning service.

“Biasa pak kesalahan teknis, emang ceroboh banget saya hari ini. Apa-apa jadi enggak beres saja," jawab pria itu.

“Gak apa-apa mas, kesalahan itu biasa. Jangan suka nyalahin diri sendiri gitu,” tambah bapak cleaning service itu. 

“Iya juga ya pak namanya juga hidup, suka ada-ada aja.”

“Betul mas, nikmatin saja. Kalo tidak ada kesalahan nanti hidup kurang asyik. Tapi, kalo mau mengeluh juga tidak apa-apa mas.”

Kedua pria itu tertawa bersama. Mereka melanjutkan mengobrol sampai tidak terasa semua dokumen yang harus dicetak ulang sudah selesai. Bapak cleaning service juga sudah selesai membersihkan ruangan tersebut. 

Terkadang, hidup memang penuh dengan kejutan. Ada hal-hal diluar kendali kita yang tidak perlu kita pikirkan terus menerus. Kamu hanya perlu memperbaiki diri untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan bisa menghadapi sebuah masalah dengan hati yang tenang. Tidak apa-apa untuk mengeluh, namun jangan jadikan itu alasan untuk gampang menyerah. Tetapi, mengeluhnya agar kamu bisa belajar menjadi lebih baik lagi dikemudian hari. 

(Baca Juga: Ini 20 Kata-Kata Motivasi Cinta Yang Romantis Untuk Pasangan)

3. Cerita Singkat Bermakna: Perjalanan

Pada suatu hari, ada seorang anak kecil yang mengeluh kelaparan kepada ayahnya. Hari ini ia tidak mampu menahan lapar dan haus karena udara sangat di luar sangat panas. Kakinya juga sangat lelah karena harus terus berjalan mengikuti ayahnya menuju suatu tempat.

“Sabar ya, nak, sedikit lagi kita sampai,” kata sang ayah dengan nada lembut untuk menenangkan putranya itu. 

“Tapi aku sudah sangat laparan ayah. Tidak bisakah kita berhenti sebentar dan makan sesuatu?,” tanya sang anak. 

“Sabar sebentar lagi saja, sedikit lagi kita sampai. Persediaan makanan yang kita bawa juga tinggal sedikit. Tahanlah dulu.”

Anak kecil itu menghela nafas dan akhirnya menuruti sang ayah untuk menahan rasa laparnya sebentar lagi dan melanjutkan perjalanan. Udara semakin terik, anak itu juga semakin lemas karena mereka harus terus berjalan menuju suatu tempat. Ayahnya sudah berkali-kali menjawab untuk menunggu dan bertahan karena sebentar lagi mereka akan sampai. Tapi dari waktu ke waktu mereka tidak kunjung sampai ke akhir tujuan mereka.

“Apakah sudah sampai ayah?,” tanya anak kecil itu lagi

“Belum, bertahanlah, sebentar lagi kita akan sampai,” jawab sang ayah

Lagi-lagi sang ayah memberikan jawaban yang sama. Setengah hari sudah dilewati, dan tenaga anak kecil itu sudah hampir habis. Ia tidak bisa lagi bertahan dan menangis.

Sang ayah yang mengetahuinya justru memarahi anak kecil itu karena tidak bisa bertahan sebentar lagi dan menangis. “Kamu sudah cukup dewasa untuk tidak menangisi hal-hal yang sepele,” ujar sang ayah. 

Hanya untuk berjalan menuju tujuan mereka, anak kecil itu tidak bisa menentukan pilihannya sendiri bahkan hanya sekedar untuk beristirahat atau menangis.

Hari sudah hampir sore, anak kecil dan ayahnya masih belum sampai pada tujuan mereka. Anak kecil itu hanya diam mengikuti sang ayah. “Ayah aku tidak kuat lagi, aku ingin berhenti dan melanjutkan perjalanan sendiri nanti. Kau bisa melanjutkan perjalananmu sendiri,” kata anak kecil itu.

Sang ayah menghela nafas panjang dan siap memarahi anak kecil itu sekali lagi. Tetapi, anak kecil itu mengucapkan sesuatu pada ayahnya sebelum sempat sang ayah memarahinya. 

“Aku masih terlalu kecil untuk mengikuti semua apa yang ayah mau. Aku ketakutan saat ditinggalkan sendiri, tapi aku kelelahan jika harus terus mengikutimu. Aku tidak apa-apa ditinggal sendiri karena aku pasti bisa sampai pada tujuanku sendiri nantinya. Kau bisa meninggalkanku ayah. Aku bisa memilih jalanku sendiri,” ucap anak kecil itu kepada sang ayah. 

Terkadang kita tidak perlu menyenangkan banyak orang dan memenuhi segala ekspektasi mereka terhadap kita. Kita bisa menentukan sendiri apa keinginan kita dengan tekad yang kuat. 

Tidak apa-apa berhenti sejenak dari prosesmu yang panjang. Tidak apa-apa beristirahat sejenak, karena kamu bisa memulainya lagi nanti. Kamu hanya perlu berani mengungkapkan apa yang ada dalam dirimu. Menangislah sepuasnya jika perlu, dan berbahagialah setelahnya. 

(Baca Juga: Ini 6 Tips Membuat Resolusi Tahun Baru Yang Bisa Dijalani)

Itulah beberapa cerita singkat bermakna yang bisa kamu baca saat kamu membutuhkan penyemangat, kekuatan, dan motivasi diri. 

(Penulis: Calvin)