Hair & beauty

Suka Salah Kaprah, Mitos Sunscreen Ini Tidak Perlu Dipercaya

By : Fariza Rahmadinna - 2021-07-26 14:30:01 Suka Salah Kaprah, Mitos Sunscreen Ini Tidak Perlu Dipercaya

Sebagaimana diketahui, memakai sunscreen adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar dalam perawatan kulit. Sunscreen adalah garis pertahanan pertama untuk melawan sinar ultraviolet matahari yang berbahaya yang dapat merusak kulit dan bahkan menyebabkan kanker kulit. Namun sayangnya, kebanyakan orang masih memiliki pemahaman yang kurang tepat mengenai sunscreen. Nah, berikut ini beberapa mitos sunscreen yang sebaiknya tidak kamu percaya. Apa saja? Ini ulasannya untuk kamu!


(Baca juga: Kata Ahli, Ini Cara Memakai Ulang Sunscreen Di Atas Makeup)


Mitos: Satu kali aplikasi sunscreen dapat melindungi kulit seharian


Menurut dokter kulit bersertifikat, Ainah Tan, MD, FAAD, pada umumnya, sunscreen hanya mampu bertahan melindungi kulit sekitar 90-120 menit. Ini karena, bahan kimia dalam tabir surya, seperti avobenzone, dapat memecah dan mudah rusak saat terekspos sinar matahari sehingga kehilangan efektivitasnya.  Oleh karena itu, sangat penting untuk memakai ulang sunscreen setiap 2 hingga 3 jam sekali, atau setelah melakukan aktivitas berkeringat dan basah. 


Mitos: Kulit gelap tidak memerlukan sunscreen


Beberapa orang percaya bahwa orang yang memiliki lebih banyak melanin di kulit -- kulit gelap -- tidak perlu menggunakan sunscreen. Ini adalah kesalahpahaman besar. Faktanya, tabir surya sangat penting untuk semua jenis kulit agar terhindar dari kanker kulit dan tanda-tanda penuaan dini. 


Kerusakan kulit akibat paparan sinar UVA tidak mampu diblokir oleh melanin. Inilah yang kemudian dapat menyebabkan munculnya tanda-tanda penuaan dini dan kerutan pada kulit. 


Selain itu, melanin juga tidak mampu melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang ekstrim, seperti menghabiskan waktu berjam-jam di bawah sinar matahari tanpa pelindung, yang dapat memicu kanker kulit. 


Mitos: Semakin tinggi SPF, semakin maksimal perlindungan yang diberikan


Kebanyakan orang mengira bahwa menggunakan sunscreen dengan nilai SPF tinggi bisa menjadi indikator jumlah menit kamu dapat berapa di bawah sinar matahari. Padahal kenyataannya, SPF yang tertulis pada hanya mengukur perlindungan produk terhadap sinar UVB, yang menjadi penyebab kulit terbakar (sunburn). 


Misalnya saja, SPF 15 pada sunscreen hanya mampu memblokir sekitar 93% sinar UVB, sedangkan SPF 30 memblokir 97%, dan SPF 50 memblokir 98%.


Selain UVB, ada jenis sinar UV lain, yang disebut UVA, yang dapat memicu penuaan pada kulit. Oleh karena itu, kamu disarankan untuk menggunakan sunscreen dengan label “ multi-spectrum formula” atau “broad-spectrum formula,” yang mampu menghalangi sinar UVA dan UVB dengan setidaknya SPF 30. 


Mitos: Tidak perlu memakai sunscreen saat cuaca tidak terik


Faktanya, meskipun cuaca sedang tidak terik (mendung atau berawan), bukan berarti tidak ada sinar UV berbahaya yang bisa merusak kulit kamu. Menurut Mathew Avram, M.D., direktur Dermatology Laser and Cosmetic Center, menjelaskan bahwa kamu masih mendapatkan eksposur sinar matahari meskipun cuaca sedang berawan. 


Dalam cuaca mendung sekalipun, sinar UV berbahaya tetap dapat menyebabkan penuaan dan kanker kulit, sehingga sangat penting untuk tetap menggunakan sunscreen -- saat cuaca terik ataupun tidak. 


Mitos: Tidak perlu memakai sunscreen saat beraktivitas di dalam ruangan


Dengan banyak orang sekarang ini yang bekerja dari rumah -- jarang sekali keluar rumah -- menggunakan sunscreen tampak seperti langkah dalam perawatan kulit yang tidak terlalu penting. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa hingga 72% sinar UV dapat menembus jendela kaca bening. 


Secara spesifik, menurut American Cancer Society, jendela ruangan hanya bisa menghalangi masuknya sinar UVB, tetapi tidak bisa menghalangi masuknya sinar UVA. Jadi jika kamu sering duduk di dekat jendela, kamu mungkin berisiko mengalami kerusakan kulit akibat paparan sinar UV. Oleh karena itu, kamu harus tetap menggunakan sunscreen setiap hari dan reapply sunscreen setiap dua atau tiga jam sekali. 


Mitos: Sunscreen mencegah kulit berubah kecoklatan


Tabir surya memang membantu melindungi dari sinar UVA dan UVB, tetapi mungkin tidak melindungi tubuh sepenuhnya. Maka dari itu, kamu masih sangat mungkin mendapatkan kulit kecoklatan meskipun menggunakan sunscreen, bahkan ketika kamu tidak melewatkan reapply sunscreen sepanjang hari. 


Tan adalah respons perlindungan alami tubuh terhadap paparan sinar UV. Untuk menghindari kulit kecoklatan, yang terbaik adalah mengoleskan sunscreen dan menutupinya dengan topi atau pakaian panjang.


Mitos: Menggunakan makeup yang memiliki label SPF cukup untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV


Beberapa produk kecantikan memang menawarkan perlindungan dari paparan sinar matahari. Meskipun begitu, menggunakan produk makeup yang mengandung SPF tidak bisa menjadi pengganti sunscreen. 


Untuk memberikan perlindungan terbaik, kamu tetap harus menggunakan sunscreen sebelum merias wajah, dan jangan lupa untuk mengaplikasikan kembali sunscreen setiap dua atau tiga jam sekali. 


Mitos: Tidak membutuhkan sunscreen pada area tubuh yang tertutupi pakaian


Para ahli mengungkapkan bahwa, tidak ada tindakan perlindungan tunggal, termasuk pakaian, yang dapat memberikan perlindungan total, terlebih jika kamu beraktivitas cukup lama di luar ruangan. Para ahli menyarankan untuk tetap menggunakan sunscreen dan menutupinya dengan pakaian panjang.


Itulah beberapa mitos sunscreen yang sebaiknya tidak lagi kamu percaya. Mengetahui dan memahami kebenaran tentang mitos sunscreen ini dapat membantu kamu menggunakan tabir surya secara efektif, dan mendapatkan perlindungan terbaik sehingga terhindar dari kerusakan kulit, kulit terbakar, penuaan dini, dan kanker kulit.



Hair & beauty