Life & Health

Penyebab Nyeri Berlebihan Saat Haid dan Cara Mengatasinya

By : Her World Indonesia - 2021-11-24 16:30:01 Penyebab Nyeri Berlebihan Saat Haid dan Cara Mengatasinya

Menstruasi atau masa haid merupakan proses alamiah keluarnya darah dari dalam rahim akibat meluruhnya dinding rahim bagian dalam karena sel telur pada organ intim wanita yang tidak dibuahi. Normalnya, masa haid pada seorang wanita dapat terjadi selama tiga sampai tujuh hari. Sebelum masa haid tiba, adapun tanda-tanda umum yang kerap muncul pada sebagian wanita adalah timbulnya jerawat di bagian wajah tertentu, perubahan suasana hati yang berubah-ubah, terjadinya kontraksi kram di perut bagian bawah, dan sakit kepala.


Rasa nyeri ketika masa haid datang menyapa terbagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Jika pada masa haidnya wanita sering merasakan sakit yang tidak berlebihan terutama pada bagian perut bawah, hal tersebut masih termasuk umum dialami alias primer. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan salah satunya mengompres dengan botol berisi air hangat.


(Baca Juga : 6 Solusi Agar Menstruasi Lancar)


Kebiasaan mengompres ini dianggap ampuh untuk membantu melancarkan peredaran darah dan merilekskan otot-otot yang berkontraksi di dalam rahim. Agar dapat meminimalisir, simak penyebab utama rasa nyeri sekunder akibat penyakit tertentu saat haid dan cara mengatasinya dengan mudah lewat ulasan yang HerWorld Indonesia sajikan untukmu.


1. Endometriosis



(Ketika merasa nyeri berlebihan saat haid, salah satu faktor yang menyebabkannya bisa jadi karena Endometriosis. Foto: Dok. cottonbro/Pexels)


Saat dalam masa haid, apakah kamu pernah merasakan rasa sakit luar biasa di area panggul? Jika ya, bisa jadi kamu sedang mengalami Endometriosis. Terasa begitu menyakitkan, Endometriosis merupakan suatu kondisi umum dimana jaringan dinding dalam rahim muncul di luar rahim. Tidak seperti premenstrual syndrome (PMS), nyeri akibat endometriosis tidak disebabkan oleh kontraksi rahim. Endometriosis terjadi ketika jaringan mirip endometrium tumbuh di ovarium, usus, dan jaringan yang melapisi panggulmu. Setiap wanita kemungkinan besar dapat menderita endometriosis saat masa subur. Pada dasarnya, sampai detik ini pun penyebab dari endometriosis belum bisa diketahui secara pasti.


2. Fibroid


Umum terjadi pada rahim seorang wanita, fibroid merupakan tumor jinak yang kebanyakan tidak menimbulkan gejala. Fibroid dapat dialami semua wanita dewasa dan mulai berkembang dari usia 30an. Biasanya fibroid bisa tumbuh di dalam dinding otot rahim, di luar rahim, atau di dalam rahim. Pertumbuhan sel nonkanker ini berdampak rasa nyeri berlebihan di area perut bawah saat masa haid datang. Selain itu, mengalami pendarahan hebat yang tiada biasa ketika menstruasi, bisa menjadi salah satu tanda kamu sedang mengidap fibroid. Kondisi ini pun dapat membuat tubuh wanita jadi mudah lelah dan lesu sehingga menyebabkan tidak bisa beraktivitas seperti biasa.


3. Radang panggul



(Nyeri haid berlebihan selanjutnya dapat terjadi karena seorang wanita tidak sadar ia mengidap kondisi radang panggul. Foto: Dok. Andrea Piacquadio/Pexels)


Nyeri panggul yang berlebihan saat masa haid, bisa jadi itu gejala awal dari penyakit radang panggul. Merupakan infeksi pada saluran atas reproduksi wanita di area dalam panggul seperti rahim, saluran tuba, dan ovarium, yang wajib segera ditangani. Radang panggul umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dari vagina lalu menyebar di sekitar leher rahim sampai berlanjut ke organ reproduksi lainnya. Selain rasa nyeri berlebihan ketika masa haid karena perdarahan yang tidak normal, gejala dari penyakit ini bisa dirasakan setelah berhubungan seks dimana panggul terasa nyeri hebat.


(Baca Juga : Cara Mengatasi Menstruasi yang Tidak Teratur)


Cara sederhana mengatasi nyeri haid sekunder yang dapat dilakukan dengan mudah


1. Konsumsi ramuan teh herbal


Tidak ada salahnya untuk mengonsumsi ramuan herbal selain pemberian obat-obatan khusus dari dokter untuk mengatasi nyeri ketika haid. Mudah diolah di rumah, ramuan herbal yang bisa kamu konsumsi tiga kali sehari adalah teh jahe. Ada sebagian dari wanita pengidap endometriosis yang merasakan mual saat haid dan mengatasinya dengan minum teh jahe hangat. Salah satu obat anti peradangan, teh jahe alami ini bisa kamu campurkan dengan satu sendok madu. Selain teh jahe, kamu juga bisa coba untuk konsumsi minuman dari campuran bahan satu sendok bubuk kunyit dan perasan lemon.


2. Perbanyak aktivitas fisik



(Bersepeda dapat membantu mengurangi rasa nyeri saat haid. Foto: Dok. Andrea Piacquadio/Pexels)

Sakit luar biasa ketika sedang dalam masa haid memang mengganggu. Tetapi, cobalah untuk transformasikan rasa nyeri tersebut dengan melakukan olahraga seperti bersepeda. Termasuk aktivitas fisik ringan, bersepeda membantu melancarkan aliran darah dan membuatmu jadi lebih rileks. Jika belum terbiasa, pelan-pelan biasakan untuk bersepeda selama 20 menit untuk mengatasi nyeri haid. Olahraga pilates pun baik untuk meminimalisir rasa sakit karena dapat meningkatkan hormone endorphin.


3. Berendam di bak yang berisi air hangat


Sebelum tidur, cobalah untuk berendam di dalam bak dengan air hangat selama 15 menit. Kegiatan yang termasuk terapi panas ini bertujuan meredam rasa nyeri dengan mengendurkan otot-otot rahim yang tegang. Tidak hanya rasa nyeri yang teratasi, badanmu pun akan jadi terasa lebih rileks karena memperlancar sirkulasi tubuh.


(Baca Juga : Inilah 4 Olahraga Yang Boleh Dilakukan Saat Menstruasi)


Itulah beberapa penyebab nyeri saat haid yang berjenis sekunder dan cara sederhana dalam mengatasinya. Wajib diperhatikan, jika rasa sakit yang kamu rasakan tidak hilang dalam tiga hari, alangkah baiknya untuk langsung mengunjungi dokter agar mendapat penanganan medis yang tepat.



(Penulis : Nabila Marshanda Aliescha)



Life & Health