Ketahui Dampak Gangguan Tidur Pada Kecantikan Kulit

Gangguan tidur kerap berdampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Bahkan tanpa disadari juga, ia bisa berpengaruh pada kecantikan.

Jika kamu pernah mendengar istilah sleeping beauty, hal ini adalah alasan untuk menjaga kualitas tidur dengan baik. Dengan begitu, sel-sel dan jaringan kulit akan bekerja secara maksimal untuk membuat kulit jadi lebih sehat. Lalu apa dampak buruknya bagi kecantikan apabila kualitas tidur menurun?

(Baca Juga: Apakah Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Penuaan Dini?)

1. Ketidakseimbangan kulit

Salah satu efek yang bisa dirasakan kulit jika tidur yang tidak cukup, yakni membuat kulit menjadi kemerahan, dehidrasi hingga berjerawat. Hal ini dikarenakan kurangnya tidur menurunkan tingkat pH kulit. Sehingga kelembapan kulit berkurang, dan terlihat kurang awet muda hingga tak bercahaya.

2. Lingkaran hitam

Selain itu, masalah yang bisa juga muncul adalah membuat spot hitam di bawah matamu semakin melebar. Lingkaran hitam ini dikenal dengan kantung mata. 

Saat tidur, sel tubuh akan beregenerasi, terutama pada kulit. Dan dengan waktu tidur yang tidak maksimal, pembuluh darah bisa membesar yang menyebabkan lingkaran hitam di bawah matamu. Lalu bagaimana cara mencegahnya?

Tidur tepat waktu dan sesuai jam yang dibutuhkan, langkah lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengoleskan krim mata dingin agar kulit kencang. Pilihlah produk dengan kandungan ekstrak teh hijau Jepang. Dan kemudian untuk menyembunyikan sementara waktu, kamu bisa menggunakan concealer yang sesuai dengan warna kulitmu.

(Baca Juga: 9 Penyakit Akibat Kurang Tidur yang Patut Diwaspadai)

3. Penuaan dini

Dampak dari kurang tidur pada kecantikan yang paling umum adalah memicu penuaan dini. Kualitas tidur yang kurang menghambat produksi kolagen yang kerap memicu timbulnya kerutan dan garis-garis halus. 

Itulah sejumlah dampak dari gangguan tidur pada kecantikan dan kesehatan kulit. Oleh sebabnya, penting untuk menjaga kualitas tidur yakni 8 jam di malam hari. Konsultasikan ke dokter jika kamu merasakan kesulitan untuk tidur atau mengalami gejala insomnia, hipersomnia, dan lainnya.