Social Media Week Jakarta 2019: Kupas Dunia Influencer

Seiring perkembangan teknologi dan media sosial, setiap orang kini bisa jadi influencer, atau memberi pengaruh pada orang lain. Entah itu followernya ratusan ribu, ataupun hanya seratus. Namun, patut disadari bahwa pengaruh yang dimiliki mestilah diikuti dengan tanggungjawab. 

Hal itu menjadi tema besar Social Media Week (SMW) Jakarta 2019 yang memasuki tahun keempat penyelenggaraannya. Bertajuk 'Stories: With Great Influence Comes Great Responsibility,' gelaran ini berlangsung dari 11-15 November 2019, di The Hall Senayan City, Jakarta. 

Berbagai fenomena, ide, inovasi dan wawasan baru tentang media sosial dikupas tuntas dalam workshop, konferensi dan community meet-up yang menghadirkan pakar media sosial, brand strategist, influencer, komunikasi dan aktivis sosial.

Salah satu pembicara yang turut hadir yakni Nadya Hutagalung, UN Environment Ambassador dan pendiri Let Elephants Be Elephants, yang memberi sesi khusus bertajuk 'Building True Influence' pada perhelatannya di Rabu (13/11). 

(Baca juga: Hal yang Sebaiknya Tak Diposting di Social Media) 

"Dibanding disebut influencer, saya lebih setuju menyebutnya impacter, bahwa seseorang bisa memberi dampak buat orang lain," ujar Nadya Hutagalung yang dipandu Antonny Liem, Chairman SMW Jakarta dan CEO PT Merah Cipta Media. 

Menurut Nadya, platform media sosial yang ada saat ini dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan dan berbagi nilai-nilai kebaikan untuk sesama. 

“Media sosial tidak hanya penting digunakan oleh mereka yang sudah memiliki nama dan banyak follower, tapi juga untuk masyarakat kebanyakan dalam memotivasi publik dalam rangka berbagi kebaikan, menyuarakan pesan-pesan humanisme, nilai-nilai dan pemikiran untuk kebaikan bersama,” kata Nadya yang baru pertama kali ikut bergabung dalam SMW Jakarta itu.

Sehari sebelumnya, Nadya turut hadir dalam press conference dan pembukaan bersama Antonny Liem selaku Chairman Social Media Week Jakarta dan Chief Executive Officer PT Merah Cipta Media, Norisa Saifuddin selaku Senior Vice President PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA), dan Jaclyn Halim selaku GM Marketing & Leasing Senayan City. 

Rangkaian program 

Antonny Liem mengungkapkan ada beberapa topik penting dalam perhelatan kali ini, diantaranya Social Media & Society, The Future of Brands dan Influence Equation. 

"Media sosial saat ini dapat dikatakan sudah masuk di hampir semua segi kehidupan masyarakat. Bahkan cara kita bermasyarakat dan berbisnis pun banyak dipengaruhi oleh media sosial," ujarnya. 

Oleh karena itu, kata dia, penggunaan media sosial yang tepat dapat dalam bermasyarakat dan berbisnis akan berdampak pada orang lain, tergantung pada konten yang disampaikan kepada pengikut (followers), baik konten yang bernilai edukatif, positif, inspiratif, informatif dan bermanfaat maupun yang berdampak negatif dan menyesatkan. 

Antonny menegaskan akan perlunya netizen menyadari mengenai bagaimana cara bersikap dan beretika di masyarakat dalam penggunan media sosial yang sesungguhnya, bagaimana hubungan media sosial dengan influencer, dan apakah konten yang dibagikan oleh influencer relevan dan sesuai dengan pengikutnya. Berbagai aspek dan pertanyaan seputar media sosial dan pengaruh digital itu akan dijawab melalui SMW Jakarta 2019 ini. 

“Masyarakat diharapkan lebih meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalam menyebarkan suatu konten dengan cara mendidik, mengarahkan dan menumbuhkan serta perlu berbagi dan bertindak, karena hal ini merupakan tanggung jawab bersama,” kata Antonny menambahkan.

Acara dan Pembicara

Di panggung utama yaitu Konferensi terdapat lebih dari 24 sesi mulai dari 13-15 November 2019, para praktisi dan penggiat industri media sosial dan digital dapat mendengar dan belajar langsung dari para ahli di bidangnya, baik dari dalam mau pun luar negeri. 

Rentetan topik tersebut diantaranya pada sesi 'Social Media & Society' dan 'Influence Equation', tema yang dibahas adalah: Building True Influence (Nadya Hutagalung), It’s Time To Be a Responsible Netizen (Anita Wahid, Presidium MAFINDO), Living in Social Media Today and Tomorrow (Najwa Shihab, Narasi TV) dan Do Influencer Really Have Influence (Oddie Randa, Managing Director, Gushcloud Indonesia). 

Untuk topik yang berhubungan dengan bisnis The Future of Brands, tema yang dibahas adalah: Is Social Media Honest? The Customer Perspective  bersama Julien Chevignon, CEO YouGov Asia Pacific, Building Trust In an Era of Mistrust (Guy Kellaway, Head of Marketing Services and Communications Nestle Indonesia; dan Radityo Prabowo, Chief Executive Officer at Daniel J. Edelman Group Limited) dan Customer Centric Communication Design To Future-Proof Brand (Yhanuar Purbokusumo, Strategy Director, Mirum & Mark Verhagen, Creative Director, Mirum).

Panggung Komunitas

Sementara, panggung Community Meet Up diselenggarakan secara paralel dengan Konferensi, dan ada 40 sesi menarik yang akan dibahas antara lain: The Power of K-Pop Community on Social Media (Kekoreaan Kaskus), Mengembangkan Industri Esports dengan Formula Startups Indonesia (Hybrid), Anxiety & FOMO: The Impact of Social Media on Young People’s Mental Health (GoWork), Yoga Class: Healthy and Empowering (Riana Yoga Institute), dan How to Convert Engagement Into Acquisition (SMSC).

Untuk praktisi, penggiat media sosial dan industri digital, SMW Jakarta menghadirkan kelas-kelas Workshop pada 11-15 November 2019 yang menyediakan pelatihan intensif dan mendalam dibawakan oleh praktisi industri digital dan kreatif.

Sejalan dengan perhelatan ini, untuk pertama kalinya, SMW Jakarta dan Socialbakers akan mengumumkan Socially Devoted Award untuk kategori Most “Socially Devoted” Brand on Facebook in 2019, Most “Socially Devoted” Brand on Twitter in 2019, Most Engaging Brand on Facebook in 2019, Most Engaging Brand on Instagram in 2019, Most Engaging Brand on Twitter in 2019 dan Most Engaging Brand on YouTube in 2019. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan dalam Konferensi 14 November 2019 jam 18.30 WIB.

SMW Jakarta 2019 akan dihelat pada tanggal 11-15 November 2019, bersamaan dengan kota besar lainnya di dunia seperti Holland, Puerto Rico, Rome dan Toronto.