Life & health

Mengenal Diabetes: Gejala, Sebab dan Pencegahannya

By : Rahman Indra - 2019-10-09 13:09:00 Mengenal Diabetes: Gejala, Sebab dan Pencegahannya


Jika kamu kelebihan berat badan, jarang olahraga, sering makan tidak sehat, atau memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, ada baiknya waspada. Karena faktor terkena risiko diabetes lebih besar dibandingkan yang tidak. 

Hingga kini, diabetes termasuk penyakit yang ditakuti, yang perawatannya membutuhkan perhatian khusus. Pada dasarnya, penyakit ini terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi untuk diproses oleh tubuh. Gula darah menetap di dalam aliran darah, yang makin lama bisa menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, ginjal, dan kebutaan.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, 88 persen orang dengan kondisi pradiabetes (gula darah naik, tapi belum mencapai kadar diabetes sehingga tidak terlihat gejalanya) tidak tahu bahwa mereka mengalaminya. Hampir 25 persen orang dengan diabetes juga tidak sadar bahwa mereka sudah terserang penyakit ini. 

Nah, sebelum semuanya terlambat, kamu perlu mengetahui perihal penyakit diabetes ini lebih jauh. Kenali jenis, gejala, dan bagaimana cara mencegahnya. 

(Baca juga: 10 Cara Mencegah Diabetes)


Jenis-jenis Diabetes


Secara umum, diabetes dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Mengutip Alodokter, Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.

Sementara, diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.

Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.



(Ilustrasi. Foto: Dok/MedicalNewsToday)


Penyebab diabetes 


Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk dalam darah.

Pada diabetes tipe 1, gangguan ini disebabkan karena pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Sedangkan pada diabetes tipe 2, gangguan ini terjadi akibat tubuh tidak efektif menggunakan insulin atau kekurangan insulin yang relatif dibandingkan kadar glukosa darah. Kadar glukosa yang tinggi ini dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan sistem saraf, sehingga mengakibatkan berbagai macam komplikasi.


Faktor Risiko Diabetes

Faktor risiko diabetes tipe 1, antara lain: Faktor riwayat keluarga atau keturunan, yaitu ketika seseorang akan lebih memiliki risiko terkena diabetes tipe 1 jika ada anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama, karena berhubungan dengan gen tertentu.

Di samping itu, faktor usia, di mana penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4-7 tahun, kemudian pada anak-anak usia 10-14 tahun. Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air yang mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan, memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta menderita penyakit kuning saat lahir.

Faktor risiko diabetes tipe 2, antara lain: Berat badan berlebih atau obesitas, distribusi lemak perut yang tinggi, gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga, usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum usia 45 tahun, kondisi prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes, riwayat diabetes saat hamil, serta wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.

(Baca juga: 5 Gejala Penyakit Diabetes yang Perlu Diwaspadai) 


Gejala Diabetes 

1. Kelelahan

Untuk mengubah makanan menjadi bahan bakar, tubuh memecah apa yang kamu makan menjadi glukosa (sejenis gula) untuk digunakan sebagai energi. Untuk membantu tubuh menggunakan glukosa tersebut, pankreas memroduksi hormon insulin. Namun saat mengalami diabetes, tubuh menolak insulin. Artinya, kamu tidak menyerap glukosa sehingga energi menjadi berkurang. Hal inilah yang menyebabkan rasa lelah.

2. Sering haus dan buang air kecil

Saat tubuh tidak menyerap glukosa dalam jumlah yang cukup, ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaringnya. Akibatnya, tubuh memroduksi lebih banyak urin, dan kamu jadi bolak-balik ke kamar mandi. Ketika kamu minum untuk mengatasi rasa haus, kamu juga jadi sering pipis. Siklus ini berulang terus.

3. Sering kesemutan pada tangan atau kaki

Kadar gula darah tinggi yang dialami dalam waktu lama bisa menimbulkan kerusakan saraf, atau neuropathy. Kondisi ini bisa menyebabkan kesemutan, rasa terbakar, atau mati rasa pada tubuh bagian luar. Pembuluh darah yang sangat kecil dan lembut, serta saraf-saraf pada tangan dan kaki bekerja paling baik ketika gula darah normal. Mereka sangat sensitif pada kadar gula darah yang tinggi, yang bisa memicu kesemutan dan kebas itu. 

4. Berat badan menurun dan sering lapar 

Meskipun diabetes sering dihubung-hubungkan dengan kondisi overweight, salah satu tanda pertama dari penyakit ini justru penurunan berat badan. Penyebabnya, tubuh tidak mendapatkan energi dari glukosa, sehingga mulai membakar otot dan lemak. Kemudian, karena tidak mendapat cukup energi dari makanan, kamu jadi ingin makan lebih banyak. Ini juga gejala diabetes yang perlu diwaspadai.

5. Penglihatan jadi kabur

Diabetes perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan menurunnya penglihatan. Gula darah yang tinggi memengaruhi kadar cairan pada mata, yang membuatnya bengkak dan mata jadi sulit fokus. Seiring berjalannya waktu, pembuluh darah pada retina bisa menjadi rusak dan mengakibatkan masalah mata yang permanen. Menurut National Eye Institute, menurunnya penglihatan akibat diabetes adalah penyebab kebutaan di antara orang dewasa. 

Kalau kamu mengalami beberapa gejala diabetes ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk melihat apakah kadar glukosa kamu perlu dicek dengan tes darah sederhana. Kondisi pradiabetes juga masih dapat ditangani, bahkan mungkin disembuhkan dengan perubahan gaya hidup seperti pola makan dan olahraga. Perubahan ini juga dilakukan pada perawatan diabetes, biasanya ditambah dengan pengobatan untuk mengatur kadar insulin.


(Ilustrasi. Foto: Dok/Freepik) 

Cara mencegah diabetes


Penyakit diabetes – selain karena ada keturunan – seringnya muncul dari faktor obesitas. Di mana tubuh kamu mengalami kegemukan yang membuat produksi insulin terganggu. Padahal insulin berfungsi memecah glukosa menjadi energi dan mengontrol gula darah agar tetap normal.

Salah satu upaya efektif dalam mencegah penyakit diabetes adalah menerapkan gaya hidup sehat secara rutin. Selain itu, bisa juga dengan istirahat cukup dan pola makan yang benar. Berikut 10 cara yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes. 

1. Istirahat yang Cukup

Karena pekerjaan yang menumpuk atau terlalu sibuk berselancar di dunia maya, Anda menjadi sering begadang? Padahal kebiasaan begadang membuat tubuh memproduksi gula berlebih karena tubuh terus melakukan aktivitas yang membutuhkan energi. Inilah yang meningkatkan potensi Anda terkena diabetes. Solusi terbaiknya untuk mencegah diabetes adalah istirahat yang cukup dengan tidur tepat waktu, simpan jauh-jauh gadget Anda dan matikan lampu kamar.

2. Pola Makan yang Benar

Pola makan yang tidak benar menjadi salah satu pemicu terbesar resiko diabetes, dan inilah yang paling sering tidak Anda sadari. Yang perlu Anda lakukan untuk mencegah diabetes adalah dengan menjalani pola makan yang benar dan membatasi konsumsi makanan yang mungkin dapat memicu diabetes seperti junk food, fast food, makanan tinggi lemak dan gula.

3. Perbanyak konsumsi Buah dan Sayur

Untuk mencegah diabetes, lengkapi makanan sehari-hari Anda dengan aneka sayur dan buah-buahan segar. Mengonsumsi sayuran fresh dengan dressing berbasis cuka (exp; apple vinegar) dapat menjadi salah satu pilihan untuk bantu cegah diabetes.

4. Rutin Olahraga

Siapa yang tidak tahu kalau olahraga adalah cara tepat menjadikan tubuh sehat dan mencegah berbagai macam penyakit, termasuk diabetes. Dengan olahraga secara teratur bisa membantu mencegah diabetes dengan mengontrol berat badan dan meningkatkan aliran darah. Jadi jangan ragu luangkan waktu untuk minimal 30 menit hanya untuk sekedar berjalan kaki, lari-lari kecil atau pergi ke gym.

5. Hindari Stres

Tidak hanya secara emosional yang bisa terganggu akibat stres, tetapi juga kesehatan fisik dan memicu berbagai masalah kesehatan. Maka dari itu, luangkan waktu untuk melepas penat seperti melakukan hobi, atau berkumpul bersama teman-teman. Cara ini bisa membantu mencegah diabetes lho!

6. Kurangi Alkohol dan Merokok

Jika Anda ingin menjadikan tubuh bebas dari diabetes, mulai sekarang kurangi merokok dan minum minuman beralkohol. Hal ini karena nikotin yang berasal dari rokok lama kelamaan mampu merusak sel pankreas yang memproduksi insulin dan meningkatkan resiko diabetes. Begitu pun dengan alkohol, konsumsi alkohol berlebihan akan merusak sel pankreas dan berhubungan dengan kelebihan lemak tubuh. Itulah alasan mengapa bila mengonsumsi alkohol tubuh akan mengalami peningkatan gula dalam darah.

7. Hentikan Konsumsi Minuman Bergula

Mulai sekarang, hentikan mengkonsumsi berbagai macam jenis minuman berenergi, dan minuman manis lainnya. Yap, meskipun lezat dan menyegarkan, semua minuman tersebut tidak baik untuk kesehatan tubuh, terutama kadar gula dalam tubuh. Mungkin, kini Anda bisa mencoba menikmati herbal tea atau smoothies tanpa gula.

8. Ganti Cemilan dengan Kacang-Kacangan

Saatnya ganti cemilan Anda dengan kacang-kacangan. Kacang-kacangan dipercaya menjadi cemilan yang ampuh untuk memerangi diabetes. Menurut penelitian, kacang-kacangan tersebut sangat kaya karbohidrat kompleks (serat), dan protein sehingga menurunkan potensi terkena diabetes. Proses mencerna kacang-kacangan pun dibilang lambat, sehingga membuat kadar gula darah tetap stabil.

9. Cek Gula Darah Secara Rutin

Dear, mengapa cek gula darah secara rutin merupakan hal penting? Ini karena kadar gula dalam darah seseorang relatif naik turun. Dengan melakukan pengecekan secara rutin, Anda menjadi tahu fluktuasi kadar gula dalam darah.

10. Konsumsi Minuman Sehat sebagai Alternatif Pengganti Makanan

Selain mengatur pola makan, istirahat teratur, rutin olahraga, bila perlu Anda dapat pula mengganti salah satu makanan dengan susu Apta+ Glukofit. Kandungan serat yang terdapat didalamnya dapat bantu mengurangi rasa lapar sehingga konsumsi cemilan dapat berkurang. Susu apta+ Glukofit juga dilengkapi oleh kandungan nutrisi, vitamin dan mineral untuk kesehatan Anda.

(dari berbagai sumber) 

Life & health