Fashion

Evolusi Gaya 1900-an di 'Incantesimo' Sebastian Gunawan

By : Rahman Indra - 2019-10-02 17:28:00 Evolusi Gaya 1900-an di 'Incantesimo' Sebastian Gunawan


Desainer Sebastian Gunawan kembali menggelar fashion show tunggal untuk label utamanya, 'Sebastian Gunawan Couture 2020'. Untuk koleksi kali ini, label yang digawangi bersama istri sekaligus partner kreatifnya, Cristina Panarese tersebut, mengangkat tema “Incantensimo”.

Sebuah tema yang diambil dari kata dalam bahasa Italia, yang dapat didefinisikan sebagai 'sebuah makna tentang rasa terkesan yang tersirat'. 

Konsep tersebut, seperti disampaikan Sebastian, terinspirasi dari evolusi gaya hidup yang terjadi pada era 1900 hingga 1930-an. Pada masa itu, evolusi terjadi di bidang arsitektur dan seni. Semangat evolusi tersebut itulah yang kemudian disuguhkan dengan menghadirkan dekorasi glasshouse dome di atas panggung, sebagai representasi perubahan arsitektural pada masa itu.

(Baca juga: Mengenal Sosok Desainer Sebastian Gunawan


Selain dari dekorasi, konsep arsitektural juga dihadirkan melalui potongan gaun-gaun bernafas Art Deco. Serial karya ini terpengaruh desain gedung pencakar langit di New York, Empire State Building. Sebastian menghadirkan sekitar 85 pieces busana, yang merentang dari mini dress, jumpsuit hingga gaun pengantin. 

"Struktur bangunan dan motif geometris, diaplikasikan pada desain gaun dengan merekayasa berbagai bahan berbeda seperti tulle, beludru, sequence atau dengan jacquard, kemudian mengkomposisikan sebagai motif geometris khas Art Deco," ujar Sebastian Gunawan, di sela-sela peragaan yang berlangsung di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10).

Motif Geometris tersebut, kata dia, juga banyak dipengaruhi karya Leon Bakst, seniman yang juga desainer kostum. Tak heran kemudian, di beberapa bagian akan tampak perpaduan warna dan komposisi yang unik. 


(Peragaan busana Incantesimo, Sebastian Gunawan Couture 2020. Foto: Dok/EstherSutanto/SebastianGunawan) 


Gaya feminin dan elegan 

Dari segi bahan, Sebastian kali ini menggunakan tulle yang dibuat bervolume atau di-pleats untuk menciptakan efek konstruktif, baik pada gaun berpotongan selutut atau menyentuh lantai. Selain itu, material sequence atau berornamen metalik, juga direka ulang menjadi jumpsuit atau dress yang gemerlap. Beberapa dari jumpsuit ini cukup mencolok dan mencuri perhatian. 

Selain motif geometris, ada beberapa busana yang juga menampilkan floral sebagai semangat feminitas dan juga mewakili nafas pertumbuhan gaya hidup yang selalu berevolusi.

Motif floral hadir melalui aplikasi embroidery, atau diaksentuasi dengan feathers yang menimbulkan aura anggun yang kental. Namun, menariknya, di sela-sela itu, terdapat pula single-tone rues dress, yang mendefinisikan feminitas dengan subtle dan elegan.

Melalui 'Incantesimo', Sebastian dan Cristina, seolah membuktikan daya mereka dalam memanipulasi material, merancang pola, mengeksplorasi volume dan mengintegrasikannya ke dalam look yang solid. Rumah mode yang berdiri sejak 1992 ini tahu persis bagaimana membuat loyalisnya tetap kembali dalam balutan karyanya.


Terima penghargaan 


(Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese menerima penghargaan Order of the Star of Italy. Foto: Dok/EstherSutanto/SebastianGunawan) 


Sesaat sebelum peragaan dimulai, Sebastian dan Cristina juga mendapat penghargaan khusus dari pemerintah Italia, 'Order of the Star of Italy' yang diberikan Duta Besar Italia untuk Indonesia, Vittorio Sandalli.

Penghargaan 'Order of Knighthood' khusus dari pemerintah Italia ini diberikan pada warga Italia atau negara lain, yang dinilai telah memberi kontribusi dan mempromosikan hubungan baik Italia dan negara lain. Ini bisa dalam berbagai bidang, selain mode, juga bahasa, makanan, aksi sosial, philanthropy, serta riset ilmiah dan teknologi. 

Terkait ini, Sebastian mengungkapkan dirinya bersama Cristina sangat bersyukur dan berterimakasih atas penghargaan. "Ini salah satu pencapaian buat kita, yang akhirnya bisa juga dilihat di negara lain dan dihargai," ujarnya. 


Fashion