Food & travel

Restoran Oasis; Selipan Nostalgia dan Rasa Nusantara

By : Andhini Puteri Lestari - 2015-08-27 05:51:12 Restoran Oasis; Selipan Nostalgia dan Rasa Nusantara

Bagi Anda yang lahir di era '80-an akhir, bersantap di restoran fancy dan kekinian seakan sudah menjadi tren dan "keharusan" tersendiri, namun menikmati hidangan bercita rasa nusantara di restoran dengan nilai historis tinggi tentu akan memberikan pengalaman yang berbeda dan tak kalah seru.  Restoran Oasis yang berlokasi di Jalan Raden Saleh Raya adalah salah satuyang harus Anda kunjungi. Awalnya, restoran ini merupakan rumah tinggal seorang bangsawan Belanda bernama Tuan E. Brandenburg van Oltsende, pemilik perkebunan teh, karet, dan kina pada 1928.

Setelah cukup lama beralih fungsi sebagai rumah makan, keaslian arsitekturnya masih tetap terjaga. Arsitektur Belanda era kolonial dengan langit-langit tinggi yang terbuat dari kayu jati dan lantai keramik berwarna monokrom mengilat cantik terkena pantulan chandelier kristal dari Austria. Sejak tahun 1979, Restoran Oasis memperkenalkan menu Rijstaffel, dengan variasi makanan khas Indonesia yang disajikan oleh 12 pelayan wanita. Sejumlah hidangan yang wajib untuk dicoba mulai dari Rujak Udang; acar asam-manis dengan sambal dan gula aren yang disajikan bersama udang dan kerupuk, Paha Kambing Guling Oasis; dimarinasi dengan ketumbar dan kunyit selama 48 jam, hingga berbagai menu Mini Rijsttafel berupa sajian nasi khas berbagai daerah.

Kisaran harga: Rp45.000 - Rp175.000

Alamat: Jl. Raden Saleh Raya no.47

Tel: 021-3150646

 

(TEKS: ANDHINI PUTERI / FOTO: DOK. JANE ARDANESHWARI)

Food & travel