Life & health

Fakta Seputar Migrain

By : Monadisa Utami Dewi - 2015-02-16 02:56:50 Fakta Seputar Migrain

Olahraga dapat mencegah migrain

Menurut hasil penelitian baru, olahraga, aktivitas fisik, dan relaksasi secara rutin dapat mencegah terjadinya serangan migrain. Peserta penelitian yang berolahraga selama 40 menit, tiga kali per minggu mengalami penurunan gejala migrain. Para ahli berpendapat berkeringat dapat mengurangi hormon stres yang memicu sakit kepala. Hasil penelitian baru tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Cephalalgia.

Migrain dapat terkait dengan menstruasi

Hormon-hormon yang mengontrol siklus menstruasi juga berkontribusi terhadap migrain. Banyak wanita mulai mengalami migrain ketika mereka memiliki periode menstruasi pertama atau ketika mulai hamil, dan mereda setelah menopause. Hormon dalam kontrasepsi oral juga sering mengubah keparahan dan frekuensi migrain.

Pengobatan migrain dapat menyebabkan sakit kepala

Ketika mengonsumsi obat penghilang rasa sakit lebih dari tiga kali per minggu untuk mengobati migrain, mungkin justru dapat menyebabkan sakit kepala. Akhirnya, dapat mengalami migrain kronis yang membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mereda setelah berhenti minum obat.

Migrain dapat diprediksi

Kebanyakan orang mengalami tanda-tanda peringatan awal dari suatu serangan yang akan terjadi. Rasa seperti mengidam makanan aneh, perubahan suasana hati, dan menguap yang tidak terkendali dapat terjadi hingga 24 jam sebelum terjadi serangan migrain. Satu dari lima penderita migrain akan mengalami gejala sensorik yang dikenal sebagai aura. Aura tersebut dapat termasuk lampu berkedip, bintik-bintik, mati rasa, atau sensasi seperti kilat.

Antidepresan dapat mengurangi migrain

Obat-obatan antidepresan dapat menyebabkan perubahan kimia dalam otak yang dapat mengurangi risiko terkena migrain, bahkan jika tidak mengalami depresi atau stres.

Migrain berhubungan dengan 3 jenis makanan

Banyak makanan dapat memicu migrain, tetapi ada tiga penyebab umum. Salah satunya adalah makanan yang mengandung nitrat, termasuk hotdog dan daging. Tiramin dalam keju, ikan, dan produk kedelai dapat memicu migrain. Monosodium glutamat (MSG), penambah rasa dalam kaldu, sup, dan makanan cepat saji, juga dapat memicu migrain. Menghindari makanan tersebut dapat membantu mencegah serangan migrain.

Botox dan pijat bisa jadi solusi untuk migrain

Perkembangan pengobatan migrain, termasuk merangsang saraf dekat otak, suntikan dengan toksin botulisme, terapi kraniosakral, atau pemijatan secara lembut pada leher, kepala, dan tulang belakang. Beberapa pendekatan pengobatan tersebut dapat membantu meredakan gejala migrain yang dialami.

 

(TEKS: MONADISA UTAMI DEWI / FOTO: DOK. HER WORLD)

Life & health