Life & health

Ubud Writers & Readers Festival 2015: Terakhir Kalinya?

By : Anggita Dwinda - 2015-11-12 09:18:33 Ubud Writers & Readers Festival 2015: Terakhir Kalinya?

Di tahun ke-12 penyelenggaraannya, Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2015 mengalami penyensoran dari otoritas setempat. Sejumlah lima sesi bertopik Tragedi 1965 dibatalkan pelaksanaannya di saat terakhir, di antaranya pemutaran film The Look of Silence karya Joshua Oppenheimer.  Pendiri dan Direktur Ubud Writers and Readers Festival,  Janet DeNeefe,  menyatakan, panitia terpaksa mengambil langkah itu sesudah gagalnya proses negosiasi selama berminggu-minggu dengan kepolisian setempat.

Digelar dari 28 Oktober hingga 1 November lalu, UWRF tahun ini menggelar 200 lebih sesi acara dengan menampilkan sejumlah penulis Indonesia dan luar negeri, jurnalis, seniman berbagai bidang, dan aktivis HAM dan kemanusiaan, termasuk Reverend Mpho Tutu, putri penerima Nobel Perdamaian 1984, Uskup Desmond Tutu. Ragam acara mencakup mulai dari diskusi panel bertopik aneka aspek kebudayaan, talk show, art workshop, pemutaran film, diskusi dan peluncuran buku, pertunjukan kesenian, bahkan hingga demo dan workshop kuliner. Satellite events UWRF juga digelar dari 26 Oktober hingga 8 November di Padang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Makassar, dan Kupang.

We will go ahead with 2016. We are wiser now and will put some measures in place to secure our survival,” kata Janet DeNeefe kepada her world Indonesia. Setidaknya, pernyataan itu merupakan jaminan bahwa UWRF 2015 tidak akan menjadi UWRF yang terakhir. Mengutip ujaran Mpho Tutu dalam sesi panel di hari terakhir UWRF 2015, “Reconciliation is finding a new way of living together, it is not just forgive and forget. Without forgiveness, peace cannot fly.


(TEKS: JANE ARDANESHWARI / FOTO: MATT OLDFIELD - UWRF 2015)

Life & health