Banyak orang ragu untuk berhubungan seks saat sedang mengandung, dan itu merupakan hal yang wajar. Sudah takut membahayakan janin dalam perut, Anda juga tidak merasa dalam kondisi yang tepat untuk langsung menarik pasangan dan melakukan chicka-chicka-boom-boom di ranjang. Siapa pula yang akan merasa seksi, dengan bagian tubuh yang membengkak dan hormon yang seakan “terbang” ke mana-mana? Lupakan melakukan lap dance untuk pasangan, rasanya Anda juga enggan bila tubuh “digerayangi” oleh si dia. Layaknya harimau betina, Anda akan menggeram dengan galak jika ia berani-beraninya mendekati apalagi menyentuh Anda.
Menurut Kimberly Ann Racic, founder dari FertilityFlower.com yang melakukan studi mengenai perempuan hamil dan sikap mereka terhadap seks, setidaknya 20 persen perempuan hamil menghindari berhubungan seks selama tiga bulan pertama. “Hah, berarti 80 persen lainnya melakukannya dengan sukarela?!”, begitulah jeritan hati Anda. Belum lagi hasil studi lainnya, juga dari Racic, yang menemukan bahwa sebanyak 48 persen perempuan merasa tidak menarik bagi pasangannya selama hamil. Ugh, rasanya ingin drop bercinta dari agenda Anda selamanya. Tapi tahukah Anda, ternyata hanya 4 persen laki-laki yang merasa pasangannya tidak menarik selama hamil. (Sidenote: how dare they?) Lagipula, menurut Racic lagi, “Berhubungan intim selama masa kehamilan sangat natural dan sehat. Suatu hubungan biasanya terasa paling kuat pada tahap ini, karena itu hasrat untuk berada di dekat pasangan akan menggebu-gebu.” Nyatanya, mungkin selama masa kehamilan ini perasaan Anda akan berkecamuk: suatu hari, Anda akan merasa muak melihat wajah pasangan dan ingin menendangnya jauh-jauh, tapi di hari lain, yang Anda inginkan hanya bermain Twister berdua sambil telanjang.
Pada intinya, tak perlu khawatir mengenai libido yang tak beraturan atau bahkan perasaan tidak percaya diri karena penampilan selama hamil. Just unleash your inner Marilyn Monroe, work those curves and wow him in bed!
(TEKS: ANGGITA DWINDA / FOTO: BERBAGAI SUMBER)
