Fashion

Tenun di Mata Dunia Internasional

By : Maureen Lim - 2013-09-25 12:07:32 Tenun di Mata Dunia Internasional

Bila Anda mengetik kata ‘ikat ready to wear’ pada halaman portal pencarian di internet, Anda akan terkesima karena ternyata banyak sekali desainer dunia yang telah mengadaptasi motif ini. Lihat saja karya-karya Oscar de la renta, Matthew Williamson dan Dries Van Noten beberapa tahun ini telah dihiasi banyak motif ikat. Sebenarnya motif tenun atau lebih dikenal dengan ikat, memang sudah dikenal dan dikenakan oleh beragam masyarakat di dunia. Hanya saja, mereka tidak tahu mengenai motif-motif cantik ini berasal dari tenun Indonesia. Hal ini dibenarkan oleh Auguste Soesastro, desainer yang dikenal dengan lini busana bernama Kraton. Ia tahu betul bahwa sudah sejak lama motif tenun memikat masyarakat di Amerika, hanya saja tak ada edukasi dan informasi bahwa motif-motif tersebut berasal dari tenun Indonesia.

 

Kini, banyak sekali desainer Indonesia baik yang senior maupun muda berkarya dengan tenun. Diantaranya adalah Ivan Gunawan dan Rama Dauhan. Pada awalnya ketertarikan seorang Ivan Gunawan terhadap tenun berawal saat salah seorang klien butiknya mengajaknya melihat tenun dari daerah Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Perjalanan yang membuatnya bisa melihat langsung para penenun dari jarak yang begitu dekat ternyata memikat hatinya dan mengispirasinya untuk mengolah kain2 tenun tersebut. Ia ingin memperlihatkan, kain tenun tersebut bisa dipadu-padankan dengan lace, chiffon, tulle, organdi dan ‘disulap’menjadi sebuah gaun cantik untuk dipakai ke berbagai acara formal atau pun semi formal.Tentunya Ivan juga berharap, dengan mengolah tenun tersebut, hasil tenun dari Polewali Mandar bisa lebih dikenal luas lagi. Sedangkan desainer muda Rama Dauhan yang mengolah tenun Palembang berpendapat bahwa tenun itu memiliki motif yang sangat menarik dan begitu mudah untuk digali dan diolah. Di tangannya tenun terlihat sangat edgy dan modern sehingga mudah untuk dikenakan para kaum muda.

 

Fashion