Breaking the Bubble

Vanesha Prescilla, 21, ceritakan proses transformasi yang dialaminya demi keluar dari zona nyaman.
Vanesha Prescilla

Perhiasan B.zero1 White Ceramic, Jam tangan B.zero1 White Ceramic
Terusan midi denim, MaxMara

Hai, Vanesha. Terlihat berbeda banget sekarang. Apa sih yang berubah?

Iya, sudah beda banget, ya. Mungkin sekarang saya lebih fleksibel dalam hal penampilan. Kalau dulu kan lebih suka bergaya girly, ya. Saya ingin mencoba untuk lebih bold dengan aksesori, seperti Bvlgari ini. Saya suka tampilan yang simpel jadi perhatiannya bisa lebih terlihat di aksesori.

Apa ini dipengaruhi juga dengan film seri terbaru Vanesha, Paradise Garden?

Bisa dibilang begitu. Karena ini adalah genre thriller pertama saya.

Bisa cerita kenapa Vanesha mau dan berani untuk keluar dari zona nyaman?

Saat menjadi aktor, kita enggak bisa diam di satu tempat, tentu harus berani eksplor. Saya rasa ini saatnya bagi saya untuk bisa mencoba hal-hal lain. Kebetulan banget, Paradise Garden adalah film seri pertama saya. Sebelumnya lebih banyak berakting di layar lebar. Ada beberapa tawaran tapi yang paling menarik perhatian justru si Paradise Garden ini. Sejak baca skripnya pun, saya menikmati sekali.

Bagaimana proses adaptasi yang harus Vanesha lewati saat berakting di film seri ini?

Banyak sih. Kalau akting kan kita biasanya mencoba untuk relate dengan pengalaman-pengalaman pribadi. Misalnya kita pernah mengalami patah hati jadi saat harus berakting tentang itu, kita bisa menunjukkannya. Nah, di seri Paradise Garden ini ada beberapa part yang belum pernah saya alami. Jadi saat itu harus banyak research dan ngobrol banyak sama Jefri Nichol yang jadi lawan main.

     Saya menggunakan waktu-waktu ini sebagai momen untuk eksplorasi diri       

Bicara soal perubahan, apa sih perubahan dalam hidup yang sedang Vanesha alami?

Akhir-akhir ini, saya lagi berusaha mencari jati diri kembali. Sekarang kan usia saya sudah 21 tahun. Nah, waktu masih 15-19 tahun, saya enggak pernah memikirkan ke depannya mau apa. Saya cukup menikmati momen saat itu saja. Tiba-tiba di usia 19 tahun, saya merasa stres karena merasa enggak ada life goal yang ingin diraih. Hampir setiap hari saya merasa sedih, cari jalan keluar rasanya susah banget. Tapi orang enggak ada yang tahu.

Lalu, apakah sekarang sudah menemukan jawabannya?

Pada akhirnya saya ingin mencoba berbisnis karena dunia entertainment bagi saya sebenarnya lebih ke hobi. Saya cukup menikmati semua proses berakting tapi masih belum ketahuan apakah passion saya benar-benar di situ. Akhirnya saya menggunakan waktu ini sebagai momen eksploratif. Rasanya momen pencarian jati diri enggak hanya sekali.

Kira-kira bisnis seperti apa sih yang menarik perhatian Vanesha?

Saya masih harus mencari tahu apa sih yang saya suka karena kalau enggak cocok, pasti hasilnya enggak akan bagus juga. Saya enggak mau kalau bisnis ini nantinya sekadar ikut tren yang lagi disukai orang banyak. Tapi saya harus bisa mengerjakannya benar-benar dari hati. Kemungkinan di bidang fashion, tapi modelnya yang memang saya suka. Jadi nanti yang beli bisa merasa semakin dekat dengan saya. Satu lagi yang mungkin terdengar aneh, tapi saya punya mimpi untuk membangun pabrik recycle. Ini sebenarnya terinspirasi dari Kak Rifat yang peduli banget dengan limbah plastik. Saya jadi tertarik banget dengan isu recycling dan sustainability. Jadi ingin bangun pabrik yang bisa mendaur-ulang semua sampah plastik hingga jadi sesuatu yang lebih berguna.


Vanesha Prescilla

Perhiasan B.zero1 White Ceramic, B.zero1 Zaha Hadid, B.zero1 Rock
Kemeja oversized dengan kerah lebar, Balenciaga.

Langkah apa saja yang sudah Vanesha lakukan untuk itu?

Mulai dari hal kecil sih, misalnya di rumah sudah memilah sampah sekaligus menerapkan konsep reuse, reduce, dan recycle. Saya juga berusaha enggak menggunakan plastik sama sekali. Rajin bawa tumbler atau alat makan sendiri, apalagi sekarang kita dalam pandemi juga.

Bahas soal pandemi, sejauh mana ini memengaruhi Vanesha?

Untungnya enggak sampai mental breakdown atau stres berat. Karena saya masih tinggal sama keluarga juga jadi masih bisa sering bertemu mereka. Pokoknya selama keluarga masih berada di dekat saya, I’m fine.

     My sister is part of my life and I am part of hers, too       

Jadi bisa dibilang bahwa jangkar Vanesha adalah keluarga, ya?

Iya. Karena hampir setiap minggu kita kumpul bareng. Rasanya enggak bisa membayangkan kalau enggak bisa bertemu mereka sama sekali. Saya pernah harus shooting dengan jadwal super padat. Dari pagi hingga pagi lagi jadi jarang bertemu orang rumah. Waktu itu Kak Sissy sampai kirim voice note dan bilang, “Sa, Kakak kangen banget sama kamu” sambil menangis! Saya jadi ikutan sedih hahaha.

Vanesha memang dekat banget dengan sosok kakak, ya?

Iya. Karena dari kecil, bisa dibilang, saya dibesarkan kakak. Dari dulu, saya ingin banget jadi seperti Kak Sissy. Bahkan pernah ada cerita waktu belanja bareng Kakak dan Mama, saya enggak mau pakai baju pilihan Mama, maunya pilihan Kakak. Bersyukur banget, Kak Sissy juga sudah lebih dulu terjun ke dunia akting, sehingga bisa membimbing saya di sini. She’s part of my life, and I am part of hers, too.


Vanesha Prescilla

Perhiasan B.zero1 Black Ceramic dan B.zero1 Rock
Jaket parasut, Balenciaga

Selama pandemi, bagaimana cara Vanesha mengisi waktu luang?

Saya sangat tertarik dengan musik sebenarnya. Bahkan sempat punya cita-cita jadi musisi seperti kakak saya yang kedua, Jevin. Tapi enggak tahu kenapa, enggak kesampaian sampai sekarang. Jadi saat ini hanya menikmati saja. Selain itu, saya sempat belajar masak juga. Seru juga ternyata!

Yang menarik dan belum banyak dibahas sepertinya hubungan Vanesha dengan Jevin. Sedekat apa sih kalian?

Iya. Sebenarnya Kak Jevin itu adalah sosok penengah. Ia adalah orang yang paling wise di keluarga. Kalau saya dan Kak Sissy berantem, atau saya dan Mama, atau Kak Sissy dan Mama, pasti Kak Jevin yang jadi penengah. Kalau kita perlu saran, ia pasti selalu bisa memberikan jawaban yang tepat dan enggak pernah kita pikirkan sebelumnya. Ia memang kreatif banget. Bisa dibilang ia sosok yang “dituakan” juga. Apa yang enggak bisa saya ceritakan ke Kak Sissy pasti saya ceritakan ke Kak Jevin. Begitu juga sebaliknya.


Vanesha Prescilla

Perhiasan B.zero1 Black Ceramic, B.zero1 Zaha Hadid dan B.zero1 Rock
Kacamata Bvlgari Diva
Varsity jacket, Saint Laurent

Pernah terbayang enggak kalau nanti Vanesha harus keluar dari rumah dan hidup sendiri?

Saya sebenarnya enggak pernah ada masalah sama jarak. Yang penting saya tahu mereka akan selalu ada di sana. Sejauh apa pun jaraknya, masih bisa ditempuh. Tapi sekarang sih saya lagi bangun rumah di sebelah rumah Kak Sissy dan Kak Jevin. Rencananya Mama juga akan pindah ke sana hahaha.

(Tulisan ini adalah hasil obrolan Iwet Ramadhan -kontributor- dalam sesi "A Chat With" yang telah tayang di channel Youtube Her World Indonesia.)





Cover Digital | © 2021 Herworld Indonesia