Patricia Gouw, My Style, My Shot

Dikenal sebagai pribadi yang selalu ceria, Patricia Gouw, 32, juga disebut sebagai model paling digemari di Indonesia. Bersama Her World, Patricia bagikan kisah perjuangan yang sempat dihadapi demi meraih kesuksesan.
Patricia Gouw Menggunakan busana dari Lanvin, dan Xiaomi 12 Lite 5G

Long sleeve blouse, Lanvin.
Smartphone, Xiaomi 12 Lite 5G.

Hai, Pat! Akhirnya bisa bertemu lagi di tengah jadwal padat. First question, sebelum jadi model, Patricia aktif mengikuti ragam kompetisi. Apakah Anda orang yang kompetitif?

Sebenarnya saya adalah orang yang paling enggak suka kompetisi. Misalnya dengan teman, sekolah, atau apa pun itu. Teman-teman atau orang yang kenal saya pasti tahu bahwa saya punya sifat mengalah. Lalu, kenapa dulu saya mengikuti beberapa kompetisi, sebenarnya sesimpel karena saya enggak punya channel untuk masuk ke dunia hiburan. Pertama, saya mengikuti Gading Model Search di JFFF. Awalnya ragu banget karena enggak percaya diri. Maklum, saat itu saya sempat dikucilkan akibat fisik yang berbeda. Dibanding teman-teman seusianya, saya terlihat lebih tinggi. Selain itu, orang tua juga memang kurang mendukung saya untuk fokus di dunia hiburan. Tapi akhirnya saya memantapkan diri untuk mengikuti kompetisi di JFFF. Lucunya, di sana saya termasuk model paling pendek hahaha. Walau enggak menang, saya selalu bersyukur.

Setelah itu, saya mengikuti kompetisi modelling dari sebuah majalah. Beruntungnya di kompetisi ini, I learned a lot of things. Ini jadi salah satu bekal saya yang sangat berharga. Nah, sebelum ikut semua kompetisi itu, saya enggak pernah tahu ada majalah apa dan seperti apa dunia modelling. Jadi, orang tua saya memang enggak pernah mengizinkan saya untuk membaca majalah. Bacaan yang sering saya baca dulu adalah buku-buku pengetahuan.

     Kompetisi adalah ruang bagi saya untuk belajar gratis.       

Saat Patricia ikut kompetisi modelling, apakah orang tua tahu?

Jadi di awal saya ikut kompetisinya, orang tua belum tahu. Tapi setelah saya masuk 20 besar dan harus karantina, mau enggak mau saya harus memberi-tahu orang tua. Reaksi mereka? Tentu khawatir! Bahkan, Mama sempat takut saya terjerat human trafficking. Untungnya, Papa saat itu mendukung dan akhirnya saya mendapatkan izin untuk ikut. Saat final pun, bahkan saya enggak tahu kalau Mama ternyata hadir. Nah, setelah itu seolah pintu restu terbuka. Intinya, saya benar-benar bersyukur mengikuti banyak kompetisi karena di sanalah tempat saya belajar.

Tapi perjalanan modelling Patricia bisa dibilang enggak langsung mulus. Bisa ceritakan tantangan seperti apa yang harus dihadapi?

Betul! Contohnya, untuk catwalk saja ada minimal tinggi badan yang harus dilewati. Ada beberapa show yang terpaksa harus saya lepas karena tinggi badan yang tidak sesuai. Untungnya, dalam beberapa case, saya bisa berjalan untuk desainer-desainer besar karena mereka memang menyukai gaya jalan saya dan mengajak langsung. Salah satunya adalah Sebastian Gunawan. Bisa dibilang untuk berjalan di show Sebastian Gunawan adalah mimpi semua model.

Patricia Gouw Menggunakan busana dari Loewe, dan Xiaomi 12 Lite 5G

Cropped trousers, collarless blazer, Loewe.
Smartphone, Xiaomi 12 Lite 5G.

Lalu, setelah Asia's Next Top Model, Patricia ada di mana-mana. Mulai dari MC, KOL, brand ambassador, dan masih banyak lagi. Bagaimana proses di balik layar?

Prosesnya panjang dan berliku-liku banget karena saya enggak punya mentor di industri ini. Saya benar-benar jalan sendiri, berusaha meraba-raba sendiri. Mulai dari mencari asisten hingga manajemen yang tepat. Saya harus bertanya pada banyak orang dan belajar sendiri. Sekarang saya bisa merasa nyaman dengan tim yang ada, sudah lebih paham juga akan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Karena dalam setiap pekerjaan, ternyata pasti ada politiknya. Nah, dulu kan saya belum paham soal hal ini. Jadi ketika saya dihadapkan dengan politik tersebut, atau bahkan dikambing-hitamkan, terkadang itu backfired ke saya. Tapi bisa dimaklumi. Semua itu terjadi agar saya bisa belajar dan lebih paham akan situasinya.

Di balik keceriaan seorang PatGo, seperti apa pribadi Patricia yang sesungguhnya?

PatGo yang di panggung dan PatGo yang di rumah punya karakter yang berbeda. Bukan berarti muka dua, ya. “Bebencongan” is still me karena setiap bertemu teman, memang itulah karakter saya. Tapi ketika bertemu dengan satu-dua orang teman, biasanya kita bisa deep talk and I love it. Karena saya orangnya memang suka belajar dari siapa saja dan saya percaya bahwa semua orang pasti punya pengalaman hidup yang luar biasa. “Belajarlah dari mendengar,” ini yang selalu diajarkan oleh Papa.

     I love deep talk. Saya ingin belajar dengan mendengar.       

Bicara soal style, Patricia punya gaya sendiri yang unik. How do you find it?

Wah, itu susah banget, karena sebenarnya itu kacamata dari luar, kan? Kalau dari saya pribadi, saya selalu merasa susah berdandan, apalagi di rumah. Rasanya untuk makeup saja, malas banget. Tapi kalau ditanya bagaimana cara maintain gaya unik, jujur harus ada effort lebih. Bahkan dari dulu, walau fee minim, saya selalu ingin all-out. Beruntung juga saya berkembang bareng desainer-desainer andal seperti Yogie Pratama, Yosafat, Hian Tjen.

Patricia juga aktif di Youtube lewat channel Curhatan Hamba. Kenapa akhirnya memutuskan untuk berbagi cerita di sana?

Dari judul mungkin memang terkesan sepele, ya, tapi sebenarnya podcast ini membagikan cerita tentang perjuangan kehidupan, struggle seseorang dari bawah, dan kisah kesuksesan mereka yang harapannya bisa menginspirasi banyak orang lainnya. Saya juga bisa membagikannya di Youtube, Instagram, hingga TikTok. Saya bersyukur banget dilahirkan di generasi ini, karena sekarang kita bisa menggunakan banyak media sosial untuk menyalurkan ekspresi yang positif. I love doing videos, taking photos, dan tentunya berkat bantuan Xiaomi 12 Lite 5G jadi terasa lebih mudah saat membuat konten kreatif.

Patricia Gouw menggunakan busana dari Versace dan Xiaomi 12 Lite 5G

Sleeveless mini dress, printed legging, cuff bracelet, platform loafers, Versace.
Smartphone, Xiaomi 12 Lite 5G.

Jadi, fungsi gadget sangat penting, ya?

Penting banget, dong. Terlebih lagi kualitasnya yang mumpuni. Gadget harus menunjang kualitas foto dan video. I love selfies, jadi gadget yang punya fitur selfie camera yang baik, is always a plus. Nah, Xiaomi 12 Lite 5G punya selfie camera yang bagus. Kamera selfie-nya 32MP dan sudah auto focus, jadi hasilnya pun jadi lebih jelas dan selalu on point! Xiaomi 12 Lite 5G juga punya fitur Xiaomi Selfie Glow, dengan dual LED lights yang bikin hasil foto dan video jadi lebih terang. Proses charging pun terbilang cepat, kurang dari 15 menit bisa langsung mencapai 50%. Jadi cocok bagi saya yang selalu dikejar waktu. Ditambah lagi bentuknya yang tipis terasa nyaman dipakai seharian. Desainnya juga stylish karena warnanya sangat beragam dan lucu, cocok dipadukan dengan gaya saya sehari-hari.

Waktu Patricia jalan-jalan ke luar negeri pun foto-foto dengan gadget ini?

Iya! Karena bentuknya yang ringan dan tipis, jadi gampang dibawa ke mana-mana! Enggak perlu khawatir juga tidak akan muat di tas atau saku celana.

Patricia Gouw Menggunakan busana dari Versace, dan Xiaomi 12 Lite 5G

Printed silk shirts, ruched detailing mini skirt, drop earrings, Versace.
Smartphone, Xiaomi 12 Lite 5G.

Terakhir, hal apa sih yang masih belum Patricia capai saat ini?

Saya sangat menikmati industri hiburan dan saya sadar dengan segala ups and down-nya. Mungkin target berikutnya adalah untuk settling down. Keinginan saya adalah untuk punya keluarga kecil. Saya ingin jadi seorang ibu dan ingin benar-benar bisa menikmati momen itu. Semoga bisa segera terwujud di tahun depan, atau tahun depannya lagi.






Cover Digital | © 2022 Herworld Indonesia