The Courageous Beauty

Berani melawan arus lewat passion, Najwa Shihab, 46, dan Nadin Amizah, 23, meredefinisi makna cantik yang seutuhnya.
Najwa Shihab dan Nadin Amizah

Najwa Cropped tuxedo jacket, Seal Logo fitted t-shirt, bow detail slim skirt dan tas The Seal Box, Alexander McQueen.
Nadin Hybrid bow dress dan tas The Jewelled Hobo mini, Alexander McQueen.

Berani dan cantik, seringkali dianggap sebagai kata yang berlawanan. Sikap berani yang ditunjukkan oleh perempuan cenderung dimaknai negatif. Ambisius, angkuh, egois, rela melakukan apa pun, hingga menabrak kodrat. Itulah stigma yang mengikuti seorang perempuan ketika ia menunjukkan sikap beraninya. Lewat tulisan dan obrolan bermakna ini, Her World Indonesia ingin mengubah persepsi, bahwa keberanian bisa menjadi added value yang dimiliki perempuan dan justru membuatnya terlihat lebih cantik.

"Saya percaya cantik adalah sebuah kata kerja. Cantik adalah tindakan yang kita lakukan dan bersifat aktif," ungkap Najwa Shihab, membuka obrolan pagi itu ketika ditanya soal definisi cantik. Secara tradisional, kecantikan dilihat sebagai bawaan lahir. Bagaimana cantik itu identik dengan apa yang terlihat pada fitur wajah. Mengingat bagaimana kecantikan akhirnya bisa menciptakan industri yang besar, bukan berarti hal ini jadi tidak penting atau tidak relevan. Hanya saja, Najwa ingin meredefinisi kecantikan dengan cara baru, yaitu lewat apa yang kita lakukan. "Cantik itu berani tapi juga murah hati. Di mana seseorang punya empati tapi juga tahu bagaimana membawa diri. Ada keseimbangan antara itu," jelas Najwa.


Najwa Shihab

Terusan lengan panjang ketat dan Superbusy sling bag Metallized, Balenciaga

Menjadi perempuan memang selalu menantang. Itulah yang membekas di benak Najwa. Dengan adanya beragam tantangan ini, ia berharap sesama perempuan bisa saling memberikan kemudahan dan saling murah hati. "Sikap murah hati terkadang jadi hal yang di-underestimate. Kebanyakan orang menganggap jika kita terlalu baik atau murah hati, kita bisa ditekan. Padahal sikap ini bisa membawa kita ke sebuah kesempatan besar. Jadi, kombinasi antara empati dan murah hati, itu adalah definisi cantik," ungkapnya.

Sejalan dengan Najwa, musisi perempuan berbakat, Nadin Amizah, juga mengungkapkan definisi cantik miliknya. Ia mengaku setelah melewati lima tahun berkarya, ia telah sampai di titik di mana dirinya merasa nyaman dengan standar kecantikan yang dibuatnya sendiri, meski hal itu berbeda dengan standar kebanyakan. Salah satu contohnya adalah kesenangan Nadin untuk menggunakan hairextension sepanjang bokong.

"Definisi kecantikan bagi saya adalah sesuatu yang undefinable oleh manusia. Kenapa saya cat rambut warna merah, kenapa saya mau punya rambut yang sangat panjang, kenapa saya suka mengenakan baju yang unik karena saya ingin terlihat seperti sesuatu yang dari buku dongeng. Saat ini, saya sudah sangat matang dan percaya diri untuk menjalani standar kecantikan ini tanpa harus iri dengan orang lain," ujar Nadin.

Beauty is more than just appearance. Inilah hal yang diakui oleh Najwa dan Nadin. "Kecantikan itu lebih menitik-beratkan pada rasa percaya diri. Jadi saat kita bisa berani untuk menunjukkan warna dan passion yang kita miliki, pasti akan terlihat lebih cantik. Walau itu tidak sesuai dengan standar yang ada, youshine in your own way," ungkap Nadin.


Nadin Amizah

Long sleeve mini dress with ruffles dan tas Leather Micro Pencil Cat, Lanvin.



  Cantik itu berani tapi juga murah hati. Di mana seseorang punya empati tapi juga tahu bagaimana membawa diri.

Najwa Shihab


Senada dengan ungkapan Nadin, Najwa juga menitik-beratkan kata berani yang disandingkan dengan kata cantik. "Dalam konstruksi sosial, ungkapan seperti boldness dan bravery jarang dikaitkan dengan beauty. Karena perempuan berani justru dianggap ‘kurang perempuan’ dan terlalu maskulin. Tipikal perempuan di struktur patriarki itu yang penurut, menerima, dan lembut. Kalau bicara terlalu keras, justru dianggap tidak feminin, yang artinya tidak cukup ‘perempuan’. Jadi, I’mreally glad kalau diksi kata berani bisa disandingkan dengan kecantikan," ujar Najwa.

Beauty in Bravery

Berkarier selama hampir 25 tahun di dunia sosial politik yang penuh dengan dinamika, Najwa Shihab tak pernah gentar menyuarakan suara-suara marginal. Keberanian sosok perempuan satu ini sudah sepantasnya diacungi jempol. Berbagai tantangan dan tekanan pun sudah kenyang dirasakan oleh Najwa. Keputusan untuk akhirnya membuat media sendiri pun jadi cara Najwa menjaga idealisme yang dimilikinya dan independensi dalam menyampaikan informasi.

"Semakin ke sini semakin sulit untuk membedakan mana tekanan, mana bujuk rayu, mana tawaran, yang semuanya itu sesungguhnya punya tujuan sama, yaitu untuk memengaruhi sikap dan menggoyang independensi," ujar Najwa. Bicara soal independensi, Najwa mengutarakan bahwa independen dan netralitas dalam bersuara adalah hal yang beda.

"Netral artinya kita tidak punya sikap sedangkan independen itu berarti sikap kita tidak dipengaruhi oleh apa pun. Jadi, saya tidak pernah ragu untuk menunjukkan keberpihakkan saya pada isu-isu yang saya percaya memang penting," jelas Najwa. Sebut saja topik seperti mafia bola, independensi KPK, hingga soal wawancara kursi kosong di era pandemi. Ini adalah isu-isu yang diangkat secara independen oleh Najwa dan timnya.


Nadin Amizah dan Najwa Shihab

Najwa Check wool blend sweater, Burberry.
Nadin Check sweater dan tas Mini Shield sling, Burberry.

Salah satu tantangan lain yang harus dihadapi oleh Najwa adalah menavigasi antara idealisme bisnis dengan idealisme jurnalistik. "Pernah juga ada tekanan ke sponsor agar tidak ada iklan yang masuk ke Narasi. Ada juga yang ditujukan langsung pada saya dengan menawarkan uang, jabatan, dan banyak hal. Di dunia digital, banyak sekali terjadi doxing atau sistem kill the messenger. Ketika suatu pihak tidak bisa argue dengan beritanya, ia akan berusaha menurunkan kredibilitas pembawa beritanya agar publik tidak percaya," jelas Najwa.

Melewati tekanan yang begitu besar tentu tidak mudah. Lalu, dari mana keberanian Najwa berasal? "Sepertinya karena sudah terlanjur, jadi tidak bisa balik lagi. I already crossed the line," jawab Najwa sambil tertawa. Ia pun menekankan bahwa dirinya percaya dengan nilai hidup. Tanpanya, mungkin ia tidak akan tahan bekerja di profesi yang sama untuk membahas isu yang sama selama 25 tahun. "Saya harus bisa optimis dengan keadaan negeri ini. Saya kan terus meliput tentang korupsi, isu politik, dan lainnya. Kalau saya tidak optimis, I don’t think I can make it," ungkapnya. Ia pun mengaku sering merasa burnout. Namun dirinya sadar bahwa ia tidak sendiri. " I surround myself with a very good team. Tim MataNajwasangat solid," ujarnya.


Najwa Shihab

Long coat mixed leather, celana panjang, ribbed top, sepatu Hot Loafers, Hermes.

Punya keberanian bukan berarti tidak pernah takut. Salah satu ketakutan terbesar seorang Najwa adalah jika apa yang ia lakukan dianggap sudah tidak relevan lagi. "Puncak terbesar dalam karier atau apa pun yang kita lakukan adalah untuk bisa berdampak dan berpengaruh. Kalau dalam konteks saya, karena sering membahas soal kebijakan, jika tiba-tiba ada kebijakan yang berubah, bisa menentukan arah, bisa membantu orang untuk menentukan pilihan politik, bisa membuat orang mau bersuara, itulah tanda sudah bisa berdampak dan berpengaruh," jelas Najwa. Namun jika hal itu tak lagi bisa dilakukan, itulah salah satu ketakutan Najwa. "Saya berharap lewat Narasi, saya bisa menciptakan legacy, yakni generasi baru yang aware,kritis, mau turun tangan, dan partisipas. Nilai inilah yang harapannya bisa ditangkap oleh anak-anak muda," lanjutnya.

Selalu berani menyuarakan isu-isu marginal demi kepentingan publik dan siap dengan segala tekanan yang ada. Siapa sebenarnya backing-an Najwa? "Backing-an saya adalah publik. Ketika saya dilaporkan polisi atau berada di bawah tekanan, ada banyak masyarakat yang mendukung dan menjaga saya. Mereka adalah masyarakat yang memiliki nilai yang sama. Masyarakat adalah teman-teman seperjuangan saya," jelasnya.

Empowered Elegance

Di bidang musik, Nadin bisa dibilang sebagai salah satu musisi yang menghasilkan karya-karya berani. Bukan hanya lewat lirik lagu penuh makna, ia juga kerap tampil dengan wardrobe unik, hiasan rambut cantik, dan tentunya stageact bak pertunjukan teater dalam setiap konsernya. "Lagu-lagu saya memang harus dijelaskan dengan visual yang benar. Memang heavy di akting tapi heavier di musik. Dengan konsep ini, persiapan konser tentu jadi lebih panjang karena bukan hanya memikirkan lagu. Saya pun jadi bisa scriptwriting hingga mengarahkan para penari," ungkap Nadin.

Karyanya yang sangat personal bisa dibilang jadi salah satu hal yang menarik perhatian para penggemarnya. Ia mengaku bahwa dalam perjalanan bermusik, ia selalu mendekatkan diri pada perasaannya. "Walau pendengar saya bukan lagi sebatas keluarga dan teman-teman, tapi yang saya ceritakan tetap tentang pengalaman pribadi saya. Musik adalah cara saya bercerita," jelas perempuan berambut panjang ini.


Nadin Amizah

Floor-length evening gown in Charmeuse, Lanvin.

Dalam keberaniannya bermusik, tentu Nadin kerap menemukan banyak tantangan. Namun, ada satu hal yang masih menjadi ketakutannya, yaitu melampaui dirinya sendiri. Usai kesuksesan album terhadulunya Selamat Ulang Tahun, Nadin merasa takut dirinya tidak bisa melewati atau bahkan menyamai standar tersebut. Padahal ia sadar bahwa itu adalah karya yang ia buat sendiri.

"Rasanya jadi seperti harus melompati diri sendiri. Selain album, konser Selamat Ulang Tahunjuga jadi pesta hajat yang besar. It was so moving bukan hanya untuk penonton tapi juga semua orang yang terlibat di dalamnya. Will I ever do that again," kenangnya. Namun, di tengah tantangan yang ada, Nadin sadar bahwa perasaan takut justru bisa memicu dirinya untuk menghasilkan karya yang lebih baik. "Pada akhirnya setiap karya berbeda dan tidak bisa dibandingkan," ungkap Nadin.

Dalam karier, Nadin mengaku punya rolemodel yang terus memicunya untuk berkarya. "Kunto Aji. Beliau adalah orang yang tenang dalam berkarya. Bisa dilihat dari caranya menulis dan memproduksi sebuah lagu. He’s someone who I would like to be but I wouldn’t be able to. He’s just above," lanjutnya. Sedangkan sosok Bunda jadi inspirasi Nadin dalam hidup. "Saya tidak kenal banyak orang hebat selain Bunda. Tapi bagi saya, Bunda adalah perempuan paling hebat," jawabnya.

Embracing Confidence

Kecantikan bagi setiap orang tentu berbeda. Bagi Nadin, ia merasa paling cantik saat bisa menari di atas panggung dan menampilkan performanceterbaiknya. Di sisi lain, Najwa yang merupakan seorang health junkie mengaku bahwa dirinya merasa paling cantik saat weight-lifting. Namun jika dikaitkan dengan profesi, ia merasa paling cantik dan empowered ketika berhasil mendapatkan informasi eksklusif, salah satunya adalah ketika Mata Najwa ulang tahun, ia berhasil mengumpulkan ketiga pasangan Capres dan Cawapres dalam satu forum.

Semuanya berawal dari sebuah kata kerja: berani. Ini pula yang menjadi harapan Najwa dan Nadin bagi para perempuan di Indonesia yang mungkin saat ini sedang kesulitan untuk memaknai kecantikan seutuhnya. "Butuh sekitar lima tahun bagi saya untuk bisa menemukan jati diri sesungguhnya dan itu pun dengan bantuan banyak sekali orang. Jadi kalau Anda belum menemukan jati diri itu atau belum memiliki kenyamanan tersebut, berilah waktu. Tapi dalam ‘waktu’ tersebut, lakukan apa pun yang Anda cintai dan kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung visi Anda," ungkap Nadin.

Di akhir sesi wawancara, Najwa juga memiliki mindset yang sama. "Penting untuk mengenali diri sendiri. Terkadang, banyak anak muda yang bingung mau ke mana karena mereka sendiri tidak tahu opsinya. Keberhasilan itu tidak akan didapat dalam percobaan pertama. Maka penting saat masih muda untuk mengenal banyak orang, membaca banyak buku, dan mendapatkan banyak referensi. Karena semakin banyak kita terpapar dengan berbagai pilihan, semakin kita tahu, apa yang kita sukai dan tidak. Kalau kita tidak lihat itu, pilihan kita akan jadi terbatas. Always have that choices and broaden your horizon."


  Kecantikan itu lebih menitik-beratkan pada rasa percaya diri. Walau itu tidak sesuai dengan standar yang ada, you shine in your own way.

Nadin Amizah






Cover Digital | © 2024 Herworld Indonesia