Living the Childhood Dream

Mawar Eva de Jongh, 21, bagikan pengalaman mewujudkan keinginannya di masa kecil untuk menjadi penyanyi.
Mawar Eva de Jongh Mengenakan aksesoris dari Swarovski

Lingga Dress warna Biru Nila, bandana dengan embellishment, kalung statement, ikat pinggang mutiara dan Swarovski, clutch beaded dan sepatu detail Swarovski.

Nama Mawar Eva de Jongh mungkin sudah tidak lagi asing di telinga, melalui berbagai film dan serial yang ia perankan. Mulai dari Bumi Manusia hingga yang terbaru, Virgo and the Sparklings, Mawar sudah mengepakkan sayapnya sebagai seorang aktris. Namun, kini tim Her World duduk bersama Mawar dengan kisah baru, berkarier sebagai seorang penyanyi.
Impian seorang Mawar kecil yang gemar menonton berbagai acara musik, berharap suatu saat dapat bernyanyi di atas panggung, kini mulai terwujud. Perempuan yang baru-baru ini merilis sebuah lagu bertajuk Tak di Tanganku, berkolaborasi dengan Juicy Luicy pun berbagi cerita kepada kami akan perjalanan kariernya sebagai penyanyi maupun aktris.

Hidupkan impian masa kecil

"Menjadi seorang penyanyi memang sudah menjadi cita-cita saya sejak kecil," ungkap Mawar saat menceritakan alasannya terjun dalam industri musik. Mulai dari sang ibu yang pernah memberikan Mawar sebuah compact disc (CD) Westlife hingga memorinya menari-nari semasa kecil setiap kali sang ayah memutarkan CD girl band asal Belanda bernama K3.
Memori-memori masa kecil yang lekat dalam ingatan menjadi sebuah impian seorang Mawar untuk nantinya meniti karier sebagai seorang penyanyi. Ia pun membagikan rasa senang atas perilisan lagu terbarunya berjudul Tak Di Tanganku yang rilis beberapa waktu lalu.
"Kami [Mawar dan Juicy Luicy] menyanyikan lagu yang bertemakan long-distance relationship atau LDR. Bercerita tentang sepasang kekasih yang menjalin hubungan, tidak hanya terpaut jarak, tetapi juga memiliki perbedaan waktu untuk menjaga hubungan tersebut, ungkap Mawar yang tidak dapat membendung rasa senangnya akan karya tersebut.

Mawar Eva de Jongh Mengenakan aksesoris dari Swarovski

Dumai Dress warna Adima, drop earring Mutiara, kalung statement mutiara dan tassel serta ikat pinggang mutiara dan Swarovski.

Namun, perjalanannya untuk dapat fokus mendalami dunia tarik suara pun terbilang cukup panjang, apalagi pertemuannya dengan dunia seni peran yang membuat Mawar juga jatuh cinta dan bahagia melakukannya. "Dunia seni peran sendiri adalah sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Namun saat masuk, saya jatuh cinta pada dunia seni peran," ungkap Mawar.
Mulai dari film perdananya Promise yang tayang pada 2017 lalu, Mawar pun terus mengukir nama dalam industri perfilman melalui berbagai perannya. Meski sempat memerankan sosok Ayudia Bing Slamet dalam film #TemanTapiMenikah 2, nama Mawar kian dikenal melalui perannya sebagai Annelies Mellema dalam film adaptasi novel Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia. Film Bumi Manusia pun mempertemukan Mawar dengan kini salah satu aktris idolanya, Ine Febriyanti. Perempuan kelahiran 26 September 2001 ini menceritakan bagaimana sosok Ine Febriyanti menginspirasinya dalam berakting dan juga sebagai pribadi. Kekagumannya terlihat dari cara Mawar menggambarkan sosok Ine saat keduanya terlibat dalam proyek tersebut.

Proses untuk lebih percaya pada diri

Perjalanan karier seorang Mawar Eva De Jongh berawal dari sebuah ajang modelling yang membukakan pintunya di industri hiburan. Namun, sampai akhirnya memulai karier sebagai model, Mawar mengaku sempat merasa insecure saat masih remaja. Pribadi yang semula ceria dan ekspresif, mendadak berubah menjadi pemalu. Perubahan tersebut yang mendorong sang ibu untuk mendaftarkan Mawar pada sanggar modelling.

Mawar Eva de Jongh Mengenakan aksesoris dari Swarovski

Bungo Rayo Outer warna Azzura, atasan satin, rok organza pure silk, drop earring, kalung statement, tas mutiara dan sepatu sling back detail Swarovski.

Kini, industri hiburan semakin mengenal namanya, Mawar pun harus menjalani berbagai aspek kehidupan dan juga kariernya. Apalagi, dengan kehadiran media sosial, menjaga dan memupuk rasa percaya diri menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan satu ini. Namun, menariknya, sang aktris justru menganggap rasa tidak percaya diri atau kegugupan yang adalah hal yang wajar. "Menurut saya, rasa tidak percaya diri dalam beberapa situasi adalah hal yang sangat wajar. Mungkin saat hari pertama shooting film atau beberapa saat sebelum tampil di atas panggung," jelas Mawar.
Ia pun mengungkapkan bahwa perasaan-perasaan seperti ini lebih baik dinikmati. Sebab, melalui pengalamannya, semakin Mawar melawan rasa gugup atau tidak percaya diri tersebut, justru perasaan tersebut semakin mengisi pikirannya. Plus, satu trik yang selalu ia lakukan jika perasaan insecure tersebut masih mengganggu dirinya. "Saya berusaha mengingatkan diri saya bahwa Mawar kecil akan senang dapat melihat Mawar besar sudah mewujudkan impiannya dan bernyanyi," ungkapnya diikuti dengan tawa kecil yang menjadi khasnya selama obrolan kami mengalir.

Belajar mengelola tantangan versi Mawar

Mawar sudah menjadi bagian dalam industri hiburan, baik sebagai penyanyi maupun aktris, selama lebih dari lima tahun. Mulai dari berakting di depan kamera selama proses shooting hingga meluapkan perasaan dalam sebuah lantunan nada di belakang mikrofon, Mawar menemukan tantangan tersendiri pada setiap profesi yang dijalaninya.
Mulai dari berbagai karakter yang ia perankan dalam sebuah film juga menjadi tantangan tersendiri bagi Mawar. Sebab, karakter yang berbeda menghadirkan perspektif, gestur, hingga hal sederhana seperti cara berpakaian yang berbeda [dari dirinya], memberi tantangan bagi Mawar untuk dapat menghidupkan karakter tersebut dan tetap tampil percaya diri dalam semua perbedaan tersebut. "Setiap karakter baru yang saya perankan pasti menjadi sebuah tantangan," ungkap Mawar.
Peran Mawar sebagai Carmine dalam film pahlawan super bagian dari Jagat Sinema Bumilangit, Virgo and the Sparklings sendiri meninggalkan kesan mendalam bagi sang aktris. Dari awal proses syuting hingga gala premiere, ada rasa gugup dan juga excited yang berkecamuk dalam hati Mawar. "Ini peran yang sangat-sangat berbeda [dari seorang Mawar]. Saya berperan sebagai vokalis band rock dan memiliki karakter yang cukup antagonis. Film Virgo and the Sparklings ini menjadi ajang pembuktian saya untuk memerankan karakter yang jauh berbeda dari biasanya," jelas Mawar.

Mawar Eva de Jongh Mengenakan aksesoris dari Swarovski

Andaya Outer warna Kana, rok tule, anting detail bunga, kalung statement detail beading serta bunga dan tas beaded.

Dalam perannya sebagai seorang penyanyi, studio rekaman menjadi ruangan yang aman sekaligus menegangkan. Rasa gugup setiap kali hendak melakukan sesi rekaman atau tampil di atas panggung menjadi tantangan Mawar memasuki fase kariernya sebagai penyanyi. Mawar mengaku bersyukur selama proses rekaman, ia mendapatkan bantuan untuk bisa melakukan sesi rekaman dengan lebih nyaman dan rileks. Ia pun memiliki beberapa kebiasaan yang membantunya dalam berbagai situasi gugup, entah sebelum tampil di panggung maupun rekaman.
"Saya biasanya meneteskan minyak esensial peppermint dan diusapkan ke beberapa area serta dihirup, untuk membuat diri saya semakin rileks [sebelum proses rekaman]," cerita Mawar.

Membangun keseimbangan dalam hidup

Keseimbangan antara kehidupan profesional dan personal atau dikenal dengan work-life balance sudah menjadi hal yang esensial dalam keseharian, apapun profesinya. Hal tersebut juga menjadi gaya hidup yang Mawar pilih untuk menjalankan tiga aspek penting dalam hidupnya secara konsisten.
"Kebetulan sekarang saya juga seorang mahasiswa sehingga ada tiga [prioritas] yang harus diseimbangkan, antara seni peran, musik, dan mahasiswa," jelas Mawar. Mahasiswa yang juga disibukkan dengan skripsinya ini mengaku sejak awal sudah mengambil pembelajaran secara daring sehingga memudahkannya untuk tetap menuntaskan pendidikan selagi menjalankan profesinya sebagai penyanyi maupun aktor. Namun, terlepas dari kegiatannya sehari-hari, Mawar pun berusaha meluangkan waktu untuk kembali fokus pada dirinya.
Mungkin satu hari dalam setiap minggu atau mengambil waktu untuk benar-benar menikmati liburan tanpa distraksi, cara-cara ini yang Mawar pilih dalam menyeimbangkan kesibukannya dalam industri hiburan dengan kehidupan personalnya. "Kalau ada day off, saya biasanya menghabiskan waktu di rumah. Mungkin mendengarkan musik, menonton film, atau saya juga masih menikmati berbagai live performance dari penyanyi-penyanyi favorit saya seperti Tulus dan Yura Yunita. Plus, maskeran hehe," cerita Mawar.

Perubahan seorang Mawar

"Saya merasa somehow menjadi lebih percaya diri dibandingkan dulu," ungkap Mawar ketika ditanya tentang perubahan yang ia rasakan selama menjadi bagian dari industri hiburan Tanah Air, melalui lantunan nada yang ia nyanyikan dan karakter yang ia hidupkan.
Selama lebih dari lima tahun berkarya, Mawar mengaku bahwa kamera maupun panggung tidak lagi menjadi musuh yang membuatnya harus bersembunyi tetapi momen baginya untuk belajar lebih berani. Plus, pertemuan dengan banyak orang dan berbagai karakter setiap harinya menjadi perubahan yang paling signifikan terasa bagi seorang Mawar.





Cover Digital | © 2023 Herworld Indonesia