Life Journey of Luna

Lama bertahan di dunia hiburan, Luna Maya makin berani mengekspresikan diri dan menyuarakan opininya. Seperti Bulgari B.zero1 Collection yang dikenakannya, koleksi ini mampu menonjolkan sisi fearless spirit bagi pemakainya.
Luna Maya Mengenakan atasan dari Jeffry Tan

Atasan, Jeffry Tan

Hai, Luna! Setiap bertemu pasti selalu on point dan enerjik. Penasaran, pernah merasa enggak fokus?

Pasti ada kalanya pernah. Tapi untuk mengatasinya biasanya ikuti saja sesuai moto “Fake it until you make it, baby”. Bukan maksudnya untuk berpura-pura tapi lebih pada jalankan dan kerjakan saja semuanya. Karena kita enggak akan tahu nanti hasil akhirnya seperti apa. Bisa saja tertanya hasilnya bagus banget. Pada akhirnya kita semua hanya manusia. Ada waktu di mana kita bisa sedang jenuh dan lelah, walau semua pekerjaan pasti dilakukan dengan semaksimal mungkin.

Sepertinya tahun 2023 mengajarkan banyak hal pada Luna?

Hampir setiap tahun ada pelajaran yang bisa saya dapat. Rasanya tidak pernah ada satu tahun pun yang sia-sia. Every second, every minute, every hour, every day pasti mengajarkan kita sesuatu. Tapi itu baru akan terasa jika kita benar-benar sadar akan sekitar.

     Masalah atau tantangan yang terjadi sekarang pasti akan berujung dengan baik.       

Dari selebritas hingga menjadi entrepreneur, sudah banyak achievement yang Luna capai.

Memang sepertinya semua sudah didapatkan tahun ini. Tapi perlu disadari bahwa apa yang dikerjakan saat ini merupakan hasil dari kinerja keras yang sudah dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya. Hingga akhirnya menjadi suatu achievement karena akhirnya banyak orang yang bisa melihat hal itu. Rasanya saya juga harus mengucapkan terima kasih pada diri sendiri. Tentu dukungan dari orang-orang terdekat itu sangat berarti. Tapi diri kita sendiri juga ikut bekerja keras karena kesuksesan itu bisa datang dari diri sendiri. Well, that’s the journey.

Rasanya lelah enggak?

Tentu.Tapi saya memang tipe orang yang harus terus bekerja dan melakukan sesuatu sesuai dengan passion dan apa yang diinginkan. Harapannya, semua yang saya kerjakan ini bisa bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Baik dalam bentuk knowledge atau pun pengembangan diri.

Sekarang Luna juga aktif di komunitas Waste4Change. Bisa diceritakan?

Tadinya saya adalah salah satu pelanggan karena saya cukup “gemas” dengan sampah. Nah, menurut saya, edukasi tentang sampah di masyarakat kita masih kurang. Kesadaran untuk buang sampahnya ada, tapi masih susah untuk mendisiplinkan diri serta kurang paham untuk mengelolanya. Saya merasa masalah sampah ini sudah sangat serius. Saya pernah diving dan tiba-tiba saja ada popok bayi bekas yang muncul tepat di depan wajah. Kalau di luar negeri, memilah sampah sudah jadi hal yang biasa hingga akhirnya bisa dikelola dengan baik. Harapannya, di Indonesia juga bisa segera seperti itu. Inilah yang akhirnya membuat saya tertarik untuk bergabung dan berinvestasi di Waste4Change. Mereka punya visi yang sangat baik.

Luna Maya Mengenakan atasan dari Jeffry Tan

Atasan dan bawahan, Jeffry Tan

Apa cita-cita Luna waktu kecil?

Sempat ingin jadi astronot, pengacara, banyak banget. Tapi dari kecil, jiwa dagang saya memang cukup tinggi. Dulu waktu masih sekolah di Bali, saya dan teman-teman membuat kalung lalu menjualnya ke turis asing di pantai. Ternyata laku!

Kalau bisa bertemu lagi dengan sosok Luna kecil, apa yang mau dikatakan?

Sepertinya saya hanya ingin bilang, “You did a very good job, apa pun yang akan kamu lalui ke depan.” Duh, jadi sedih banget hahaha. Tapi intinya Luna kecil patut bangga dengan diri sendiri.

     I just want to grow old without regrets.       

Tapi, Luna bahagia dengan keadaan saat ini?

Of course. Walau banyak masalah dan ketidak-sempurnaan yang ada, masih banyak hal yang belum maksimal, tapi saya bahagia karena setiap hari ada pembelajaran. Saya enggak takut bikin kesalahan karena bagi saya, semua itu ada kemajuan.

Lalu, bagaimana Luna melihat diri sendiri sekitar 10 tahun lagi?

Saya harap untuk bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Lebih sukses, apa pun bentuknya, mau dari segi finansial, wisdom, atau kesabaran. Kita kan pasti ingin selalu berkembang. Saya juga berharap lebih bisa less judgmental. Saya enggak mau ada perasaan, “What if?”. Kenapa enggak begitu, enggak begini. I just want to grow old without regrets.

Luna Maya Mengenakan atasan dari Sean Sheila

Atasan, Sean Sheila

Bagaimana cara Luna bisa menerima diri sendiri?

Sejujurnya saat ini, saya masih struggling dengan self-acceptance. Tapi dilihatnya begini, kalau saya ditanya 10 tahun lalu, mungkin acceptance-nya akan tentang hal yang berbeda dengan saat ini. Lalu 10 tahun kemudian, struggle-nya juga pasti berbeda lagi. Misalnya saat ini saya sedang struggle tentang usia, apalagi dengan banyaknya tuntutan dan ekspektasi dari sosial. Saya pun sempat berpikir, “Kalau ada sesuatu yang dibicarakan terus, jangan-jangan memang benar, ya.” Padahal belum tentu benar juga. Akhirnya yang bikin kita jadi struggle adalah pikiran sendiri. Memang, pikiran ini sangat powerful. Di sinilah pentingnya kita bisa mengotak-kotakkan mana yang penting dan tidak di dalam pikiran. Jadi kalau ada yang bilang, “Luna sepertinya enggak pernah ada masalah”, percayalah, itu semua tidak benar.

     This moment is your time so make the best out of it.       

Jika ada yang sedang merasa dikucilkan atau terlibat masalah, apa yang mau Luna sampaikan?

Masalah adalah hal yang biasa. Sehari-harinya pasti akan terjadi sesuatu, sesimpel dengan orang-orang di dekat kita. Dealing with people is not easy tapi kita enggak mungkin menghindar. Jadi kita harus belajar untuk menghadapinya. Mungkin saat ini kalian sedang kesulitan tapi percayalah, ini akan terlewati. Kita hidup untuk hari ini jadi berusaha yang terbaik untuk bisa survive hari ini. This moment is your time so make the best out of it.

You really live for the present.

Dulu saya adalah tipe perencana. Semuanya dipikirkan untuk ke depan. Always plan ahead. Baik dari segi bisnis atau personal. Tapi sekarang, seiring dengan berjalannya waktu, saya mencoba untuk lebih mengerti diri sendiri. Lowering my expectations. Memilih untuk menikmati setiap momennya, detik demi detik. Biasanya rewarding diri sendiri adalah dengan belanja hahaha. Tapi selain itu, saya juga suka deep-talk dengan diri sendiri. Mungkin terakhir, dari sekian banyak pengalaman hidup yang sudah saya lalui, walau pernah ada momen yang kurang baik sekali pun, saya tetap merasa bangga dengan diri sendiri. Dengan begitu, saya bisa membagikan kisah hidup ini pada orang lain sehingga bisa membantu. Life can be very simple, but it can be very painful or very happy. In the end, just try to live it.





Cover Digital | © 2023 Herworld Indonesia