
Independen, pintar, seorang ibu.
Takut. Makanya sekarang sudah mulai banyak mengurangi pekerjaan. Sebagai seorang ibu, fokus pasti sudah berbeda, sekarang prioritasnya anak. Kalau dulu masih single dan belum ada tanggung jawab, semua pekerjaan pasti saya ambil.
Tidak terlalu ambisius. Tapi saya memang sudah mandiri dari kecil karena Mama punya lima anak. Saya paling kecil dan perempuan satu-satunya. Jadi kakak-kakak punya kebutuhan dan pribadi yang berbeda. Mama saya sudah pusing dengan mereka jadi saya lebih banyak main sendiri sehingga sudah terbiasa independen.
Cinta adalah hal yang indah, sesuatu yang bisa kita rasakan, syukuri, membuat kita lebih dekat dengan Tuhan karena Tuhan itu indah, Tuhan itu kasih.
Iya, bener banget. Saya bukan tipe yang saat bertemu dengan seseorang terus bisa langsung suka. Biasanya perlu proses. Saya bukan sosok yang flirty tapi lebih ke easy-going dan friendly.
Saat ini pasti anak. Karena pasti akan kelihatan mana orang yang benar-benar sayang sama anak dan mana yang tidak. Bagi saya, kebahagiaan anak adalah nomor satu. Jadi kalau bisa cinta pada anak, jalan ke saya pasti gampang.
Ia juga tipe yang perlu waktu. Sebenarnya ia tipe yang easy-going juga tapi untuk bisa percaya pada seseorang biasanya perlu proses untuk quality time.
Pasti berat! Karena mengubah kebiasaan bukan hal mudah, apalagi hubungannya cukup lama. Tapi dalam setiap masalah besar, ada Tuhan yang lebih besar. Saya percaya saja sama Tuhan. Mungkin Tuhan punya rencana baru.
Ya, ini adalah salah satu rock bottom saya. Saat awal merasa jatuh, tentu saya langsung kembali ke Tuhan. Berdoa, komplain, minta ini-itu. Karena kita ini ciptaan Tuhan, jadi saat Tuhan punya rencana, kita harus percaya bahwa rencana itu pasti indah sehingga bisa menjalaninya dengan ikhlas dan tulus.
Sejujurnya enggak, karena hidup ini indah banget. Kita bisa fokus pada banyak hal, kenapa harus fokus pada hal kecil dan jelek? Moto saya dalam hidup adalah lebih baik saling berbagi kebahagiaan daripada berbagi kesedihan.
Moto saya dalam hidup adalah lebih baik saling berbagi kebahagiaan daripada berbagi kesedihan.
Saya adalah ibu yang open-minded. Anak kelahiran 2000-an bisa mencerna banyak hal dengan lebih cepat dibanding kita dulu. Menjadi ibu di masa sekarang artinya harus rela belajar. Bagaimana mengendalikan anak, mengajarkan anak dengan cara yang lebih indah dan efektif, memberikan maaf dan cinta kasih. Tak hanya mengajarkan tapi juga mencontohkan. Intinya, kalau kita mau anak kita berbuat baik, contohkan hal-hal yang baik.
Iya dan terkadang memang melelahkan. Tapi saat kita menyadari bahwa menjadi ibu adalah anugerah, sebuah kesempatan indah yang mungkin hanya terjadi sekali atau tidak sama sekali bagi orang lain, kita pasti rela menikmatinya seberat apapun prosesnya. Mungkin kalau saya masih single, saya masih jadi Jessica yang selfish, workaholic, tidak pernah belajar. Dengan seperti ini, saya belajar jadi lebih sabar, dewasa, menerima, dan memaafkan.
Mungkin kalau saya masih single, saya masih jadi Jessica yang selfish, workaholic, dan tidak pernah belajar.
Ya, ini lebih spesial lagi rasanya. Saya bisa sekaligus jadi bapak. Tetap bersyukur bahwa rezeki dimudahkan, kehidupan enak, anak sehat, sempurna, dan pintar. Tidak merepotkan orang lain, pengertian, dan perhatian. Kalau dibilang repot, ya pasti repot. Tapi kan ada banyak orang yang bisa membantu.
Fully control. Enggak perlu tanya siapa-siapa, semua terserah kita. Senang rasanya bisa melakukan semua hal sendiri, walau kadang perlu juga untuk bertukar pikiran. Tapi biasanya bisa bertanya ke keluarga dan teman-teman.
Biasanya kalau enggak bisa jawab, saya bilang, “El Barack, Mama jawabnya nanti malam, ya. Pertanyaan El bagus banget, jadi Mama mau kasih jawaban yang bagus juga.” Setelah itu biasanya Google atau tanya teman.
Ia sering banget bertanya, “Mama sama Daddy kenapa menikahnya sekarang, waktu sudah ada El Barack? Kenapa enggak sebelum El lahir?”
Saya jelaskan, “Mama dan Daddy sudah enggak bersama lagi, tapi enggak ada hubungannya dengan El Barack. Cinta Mama justru bertambah untuk El dan ini semua pure karena Mama dan Daddy enggak cocok. El justru sangat kita sayang.”
Yang bertanggung jawab dan punya pendirian teguh. Sudah itu saja, nanti kalau lebih malah menggambarkan yang kurang hahaha…
Tidak! Makanya ini saja sudah bocor dua. Saya sebenarnya hanya ingin memisahkan hal pribadi dan tidak. Ini juga jadi cara saya untuk move on. Kalau hal senang pasti akan saya bagikan. Daripada harus bersedih terus, rasanya lelah banget.
Saya ingin tinggal di luar negeri tanpa ada yang tahu saya siapa. Hidup bahagia bersama anak. Kalau Tuhan nanti memberikan pasangan, tentu saya akan bersyukur. Tapi saya ingin punya kehidupan baru saja. Bukan berarti kehidupan sekarang tidak indah, tapi Aquarius kan mudah bosan hahaha.