Chelsea Islan Ungkap Diri Yang Baru

Lebih percaya diri dan dewasa, Chelsea Islan, 24, ungkap pembawaan diri yang baru. Dari kaku jadi santai.

OLEH : KIKI RIAMA PRISKILA

Aktif di dunia entertainment, seberapa penting perawatan kecantikan bagi Chelsea?
Sangat penting. Mungkin karena risiko seorang public figure, ke mana kita pergi, pasti akan ada yang melihat. So it matters a lot. Skincare pun sangat penting karena kulit yang sehat jadi aset juga, apalagi saat menjadi brand ambassador. Tapi jangan terlalu berlebihan hingga akhirnya jadi insecure dan over-thinking.

Lalu, apa ada perawatan khusus yang dijalankan?
Tidak ada, tapi saya selalu menggunakan aloe vera sebelum tidur sehingga kulit terasa lembap. Kebetulan tipe kulit saya kering. Aloe vera ini sendiri sudah sering dipakai sejak masih kecil. Dulu saya sering main ke laut sehingga kulit bisa terbakar matahari, bahkan hampir mengelupas! Maka saya lebih suka menggunakan bahan-bahan langsung dari tumbuhan karena lebih cepat dan efektif.

...

Pernah merasa dituntut untuk selalu tampil sempurna?
Kalau sedang ada pekerjaan sebagai brand ambassador, pasti ada tuntutan untuk tampil maksimal. Tentunya brand ingin dilihat sebagus mungkin. Saya yakin semua public figure juga mengalami hal ini. Tapi terkadang, saya hanya manusia biasa yang ingin rileks dan jadi diri sendiri. Oh ya, sebenarnya sekarang saya lebih santai dibanding dulu yang mungkin lebih kaku.

Chelsea memang terlihat lebih santai sekarang. Bagaimana prosesnya?
Time will heal anything. Di awal karier, saya masih tak tahu harus bersikap seperti apa. Saya terlalu sering memikirkan pendapat orang lain, lebih pendiam karena takut dianggap kontroversial. Sibuk memikirkan orang, jadi tak punya waktu memikirkan diri sendiri. Pada akhirnya, saya tak bahagia. Untungnya, saya langsung sadar. Ke depannya, saya harus lebih santai karena yang paling penting adalah people will love you for who you are. Saya memaknainya sebagai proses penerimaan diri.

Apa ada fans yang justru tidak suka dengan image baru Chelsea?
Kebanyakan sih jadi suka dengan diri saya yang lebih santai. Untungnya ini jadi plus point. Kini, saya bisa ngomong apa adanya, apa yang sedang dipikirkan. Saya pun jadi lebih terbuka pada orang lain, khususnya fans. Seiring berjalannya waktu, kita jadi semakin mengenal satu sama lain.

...

Sebelumnya pernah merasa insecure dalam hal penampilan?
Semua orang pasti pernah. Kalau saya, mungkin lebih ke soal berat badan. Sejak tampil di TV pun saya baru sadar ada double chin atau lengan yang terlihat lebih besar. Padahal memang kalau di TV katanya kita pasti terlihat lebih besar. Apalagi orang kadang terlalu cepat menghakimi. Misalnya mereka bisa dengan mudah bilang, ‘Chelsea gendut ya’ atau ‘Sekarang kurus ya’, hanya karena ingin basa-basi.

Pernah tertekan soal ini?
Mungkin di awal-awal langsung berpikir cara menguruskan badan. Untungnya, saya belum pernah sih bertemu orang yang mengkritik negatif sampai bullying. Tapi lama-lama jadi melelahkan. Yang terpenting, saya tetap bahagia dan jaga kesehatan. Toh banyak orang kurus tapi tidak sehat. Ada yang anorexia atau bulimia, we never know. Jadi saya memutuskan untuk fokus pada diri sendiri saja. Tak perlu membandingkan diri dengan orang lain karena semua orang pasti berbeda. Kedua, utamakan self love and self care.

Bicara self love, apa yang paling Chelsea banggakan dari diri?
Jujur, saya sendiri masih susah untuk embracing myself. Contohnya, area pinggul yang terasa besar. Selama ini saya berpikir susah ya pakai celana sempit, padahal bagi orang lain pinggul besar jadi plus point. Menyadari hal ini, saya berusaha untuk menjadikan kekurangan sebagai aset. Saya ingin membalikkan stigma negatif menjadi positif. Jadi saya bisa membanggakan hal-hal yang dianggap kurang, menjadi kelebihan. Pada akhirnya, seluruh tubuh kita patut dibanggakan.

...

Bagaimana cara Chelsea menunjukkan positivitas itu?
Mungkin saya belum bisa share banyak soal ini di media sosial, tapi saya berusaha mempraktikkannya ke inner circle dulu. Ada seorang teman yang mengalami breakout di seluruh wajah. Saking malu dan tidak percaya dirinya, ia enggak berani keluar rumah selama sebulan. Di situ, saya berusaha jadi penasehat atau moral support. Tunjukkan bahwa kita ada buat mereka.

Lalu, apa prioritas dalam hidup Chelsea sekarang, selain akting?
Saya sedang mengembangkan komunitas Youth of Indonesia yang fokus pada tiga pilar yakni youth and environment, nasionalisme, dan pendidikan. Komunitas ini didirikan bersama 20 orang lain yang usianya sekitar 25 tahun. Di sini, kami bisa saling berbagi waktu untuk hal positif. Salah satu program yang sudah berjalan adalah sesi debat dengan anak-anak SMA dan mengangkat topik inclusivity. Kami juga pernah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk membahas hal seperti hak voting. Intinya kami ingin menanam mindset positif pada anak-anak muda. Tapi selain itu, saya sangat ingin mencoba buat film pendek. Sebenarnya cita-cita saya ingin jadi sutradara, bahkan tak pernah terpikir akan tampil di depan layar.

Bagaimana tanggapan Chelsea soal inclusivity di Indonesia?
Rasanya sudah banyak teman-teman LSM dan public figure yang mengangkat topik ini bahkan ikut turun ke jalan. Tentu, saya sangat mendukung hal ini. Tapi masih dibutuhkan dukungan dari pemerintah karena hingga saat ini, saya belum dengar ada aksi nyata dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Perlu adanya kurikulum atau knowledge tentang ini sehingga ada perubahan nyata.

Terakhir, idola saat ini?
Emma Watson. Di usia muda, ia sudah bisa jadi panutan banyak orang lewat gerakan yang dibuatnya bersama UN Women. Bahkan gerakan He For She yang dikampanyekan ternyata ide dari Emma. Semoga ada public figure di Indonesia yang bisa seperti dia.

People will love you for who you are.






© 2020 Herworld Indonesia