Journey of Self-Healing

Di usia yang masih muda, Aurora Ribero, 18, berhasil menemukan cara untuk menyembuhkan diri dari rasa trauma sambil belajar untuk terus bersyukur.
Aurora Ribero

Overalls, Second-skin Top; Micro Lady Dior Bag; Tribales Earrings

Hai, Aurora! Sebagai keturunan Italia-Manado, seperti apa sih keseruan di rumah?

They are both loud. My mom is loud, my dad is loud. Inilah kenapa saya sebenarnya orang yang introver. Biasanya Papa kalau sama teman-temannya berisik banget dan sangat ekspresif. Kalau Mama, bicaranya seperti mau marah terus hahaha. Soal makanan, sebenarnya ini jarang terpikir juga, karena saya cukup sering makan salad dan pasta atau rica-rica dan cakalang. So, it’s definitely both.

Bagaimana awal Aurora masuk ke industri film?

Sebenarnya bisa dibilang tidak sengaja, ya. Bahkan saya enggak tahu seperti apa proses di belakang layar sebuah film. Suatu hari, ada agensi kecil di Bali yang menghampiri saya via Instagram. Di saat yang bersamaan, saya juga dihubungi oleh sebuah management besar di Jakarta. Dari pertemuan itu, saya berhasil lolos casting untuk film Susah Sinyal arahan Ernest Prakasa. Kalau ditanya perasaannya, jujur saat itu saya masih kecil dan belum tahu apa-apa soal film, so I really have no idea what I would get myself into.

Susah enggak pengalaman shooting pertama Aurora, apalagi di film itu harus bermain peran dengan Adinia Wirasti, seorang aktris senior?

Tentu saya sangat gugup. Tapi untungnya saya mendapat dukungan penuh dari Ernest. Ia sangat yakin dengan talenta saya, ia juga selalu berusaha memahami perasaan saya, kondisi saya. Proses reading juga sangat membantu karena dilakukan setiap hari.

Aurora Ribero

Flared Mid-Length Dress, D-Trap Corset Belt; 30 Montaigne Pouch; Petit CD Bracelet, Tribales Earrings, 30 Montaigne Bracelet, 30 Montaigne Necklace

Aurora juga kembali mencuri perhatian di film Ali dan Ratu-Ratu Queens.

Itu juga salah satu pengalaman shooting yang seru banget. Selama satu bulan, kami shooting di New York. Sejak pertama kali casting, saya langsung jatuh cinta dengan karakternya. Jadi, saya senang banget ketika bisa mendapatkan peran itu. Untuk pendalaman karakternya sendiri, saya menonton banyak referensi di Youtube, seperti apa sih gaya New York-er, apalagi mereka kan juga punya aksen sendiri.

Masuk ke topik yang lebih personal. Seperti apa sih masa kecil Aurora?

Saya lahir di Semarang dan tinggal di sana sampai kelas 1 SD. Jadi dulu logat Jawa saya cukup kental. Tapi sempat juga dikirim ke Italia selama satu tahun karena saya nakal banget hahaha. Jadi dulu asisten rumah tangga saya cukup banyak. I was a little boss hahaha. Paling malas mandi dan sangat manja. Papa dan Mama pun merasa kebiasaan ini harus segera dihentikan. Akhirnya, saya dikirim ke behavior school di Italia. Nah, di sekolah itu saya punya rutinitas yang sangat ketat. Tapi usai sekolah dari sana, saya jadi anak yang baik banget. Sopan dan pendiam. Sepulangnya dari Italia, saya pindah ke Bali sama Mama sampai SMP. Lucunya, logat saya pun berubah jadi Bali.

     Yoga and meditation save me from grief       

Lalu, bagaimana masa remaja Aurora di Bali?

I don’t feel like a teenager. Mungkin karena dari kecil sudah sering diberikan tanggung-jawab atau mungkin juga karena saya memang lebih cepat grow up. I considered myself as an old soul. Jadi, saya kesulitan untuk merasa seperti remaja. Bahkan kalau dipikir, saya merasa lebih nyaman dan mudah berkomunikasi dengan orang-orang yang lebih tua. Hobi saya adalah yoga, meditasi, dan baca buku. Untuk nongkrong, mungkin hanya bisa satu kali seminggu. Sisanya saya lebih memilih untuk bersantai di rumah.

Kenapa Aurora lebih menyukai yoga dan meditasi?

Mungkin karena berhubungan dengan kesibukan juga. Profesi saya mengharuskan untuk bersosialisasi. Jadi, ketika saya akhirnya bisa dapat waktu sendiri, saya ingin memaksimalkan momen itu. Yoga dan meditasi sendiri bisa dibilang menyelamatkan saya. Pada 2019 akhir, ayah saya meninggal. Kedua hal itu menyelamatkan saya dari kesedihan dan mengajarkan saya untuk ikhlas. Saya jadi mengerti cara untuk menerima keadaan atau realita sekarang. Ketika yoga, saya bisa menangis dan teriak. Mungkin bisa dibilang ekstrem, ya. Tapi setelahnya, saya merasa puas dan lega. Ini masih rutin saya lakukan sampai sekarang.

Aurora Ribero

Sleeveless Short Sweater, Cardigan, Skirt with CD Buckle Small Caro Bag

Baca buku jadi salah satu hobi, apakah Aurora juga suka journaling?

Yes! Dengan journaling, saya bisa menumpahkan semua perasaan di hati. Sebenarnya ini juga jadi cara saya untuk melepas stres. Berawal dari rasa penasaran dengan yoga, akhirnya saya jadi mencari tahu lebih banyak cara apa saja yang bisa dicoba untuk de-stress. Bisa dibilang sepanjang 2020 adalah titik balik untuk menemukan diri saya lagi, setelah kepergian Papa.

Apa Aurora punya keinginan untuk share cerita ini ke orang-orang di platform Anda?

Bukannya saya enggak ingin berbagi cerita, ya. Tapi saat ini ada beberapa hal yang memang masih ingin saya simpan sendiri. Mungkin ada beberapa momen yang akan saya ceritakan tapi saya masih dalam proses untuk memilah dulu.

     Ketika kita berhenti bersyukur, saat itulah masalah akan menghampiri.       

Aurora punya close friend?

Punya tapi enggak banyak. Mungkin sekitar 4-5 orang.

Bicara soal rencana ke depan. Ada proyek apa yang lagi Aurora rencanakan?

Saya bukan tipe orang perencana. Justru saya lebih melihat kesempatan apa yang ada di depan mata, biasanya itu yang saya ambil. Yang terpenting, saya tahu the bigger picture ingin bagaimana. Cukup lakukan langkah-langkah kecil saja. Mungkin berhubungan dengan yoga juga, ya. It’s crazy how yoga can change my life.

Aurora Ribero

Macrocannage Scarf Jacket, Turtleneck Sweater, Mid-Length Pleated Skirt Tribales Earrings

Terakhir, what is your bigger picture in life?

Selama saya masih cukup makan, punya tempat tinggal. Saya juga selalu berusaha untuk bersyukur untuk setiap hal, bahkan hal-hal kecil sekali pun.

(Tulisan ini adalah hasil obrolan Iwet Ramadhan -kontributor- dalam sesi "A Chat With" yang telah tayang di channel Youtube Her World Indonesia.)





Cover Digital | © 2022 Herworld Indonesia