Life & health

Diet Tya Ariestya Ramai Dikritik, Ini Penyebabnya

By : Kiki Riama Priskila - 2021-03-04 14:00:02 Diet Tya Ariestya Ramai Dikritik, Ini Penyebabnya

Artis Tya Ariestya berhasil menurunkan berat badan usai melahirkan anak keduanya sebanyak 23 kg selama 4 bulan. Kisah suksesnya ini pun dibuat ke dalam buku berjudul The Journey of #FitTyaAriestya. 


Nyatanya, buku diet ini justru memunculkan banyak pro dan kontra khususnya karena isinya yang dianggap tidak sesuai gaya hidup sehat. Salah satu hal paling kontroversial yang dibicarakan adalah konsep diet tanpa memakan sayur, sehingga banyak para ahli gizi yang menyampaikan keberatan dan mengutarakan pendapatnya di media sosial.





Berikut ini adalah beberapa hal yang dianggap melenceng dari konsep diet dan pola hidup makan sehat oleh ahli gizi.


Sayur bisa menghambat penurunan berat badan

Dalam bukunya, Tya menuturkan bahwa makanan berserat seperti sayur bisa mengganggu bakteri baik dalam tubuh sehingga tidak bisa menyerap nutrisi penting dari lambung dan usus secara maksimal. Makanan berserat juga disebut bisa membuat perut kembung dan diare.


(Baca Juga: 5 Buah Kering Sumber Gizi Dan Energi)


Boleh makan garam

Buku tersebut juga menuliskan bahwa daging ayam tanpa kulit bisa dikonsumsi dengan bumbu apa pun, termasuk penggunaan garam secara bebas. Walau begitu, Kementerian Kesehatan RI sebenarnya merekomendasikan penggunaan garam harian hanya sebanyak satu sendok teh atau setara 2.000 mg natrium.


Menu diet murah

Dalam bukunya, Tya menuliskan harga menu satu kali makan yang dikonsumsinya sebesar Rp 4.350 saja. Nominal ini dianggap tidak nyata jika disesuaikan dengan rencana makanan yang dianjurkan, apalagi termasuk multivitamin, omega 3, dan biskuit diet.


Diet rendah kalori

Hal lain yang disoroti adalah jumlah kalori yang dianjurkan dalam buku tersebut, di mana asupan kalori harian dibatasi kurang dari 500 kalori. Padahal pola diet seperti ini dinilai tidak baik untuk kesehatan jika dilakukan dalam jangka panjang. Penggiat hidup sehat, Yulia Baltschun, yang tidak setuju dengan anjuran ini, bahkan menyebut jumlah kalori tersebut setara dengan kalori MPASI anak batita.





(Baca Juga: Mengulik Manfaat Jus Wortel Untuk Diketahui)


Terlalu generalisasi

Tya Ariestya juga membagikan kisahnya lewat YouTube. Bagi beberapa pakar, apa yang disampaikan lewat buku dan video tersebut menyamaratakan proses diet untuk semua orang. Padahal sebenarnya setiap orang memiliki metabolisme yang berbeda sehingga pola diet adalah hal personal yang harus disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.


Itulah beberapa hal yang membuat buku diet Tya Ariestya ramai dikritik. Bagaimana menurut kamu?

Life & health