Fashion

'Issues': Modifikasi Tenun Menjadi Modern dan Edgy

By : Yolanda Deayu - 2020-01-20 14:33:00 'Issues': Modifikasi Tenun Menjadi Modern dan Edgy


Banyaknya pilihan hidup, stereotip, kesetaraan gender, batasan dan aturan, serta beragam masalah yang kerap dialami oleh perempuan modern menjadi inspirasi bagi koleksi perdana Nila Baharuddin yang bertajuk 'Issues'.

Pertama kali ditampilkan di 'London Fashion Week' pada bulan September lalu, deretan busana siap pakai mewah ini menghadirkan busana yang dibuat menggunakan bahan tenun. Uniknya, bahan tersebut telah dimodifikasi oleh pengrajin dari Bali sehingga lebih modern, dipadu dengan gaya edgy yang dipengaruhi dari style 1980-an.

Masing-masing busana merupakan interpretasi setiap wanita dari berbagai segi. Walaupun memiliki potongan yang minimalis, koleksi ini dibuat dengan memanipulasi pola busana bernuansa Jepang sehingga menjadikannya semakin unik.



Palet warna earth tone yang manis dipilih untuk mewarnai koleksi ini, seperti biru, kuning, hijau, serta cokelat, dan diaplikasikan dengan teknik pewarnaan alam yang eco-friendly.

Untuk semakin mendukung sustainable fashion yang kian marak, mereka juga menggunakan bahan ramah lingkungan dan mendaur ulang plastik.

Nila Baharuddin juga bekerjasama dengan desainer tekstil ternama Indonesia yang sudah merancang berbagai macam kain untuk rumah mode lokal maupun mancanegara, Sarah Beatrice, demi menghadirkan teknik macrame yang dipadukan bersama akrilik untuk menciptakan pola tenun ikat.

Pola ini merupakan simbol kekuatan wanita yang saling terikat satu dan lainnya, hingga membentuk rantai persaudaraan dalam mencerminkan kepedulian akan para wanita akan sesama, serta simbol Indonesia.



Kolaborasi lain juga dilakukan untuk menciptakan koleksi ini. Bersama dengan para mahasiswa fashion design dan seni rupa Universitas Jakarta dan STDI Jakarta, berbagai macrame ditampilkan. Ada juga sejumlah sosok wanita dari seluruh dunia yang disulam sebagai tanda bahwa setiap wanita itu cantik dengan caranya sendiri.

Koleksi ketiga ini merupakan kembalinya Nila Baharuddin di 'London Fashion Week'. Sekaligus menjadi tanda lahir kembali label ini dengan visi serta misi yang baru, yakni merayakan serta memberdayakan wanita lewat seni dan mode. 

Fashion