Setelah mengeluarkan beberapa single yang mencuri perhatian seperti Me! dan You Need to Calm Down, Taylor Swift merilis resmi album ketujuhnya 'Lover', pada Jumat (23/8). Terdiri dari 18 lagu (lebih banyak dari yang pernah ia rilis sebelumnya), album ini membawa nuansa romantis, dan semangat yang berbeda.
Tak hanya menampilkan kesan kebebasannya dalam bercerita, album ini juga menampilkan kebebasan Swift dalam memainkan musik, entah itu campuran musik era 80-an, 90-an hingga aneka instrumen dari mulai drum, gitar hingga echo.
Di beberapa lagu, Swift juga berkolaborasi dengan Brendon Urie (dari Panic! at the Disco), dan Dixie Chick. Secara keseluruhan, 'Lover' dengan 18 track-nya, punya potensi menjadi album terbaik dari Swift. Penasaran? Cek rilisan musik dan audio musik yang dirilis Swift via YouTube berikut ini:
Sebagai lagu pembuka di album Lover, lagu ini mengusung tempo yang kencang dan membuat tubuh bergoyang.
Musik yang riang dan ringan buat teman menikmati musim panas.
Dikabarkan ditulis untuk kekasihnya Joe Alwyn, Lover penuh muatan lirik puitis yang sarat makna. Seperti video musiknya, Lover sangat romantis.
Ditulis Swift bareng Joel Little, The Man bertempo cepat dan cocok buat morning song yang membuat lebih bersemangat.
Dengan lirik lagu penuh makna, lagu ini menjadi balada dan sangat mengandalkan vokal Swift. Keseluruhan, lagu ini menjadi satu di antara yang ingin didengar saat sendirian dan menikmati momen.
Permainan ketukan yang cepat dan tempo upbeat di lagu ini memberikan suntikan semangat tersendiri. Perlu diulang sekali lagi untuk mendapatkan nuansanya.
Ditulis Swift bareng Joel Little, lagu ini membawa kembali pada kekuatan lirik dan gaya cerita yang unik. Echoing voice dan ketukan musik menarik untuk disimak.
Ketukan di awal lagu akan membuat kepala tak tahan untuk bergoyang. Dan bahkan hingga akhir lagu.
Salah satu lagu Swift yang sangat visual dalam bercerita, akan satu momen berkesan dan tak terlupakan di Cornelia Street.
'Saying goodbye is death by a thousand cuts/ flashbacks waking me up!'. Ditulis bareng Jack Antonoff, lagu ini punya permainan musik yang asik, aneka instrumen dan lirik yang mengena di telinga.
Dibuka dengan kutipan aksen London yang khas dari Idris Elba dan James Corden! Elba: We can go driving in, on my scooter, ah you know, just around London. Corden: Oh I Love my hometown. Ketukan musik menjadikan lagu ini diyakini favorit di album Lover.
Ditulis Swift bareng Jack Antonoff, lagu balada ini memberi sentuhan berbeda. Dikabarkan lagu ini ditulis untuk ibu Taylor yang saat itu sedang sakit. Mendengarkan ini memberi kesan tersendiri yang hangat.
Ditulis bareng juga dengan Jack Antonoff, lagu ini sangat enak didengar kala berkendara. Teman asik buat bercerita menyusuri kota.
Lagu yang didedikasikan Swift untuk keberpihakannya pada LGBT, sedikit politis dan penuh simbol. Menjadi single kedua setelah Me! dan mencuri perhatian sebelum Lover rilis.
Bersama Louis Bell dan Adam King Feeney, lagu ini ditulis Swift dengan lirik yang asik. 'Hey, it's all me, in my head. I'm the one who burned us down, but it's not what I meant. Sorry to hurt you.'
Single pertama dari Lover yang memberi kejutan. Dibawakan bersama Brendon Urie dari Panic! at the Disco. Video musik ini juga menampilkan tiga kucing kesayangan Swift.
'School bell rings, walk me home, sidewalk chalk, covered in snow." Lagu ini penuh kata-kata singkat yang asik disimak. Ditulis Swift bareng Louis Bell dan Adam King Feeney.
Lagu penutup yang tepat dan manis. Daylight ditulis swift dengan musik, lirik dan tempo yang asik sehingga akan ingin untuk didengar lagi dan lagi. Dan album Lover pada akhirnya adalah momen perayaan akan cinta, buat mereka yang merasakannya pertama kali, atau lagi dan lagi.