Life & health

Tradisi Lebaran Unik di Sejumlah Negara di Dunia

By : Dini Felicitas - 2019-06-05 08:30:00 Tradisi Lebaran Unik di Sejumlah Negara di Dunia


Warga muslim memang menyebar di berbagai belahan dunia. Walaupun merantau di negara lain, termasuk di negara-negara non muslim, ternyata mereka tetap dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan leluasa.

Bagaimana tradisi Lebaran warga muslim di Amerika dan negara non muslim lainnya?

(Baca juga: Cara Membuat Opor Ayam Enak Saat Lebaran) 

Australia

Negara ini memberikan kebebasan bagi kaum muslim untuk merayakan hari besar agamanya. Bazar dan festival Idul Fitri bahkan diadakan oleh Australian MEFF Consortium di Sydney sejak 1987. 

Keluarga-keluarga muslim mengawali Idul Fitri hari pertama dengan bangun sebelum fajar, mandi, dan memakai pakaian baru yang dibeli khusus untuk merayakan Lebaran. Rumah pun sudah dihias dengan lampu dan pernak-pernik khusus.

Di Sydney, Salat Ied biasa diadakan di Lakemba Mosque. Keluarga lalu berkumpul untuk bermaaf-maafan sambil mengucapkan “Eid Mubarak”. Mereka mengundang teman-teman dan keluarga untuk menikmati hidangan istimewa, salah satunya yang wajib adalah sheer khurma (puding kurma dengan kacang dan bihun). Mereka lalu saling berbagi hadiah, dan memberikan zakat bagi kaum miskin.

Amerika


(Warga muslim Amerika menikmati hidangan di Long Branch, New Jersey. Foto: Dok/AlArabiyaEnglish) 


Kebanyakan kaum muslim di Amerika mengikuti salat Ied di Islamic Center, taman-taman terbuka, atau convention hall. Umat muslim dari berbagai budaya mengenakan busana nasionalnya masing-masing. Sejak 2001 kantor pos juga mengeluarkan perangko khusus Idul Fitri untuk memeringati dua hari raya terbesar dalam kalendar Islam, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Setelah itu warga muslim saling berkunjung ke rumah, atau mendatangi perayaan di community hall atau masjid-masjid. Anak-anak menerima banyak hadiah, sementara para orangtua bisa menikmati aneka sajian Idul Fitri. Selain menghidangkan makanan khas daerah asal seperti nasi biryani, kheer (kue beras manis), jalebi (pastry berisi sirup manis), atau doi (yogurt manis), warga muslim di negara ini tetap menikmati hidangan ala Amerika tetapi yang diolah secara halal.

Kanada

Warga muslim Kanada mengambil cuti sehari dari kantor untuk menghadiri Salat Ied yang digelar di pusat-pusat kegiatan Islam, gedung pertemuan, stadion olahraga, atau di masjid-masjid kota besar seperti Montreal, Toronto, Calgary, Vancouver dan Ottawa. Warga muslim dari sukubangsa yang berbeda mengenakan busana nasional masing-masing untuk berdoa dan bersilaturahim.

Selepas sembahyang, mereka saling mengunjungi untuk bersilaturahim, atau menghadiri open house di rumah warga yang ditunjuk beberapa hari sesudahnya. Tak jarang mereka saling house-hopping untuk menikmati hidangan yang dimasak keluarga lain. Semua jenis hidangan bisa disajikan, asalkan halal. Anak-anak menerima angpao atau hadiah-hadiah lain, juga permen atau penganan lain pada hari tersebut.

Inggris


(Kudapan berbahan kurma Medjool disajikan di Leicester, Inggris. Foto: Dok/Instagram/@anisagrams) 


Salat Ied biasa diadakan di berbagai Islamic Center atau lapangan seperti Trafalgar Square di London, atau Small Heath Park di Birmingham. Kaum pria dari kawasan Asia Selatan biasanya mengenakan jubba, thawb, dan sherwani, sedangkan kaum wanitanya memakai salwar kameez sepanjang pagi. Setelah Salat Ied di masjid lokal, sebagian pria mengunjungi pemakaman umum untuk mendoakan para leluhur. 

Begitu kembali ke rumah mereka akan bersilaturahim dengan teman-teman, keluarga, dan sesama muslim di seluruh penjuru kota. Mereka juga memasak hidangan khas negara asal mereka untuk para kerabat. Orang Pakistan biasa menyajikan handesh, noonor bora, serta makanan Fulab dan Bengali seperti samosa, Siweya, dan nasi yang khususnya populer di kalangan komunitas ini. Orang Afghanistan menyajikan karahi (ayam rebus), kepala dan kaki kambing, serta kue kering manis-gurih.

Tiongkok


(Keluarga muslim di Urumqi, ibukota provinsi Xinjiang, Tiongkok, merayakan Idul Fitri secara sederhana. Foto: Dok/BBC) 


Dari 56 kelompok etnis yang diakui secara resmi di Republik Rakyat Tiongkok, Idul Fitri dirayakan oleh setidaknya 10 kelompok etnis yang sebagian besar muslim. Di beberapa wilayah seperti Xinjiang dan Ningxia, Lebaran juga menjadi hari libur umum. Di provinsi Xinjiang warga memasak daging sapi, kambing, dan domba, di mana dagingnya disuplai oleh lembaga pemerintah maupun swasta sebagai bagian dari program kesejahteraan.

Populasi muslim di Tiongkok tersebar di penjuru wilayah di provinsi Yunnan. Selepas salat Ied sebagian warga mengunjungi makam Sayyid 'Ajjal, gubernur pertama provinsi tersebut. Di sana mereka membaca Quran, membersihkan makam, dan mengenang tradisi menyapu makam dalam Qingming Festival. Di sini warga muslim juga nyekar di makam para leluhur, menyapu makam, dan memberi persembahan makanan.

Bagaimana denganmu? Bagaimana tradisi Lebaran bersama keluarga?

Life & health