Life & health

Kala Eksplorasi Turki dengan Samsung Galaxy S10

By : Rahman Indra - 2019-03-25 17:42:00 Kala Eksplorasi Turki dengan Samsung Galaxy S10


Dengan sejumlah tempat wisatanya yang menarik, Turki selalu jadi magnet bagi para traveler. Hampir semua ada di negara yang berada di antara Asia dan Eropa ini, mulai dari wisata sejarah, wisata olahraga hingga wisata belanja. 

Menyusurinya memberi pengalaman tersendiri, apalagi jika dilengkapi dengan kamera yang dapat menjadi andalan untuk merekam setiap kejadian dan momen berkesan. Namun, berhubung teknologi makin maju, fungsi kamera mulai tergantikan dengan smartphone yang mulai dilengkapi multi kamera, seperti yang baru-baru ini dirilis Samsung lewat seri Galaxy S10. 

Dengan berbagai fitur unggulan yang terdapat di dalamnya, Samsung Galaxy S10 memungkinkan setiap orang kini bisa mengabadikan momen seperti layaknya fotografer atau videografer profesional. 

(Baca juga: Lompatan Besar Samsung di Seri Terbaru Galaxy S10) 

Fitur unggul Pro-Grade Camera, misalnya, dilengkapi Artificial Intelligence (AI) mulai dari Scene Optimizer, Intelligent Live Focus, dan Smart Composition. Melalui fitur ini, kamera menyesuaikan dirinya sendiri ketika dihadapkan pada objek yang ingin diabadikan sehingga menghasilkan gambar yang tepat baik komposisi, fokus maupun warna. 

Sementara, untuk camcorder-nya hadir dengan keunggulan HDR10+, Super Steady serta Intelligent Performance, yang diyakini menjadi terobosan bagi next-generation pencipta video. Proses perekaman tak mudah goyah meski di medan yang banyak guncangan, atau angin kencang seperti di ketinggian Galata Tower. 


(Galata Tower dengan lensa Ultra Wide. Foto: Dok/RahmanIndra/HerworldIndonesia) 


Untuk menguji berbagai fitur unggulan ini, akhir pekan lalu, dari 19-23 Maret 2019, saya beserta sejumlah tim media dan Samsung menyusuri lekuk sudut Turki, dari kota Bursa hingga Istanbul. Berada di Galata Tower adalah salah satu dari beberapa tempat yang kami kunjungi, di samping Gunung Uludag, Green Mosque, Silk House, Hagia Sophia, Basilica Cistern, Taman Emirgan, dan Grand Bazaar.

Fitur unggulan 

Sebelum menyusuri Istanbul, perjalanan diawali di kota Bursa sekitar dua jam perjalanan dari Istanbul. Di sini, kami mendapat briefing singkat dari Taufiq Furqon, Product Marketing Samsung Electronics Indonesia mengenai fitur-fitur yang ada di dalam Galaxy S10. Selain ia, hadir juga Jay Subyakto, sutradara, penata artistik dan fotografer ternama Indonesia yang kali ini berbagi pengalaman ketika beberapa waktu sebelumnya ia sudah melakukan pengambilan gambar di Nepal menggunakan Galaxy S10. 

"Galaxy S10 merupakan pengembangan inovasi dari seri galaxy yang tahun ini memasuki satu dekade sejak peluncurannya, tak hanya desain yang inovatif, tapi juga dilengkapi pro-grade camera serta personalized intelligence," ujar Taufiq. 

Galaxy S10 memiliki kamera depan UHD Selfie dan Depth Lens yang bisa diandalkan buat selfie. Sementara kamera belakang dengan tiga pilihan yakni zoom, wide dan ultra wide untuk S10 dan S10+, dan wide dan ultrawide untuk S10e. Dengan berbagai pilihan ini, publik bisa mengabadikan gambar dengan cakupan panorama lebih luas atau portrait yang stylish. 

Selain pilihan lensa, kamera di Galaxy S10, kata dia, juga mengusung fitur Scene Optimizer, Artistic Live Foucs, dan Composition Guide. Berbagai pilihan ini memudahkan dalam memotret tanpa harus ribet memikirkan bukaan lensa atau apakah sudah tepat komposisinya atau belum. 

Pada artistic live focus kami dapat mengabadikan gambar dengan menggunakan empat pilihan gambar; yakni zoom bokeh, spin bokeh, blur dan atau color point untuk menonjolkan warna yang diinginkan. 


(Taufiq dan Jay Subyakto. Foto: Dok/herworldIndonesia)


Pro-camcorder

Tak hanya Pro-Camera, Galaxy S10, seperi disampaikan Jay Subyakto juga rpo-camcorder. Ia menunjukkan beberapa sampel pengambilan gambar yang dilakukannya sewkatu di Nepal. Di antaranya saat ia merekam dari atas helikopter yang disebutnya berguncang hebat. Namun, hasil menangkap pemandangan kota Nepal dari udara yang dihasilkannya sama sekali tak goyah dan stay still. 

"Ada banyak kemudahan dan inovasi yang diusung Galaxy S10, yang memungkinkan setiap orang kini bisa berkarya lebih baik," ujarnya. 

Dalam membuat kreasi, kata Jay, yang dibutuhkan kemudian adalah orisinalitas, serta bagaimana mengiringinya dengan narasi. Setiap orang bisa saja melihat objek yang sama, tapi ide dan narasi bisa saja berbeda. 

Eksplorasi Bursa 

Perjalanan eksporasi kami dalam menguji fitur unggulan Galaxy S10 dimulai di kota Bursa, tepatnya di gunung bersalju Uludag. 

Di Uludag, kami menaiki Bursa Teleferik, atau cable-car untuk sampai di puncak gunung. Berjarak sekitar 8-9 kilometer, perjalanan dengan cable car kemudian memberi kesempatan untuk melihat pemandangan panoramic dari atas di mana terdapat pinus-pinus hijau tinggi yang ditutupi salju putih, lalu makin ke atas makin tampak pemandangan kota Bursa yang dihuni banyak atap rumah aneka warna. 



(Uludag dengan lensa Ultra Wide. Foto: Dok/herworldIndonesia) 


Di ketinggian tertentu di Uludag, yang juga merupakan ski centre Turki, kami bisa memilih menaiki papan seluncur, atau menaiki motor salju. Perjalanan menaiki snow-bike menjadi tantangan sendiri, apalagi kemudian dapat menguji camcorder Galaxy S10 dengan fitur SuperSteady di dalamnya. Memang hasilnya gambar yang tak goyah meski beberapa kali motor tak stabil sepanjang jalan. 

Dari Uludag, kami kemudian berpindah ke Green Mosque yang historis, dan Silk House di dekatnya. Menurut sejarahnya, Green Mosque atau Masjid Hijau merupakan masjid yang menyimpan banyak kisah, terutama dari segi bangunan dan detail di dalamnya yang mengesankan. Mengabadikannya dengan fitur Ultra Wide dapat menangkap suasana detail dalam ruang dan dekorasi Green Mosque secara keseluruhan. 


(Green Mosque dengan lensa Ultra Wide. Foto: Dok/herworldIndonesia) 


Sementara, di Silk House yang di dalamnya berisi aneka lampu penuh warna khas Turki, kami mencoba fitur Artistic Live Focus, terutama color point yang membuat warnanya menonjol. Untuk pembedanya, kami bisa abadikan juga lewat zoom, spin dan blur bokeh. Hasilnya bisa sama bagusnya. 


(Lampu gantung di Silk House dengan Artistic Live Focus effect. Foto: Dok/herworldIndonesia)

Eksplorasi Istanbul 

Dari Bursa, kami beranjak ke Istanbul. Di kota besar Turki yang lebih riuh ini, kami mengunjungi Galata Tower, Selat Bosphorus, Hagia Sophia, Basilica Cistern, Taman Emirgan, dan Grand Bazaar. 

Dengan temperatur 8 derajat Celcius, udara dingin membuat kami merapatkan jaket. Apalagi saat berada di ketinggian 66 meter Galata Tower dengan angin yang cukup kencang. Namun, semua usaha untuk naik tangga dan bertarung dengan dingin Istanbul di bulan Maret sebanding dengan hasil potret panorama Istanbul. Dari Galata kami bisa melihat dua sisi Turki yang bersisian, Asia dan Eropa. Di kejauhan, tampak menara Blue Mosque yang ikonis. 


(Pemandangan Istanbul dari Menara Galata, diambil dengan lensa ultra wide. Foto: Dok/herworldIndonesia) 


Untuk merekam keindahan Istanbul, kami kemudian menyusuri Selat Bosphorus dengan menaiki perahu. Deretan perumahan, kapal-kapal, serta hotel-hotel berarsitektur unik menyuguhkan pemandangan tersendiri. Lewat Super Steady, proses perekaman meski di atas perahu yang bergoyang masih dapat menghasilkan gambar yang tak goyah. 

Hagia Sophia, bangunan ikonis Turki berusia ribuan tahun merupakan pemandangan yang berbeda. Membuat takjub dan geleng-geleng kepala. Bangunan yang awalnya katedral (537-1453 M) kemudian masjid (1453-1931) dan kini (1935-sekarang) menjadi museum itu menyimpan banyak kenangan bersejarah. Lafal Allah bersanding dengan mosaik Yesus. Mengabadikan detail di bangunan setinggi 55 meter ini bisa dimuat dalam satu frame lewat lensa ultra wide. Tampak luas dan memanjang. 


(Hagia Sophia dengan lensa Ultra Wide. Foto: Dok/herworldIndonesia) 


Tempat bersejarah lainnya yang berjarak selemparan batu dari Hagia Sophia, ada Basilica Cistern. Penampungan air atau waduk bawah tanah (underground cistern) yang sangat luas ini ditengarai dibangun pada 542 M untuk memenuhi kebutuhan air bagi istana. Pilar-pilar terbuat dari batu marmer yang muncul dari permukaan air dan jumlahnya banyak sekali membuat tempat ini dikenal juga dengan sebutan “The Sunken Palace”. Dan karena di waduk ini dulu berdiri sebuah Basilica jadi dinamailah The Basilica Cistern. Selain tiang menangis, di dalamnya juga terdapat dua patung Medusa yang cukup mencolok dan mencuri perhatian. 


(Basilica Cistern dengan lensa wide. Foto: Dok/herworldIndonesia) 


Eksplorasi Turki belum lengkap ketika tak singgah di Taman Emirgan yang luas, dan menyusuri lekuk pusat perbelanjaan tertua di dunia, Grand Bazaar. Di Taman Emirgan terdapat ratusan pohon pinus, dan tulip yang menjadi ikonnya. Sementara di Grand Bazaar, ribuan toko menjajakan aneka barang cinderamata Turki. Hampir semua ada di sini, dari mulai pakaian, aksesori, perhiasan, barang antik hingga makanan. Merekam miniatur Turki bisa saja dari tempat ini. 


(Tulip di Taman Emirgan dengan Artistic Live Focus effect. Foto: Dok/herworldIndonesia) 


Perjalanan mengeksplorasi Turki lewat fitur-fitur unggulan yang terdapat di Samsung Galaxy S10 memberi pengalaman tersendiri. Memudahkan sekaligus memuaskan. Ingin coba? Jangan takut untuk eksplorasi seperti tagar yang diusungnya #neverafraidtoexplore. 

Life & health