Tahun baru kerap jadi waktu yang tepat untuk memulai pengalaman baru. Maka, tak jarang orang memutuskan untuk pindah ke ke kantor atau pekerjaan baru pada awal tahun.
Menurut survei yang dilakukan JobStreet.com, sekitar 64% pekerja di Indonesia merasa tidak puas dengan pekerjaannya. Nah, apakah kamu salah satunya? Hati-hati, jangan hanya karena ikut-ikutan, kamu memaksakan pindah dan malah menyesal.
Pastikan kamu memang siap untuk mencari pengalaman baru. Bagaimana caranya? Simak 7 tanda kamu siap pindah kantor saat tahun baru berikut.
Tanyaian hal ini pada diri sendiri beberapa kali. Apakah pekerjaan sekarang bikin kamu harus menunda rencana untuk mengambil gelar Master atau bikin kamu lupa kapan terakhir berlibur bersama keluarga karena sulitnya mengambil cuti di kantor.
Apa aspek signifikan dari dirimu yang sudah dikorbankan demi jadi karyawan terbaik dan apakah itu sepadan? Kalau kamu menilai bahwa pekerjaan ini justru membawa kebahagiaan atau mencapai potensi tertinggimu, pekerjaan ini patut dipertahankan.
Hal-hal yang awalnya terasa menarik, lama-lama kamu kehilangan rasa untuk mengerjakan tugas di kantor. Kamu sadar semangatmu mengendur dan merasa begitu malas untuk bangun pagi dan kerja setiap hari.
Antusiasme pada pekerjaan terus menurun, bahkan kamu mulai tertarik pada hal lain di luar pekerjaan kantor.
Mungkin kamu menerima gaji yang cukup besar dengan pekerjaan saat ini, tapi merasa sangat membenci cara kamu bekerja. Menghabiskan jam kerja di kantor yang panjang menjadi kebosanan sendiri meski kadang kamu tak ingin mengakuinya, namun tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda.
Setelah menghabiskan banyak tenaga di tempat kerja, kamu pun merasa fisik dan mental sangat letih. Keadaan stres dan lelah berlebih sangat menyiksamu. Bahkan, bukan tak mungkin hal ini akan memengaruhi kehidupanmu terhadap keluarga dan teman di luar kantor.
Setiap pekerjaan memerlukan pengorbanan. Mungkin kamu memang butuh panggilan keras agar sukses dalam karier. Namun, setiap keputusan yang dibuat harus tetap konsisten dengan integritas dan nilai yang kamu miliki.
Jika bertentangan, kamu hanya akan berakhir dengan rasa kecewa dan penyesalan.
Kamu seolah takut untuk jujur pada atasan dan rekan kerja karena ide-ide yang selalu ditolak atau tak diacuhkan. Ini tentu semakin membuatmu kesulitan untuk menilai kinerja karena apa pun yang dilakukan tak pernah diapresiasi. Bahkan, kamu jadi malas untuk brainstorming dengan sesama tim.
Kehilangan semangat dalam bekerja adalah hal biasa, namun jika kamu mulai apatis terhadap hal-hal di kantor, kamu harus mulai sadar. Rasanya kamu sudah tak peduli dengan tugas-tugas yang jadi tanggung jawab, walaupun kamu masih bisa mencapainya, namun kamu akhirnya akan bekerja tanpa energi positif atau passion. Kamu hanya bekerja sebagai robot.
Peningkatan karier harus jadi hal pertama dalam daftarmu. Peningkatan karier bukan hanya sekadar berhasil menyelesaikan tantangan dari atasan atau keluar dari zona nyaman, melainkan harus dilakukan lewat pelatihan dan kesempatan untuk berkembang secara profesional yang disediakan oleh perusahaan.
Jenis pekerjaan yang membatasi kemampuanmu atau menghambat perkembangan karier harus dipertimbangkan kembali.
Pada akhirnya, saat mendapat pekerjaan yang kurang memuaskan, kamu punya kekuatan untuk mengubahnya. Jangan pernah merasa kamu berhak berada di tempat kerja yang tidak membahagiakan.
Namun, sebelum mengambil keputusan, ketahui alasan yang membuatmu tidak puas. Luangkan waktu untuk menilai situasi ini agar kamu tidak menemukan hambatan yang sama setelah berpindah ke karier yang baru.