Ini Waktu Terbaik untuk Kamu Jalani Bayi Tabung

KENDALA setiap pasangan itu berbeda-beda, ada mengalami kisruh rumah tangga karena urusan finansial, waktu bersama sedikit atau momongan yang tak kunjung datang.

Untuk poin ketiga, kendala ini memang sedikit-banyak jadi kendala bagi pasutri, apalagi kalau terapi obat tidak berhasil. Biasanya terbersit di otak mereka untuk melakukan program bayi tabung (in vitro fertilization ). Tetapi, tahukah kapan sebaiknya pasangan menjalani bayi tabung?

Dijelaskan, Nick Raine-Fenning, konsultan ginekolog di Nurture Fertility, sebaiknya pasutri yang ingin menjalani program bayi tabung umurnya tak lebih dari 35 tahun. Sebab, kalau umurnya melebihi dari itu kualitas sel tel menurun dan tingkat keberhasilan program bayi tabung bakal menurun.

"Alasan dibalik itu semua ialah fluktuasi hormon. Dan umumnya kondisi itu terjadi diatas 30 tahun. Selain itu, karena kualitas sel telur yang menurun meski sel telur masih bisa diproduksi pada umur 40 tahun. Namun demikian, bila kamu menjalani program bayi tabung di umur tersebut, tingkat keberhasilnnya rendah,” terangnya seperti dikupi laman Womenshealth, ditulis Kamis (3/5/2018)

Terpenting, bila kamu belum mengalami kehamilan selama setahun pernikahan, segeralah cek penyebabnya. Datangilah dokter kandungan di dekat rumah kamu untuk melihat apa yang membuat pembuahan urung terjadi. Hal itu penting, karena kalau diabaikan dan baru sadar di umur 35 ke atas, kemungkinan program bayi tabung berhasil sangat kecil.

“Lihat dulu masalah yang membuat kita sulit hamil apa. Jangan menjadikan program bayi tabung sebagai pilihan terakhir. Kalau dari awal kita tahu sulit memiliki anak karena satu lain hal, jadikanlah utama. Takutnya, kalau dijadikan pilihan terakhir, dan kamu baru sadar di usia tua, sulit buat kamu punya anak nantinya," terang Nick.

“Jadi, kalau memang sudah mengetahui masalah kesuburan yang kamu alami sama pasangan, maka sebaiknya langsung menjalani program tabung.”