Brides

Perlukah Melakukan Tes Kesehatan Pra-Pernikahan?

By : Rahmi Davita - 2017-01-05 03:00:30 Perlukah Melakukan Tes Kesehatan Pra-Pernikahan?

Tes kesehatan untuk pasangan yang akan menikah atau pre-marital check up merupakan hal krusial untuk mengidentifikasi apakah terdapat pernyakit bersifat genetik, infeksi, hingga penyakit menular seks dari kedua belah pihak agar dapat dilakukan tindakan guna mencegah terjadinya penularan satu sama lain atau terhadap anak di kemudian hari.


 

Selain bermanfaat untuk melihat potensi permasalahan kesehatan yang mungkin muncul pada Anda dan pasangan, prosedur ini juga membantu memprediksi apakah akan terdapat resiko kesehatan pada anak Anda kelak. Hasil dari pre-marital check up bisa menjadi panduan perencanaan kehidupan berkeluarga. Misalnya, Anda dan pasangan dapat menentukan lebih dini apakah ingin memiliki anak atau tidak jika ternyata hasil tes menunjukkan bahwa calon anak Anda memiliki resiko kelainan darah seperti Thalassemia, Haemophilia, dan Sickle Cell Disease.

 

Sebaiknya tes ini dilakukan enam bulan sebelum hari pernikahan, namun tak ada kata terlambat, Anda tetap dapat melakukan tes ini walaupun telah menikah untuk meninjau profil kesehatan lebih lanjut.


 

Berikut rincian pre-marital screening secara general:

  1. Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR), untuk mengidentifikasi adanya inflamasi.

  2. Tes golongan dan rhesus (Rh) darah, untuk mengetahui golongan darah calon anak.

  3. Tes urin lengkap, untuk memonitar fungsi ginjal dan kesehatan saluran urin.

  4. Tes gula darah, untuk melihat potensi diabetes.

  5. Tes HbsAG, untuk melihat resiko terkena Hepatitis B.

  6. Tes VDLR/RPR, untuk melihat resiko penyakit sifilis.

  7. Tes TORCH, untuk mengidentifikasi infeksi akibat parasit Toksoplasma, virus Rubella, Cytomegalo (CMV), hingga Herpes yang berbahaya bagi janin dan bayi.

Brides