Pengalaman makan malam apa saja yang Anda sudah coba? Candlelight dinner? Restoran di tengah hutan? Atau mungkin naked restaurant?
Benar, naked restaurant, dimana semua pengunjung dan penyaji makanan tidak memakai sehelai benangpun di tubuh mereka.
Restoran ini pertama kali dibuka di London, Bunyadi dan sudah menerima 46,000 tamu dalam daftar tunggu untuk berkesempatan merasakan pengalaman makan malam tanpa busana.
Keuntungan dari makan tanpa memakai baju adalah membuat sang penyicip makanan tumbuh rasa percaya diri terhadap pencitraan tubuh mereka sendiri.
Pemilik dari restoran Bunyadi menjelaskan bahwa pengalaman makan tanpa memakai baju ini memberikan rasa kebebasan, dan juga menantang masyarakat untuk tidak peduli terhadap standar-standar tubuh indah yang diciptakan oleh mayoritas orang.
Selain tanpa busana, restoran ini juga tidak menggunakan gas, lampu dan mengharapkan pengunjung untuk tidak membawa masuk barang elektronik. Menikmati makanan adalah prioritas nomor satu. Pengunjung dan siapapun juga tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar. Jika ketahuan, akan langsung diusir dari restoran itu.
Selanjutnya Paris akan membuka restoran bertema sama dengan Bunyadi London, karena masyarakat Prancis percaya dengan memberikan masyarakat kebebasan dan mendukung ide dari body positivity.
Mungkin ide menikmati makan malam tanpa busana ini hanya populer di negara barat. Tetapi di kota Tokyo, Jepang juga telah membuka restoran bertema sama yang bernama Amrita Tokyo.
Namun, di Amrita pengunjung sangatlah dibatasi. Pengunjung yang lebih berat 15 kilogram dari berat normal tidak akan diterima untuk masuk dalam waiting list. Pengunjung yang memiliki tato dan tidak masuk dalam umur yang berkisar antara 18 sampai 60 tahun pun tidak akan mendapatkan kesempatan untuk makan malam di Amrita.
Mereka yang sudah melakukan pemesanan tapi tidak masuk dalam standar yang ditentukan akan ditolak di depan pintu masuk Amrita tanpa pengembalian uang.
