Sex & relationship

Etika Orgasme yang Belum Anda Tahu

By : Anggita Dwinda - 2016-03-23 00:34:12 Etika Orgasme yang Belum Anda Tahu

1. Usahakan untuk mencapai satu kali orgasme per orang

Maksud kami di sini, bukan berarti setiap kali bercinta Anda harus bertujuan untuk mencapai orgasme sekali saja, kemudian berhenti. Sebaliknya, pikirkan sesi bercinta sebagai semacam "lomba lari" di mana pasangan tak dapat bersaing atau pun mencapai garis finish tanpa bantuan Anda, dan begitu pun sebaliknya. Masing-masing pihak harus berupaya maksimal untuk memuaskan pasangan.

2. Wanita harus didahulukan

Yup, sorry, men, tapi ada alasan logis kenapa orgasme seorang wanita harus didahulukan: karena fase pasca-orgasme wanita berlangsung lebih lama dibanding pria, sehingga biasanya ia dapat terus menerima dan menikmati rangsangan - termasuk penetrasi - lama setelah ia mengalami orgasme pertamanya. Bahkan, jika terus diberi perhatian lebih, bukan tak mungkin ia tidak akan mengalami multiple orgasms.

3. Hindari menjadikan orgasme sebagai "tujuan utama"

Sesi bercinta yang sukses tak selalu harus ditutup dengan orgasme. Jika pasangan bersikeras memberikan Anda orgasme, bisa saja yang akan terjadi adalah hal sebaliknya karena Anda merasa mendapat tekanan untuk mencapai orgasme luar biasa seperti yang sering terlihat di film-film romantis favorit Anda.

4. Terima fakta bahwa pikirannya tak "mendukungnya" untuk mencapai orgasme

Meski sulit diakui, tapi terkadang memang beban hidup dan pikiran yang terlampau penuh dengan masalah yang tengah dihadapi bisa menjadi faktor utama akan tidak hadirnya orgasme saat Anda bercinta. Tak semua sesi cinta Anda akan diakhiri dengan "fireworks", dan ini bukan salah Anda.

5. Jujur tentang klimaks atau orgasme tersebut

Tidak usah minta maaf kepada pasangan jika tak mencapai orgasme, atau pun terus mencecar pasangan dengan menanyakannya berkali-kali jika ia sudah mencapai orgasme. Percayalah, berkali-kali menanyakan, "Did you come? Bagaimana dengan sekarang? ... Sekarang?" bukanlah hal yang menyenangkan untuk dilakukan saat bercinta dan malah berpotensi menghancurkan mood.

 

(FOTO: SHUTTERSTOCK)

Sex & relationship