Sex & relationship

5 Mitos Bercinta yang Wajib Diketahui

By : Kiki Riama Priskila - 2016-11-16 21:55:36 5 Mitos Bercinta yang Wajib Diketahui

 

Semua orang memiliki pandangannya sendiri terhadap bagaimana “seharusnya” sesi bercinta. Ide-ide ini mungkin datang dari teman, film, atau bahkan pengalaman yang Anda alami di hubungan masa lalu.

Apa pun alasan yang membangun persepsi Anda soal “sesi bercinta yang sempurna”, mungkin tak semuanya benar. Berikut ini adalah lima mitos bercinta yang paling sering kita dengar:

Seks yang seru harus spontan

Ya, ini mungkin terjadi saat Anda dan pasangan baru-baru menikah. Namun seiring dengan bertambahnya usia pernikahan, kemungkinan Anda dan pasangan makin sulit menemukan waktu untuk bersantai, apalagi untuk memikirkan soal seks.

Aktivitas harian mulai mengganggu momen seks, seperti pekerjaan dan anak, membuat Anda sulit melakukan seks spontan layaknya di film.

Seks merupakan suatu hal yang seru dan menyenangkan, bahkan saat Anda merencanakannya. Banyak pasangan yang merasa terbantu berkat perencanaan seks setidaknya satu kali seminggu. Ayo, tak ada salahnya untuk mencoba.

Seks yang hebat harus berlangsung hingga berjam-jam

Ini mungkin pendapat yang benar jika dilakukan oleh mereka yang berada di industri film dewasa. Namun seks pada kenyataannya hanya bertahan selama 2 – 7 menit.

Kami tak menyalahkan Anda yang menginginkan sesi seks lebih lama, namun pada akhirnya, durasi ini tergolong masih sangat normal.

Oke, mungkin jika kita menggabungkan sesi foreplay dan outercourse, seks bisa dihitung lebih lama. Namun, sebagian besar wanita membutuhkan 20 menit untuk bisa orgasme, sehingga akan lebih baik jika Anda dan pasangan fokus pada sesi foreplay.

Ciuman selalu berujung pada seks

Hal ini memberikan tekanan yang sangat berat bagi semua orang. Tekanan pun berujung pada pemikiran seksual negatif yang akan merugikan kedua belah pihak.

Hanya karena Anda berciuman, bukan berarti saat itu Anda harus segera berhubungan dengan pasangan. Tak ada salahnya untuk memulai semuanya perlahan, bukan?

Dalam buku Enduring Desire karya Metz dan McCarthy, ada penelitian yang menunjukkan bahwa seks yang paling memuaskan justru fleksibel dan santai.

Jika orgasme tidak terjadi, seks tersebut pasti buruk

Tak ada orang yang selalu sukses orgasme setiap kali mereka berhubungan seks. Ekspektasi untuk orgasme setiap saat hanya akan menuntun Anda pada kekecewaan dan tekanan tidak penting.

Seks tak melulu soal orgasme, melainkan kedekatan dan koneksi. Hanya karena Anda tidak berhasil orgasme, bukan berarti seks tersebut pasti buruk.

Banyak pasangan yang tetap menikmati sesi seks yang memuaskan tanpa harus orgasme, melainkan momen afeksi dan intimasi-lah yang membuat mereka puas. Coba pikirkan tentang kenikmatan dibandingkan performa.

Harusnya pasangan tahu cara memuaskan di ranjang

Ini merupakan salah satu mitos paling umum yang ada. Semua orang merasa sudah sukses memuaskan pasangannya sehingga mereka secara otomatis percaya bahwa pasangannya harus mengerti cara memuaskan dirinya.

Pasangan Anda tak bisa membaca pikiran! Ingat bahwa Anda bertanggung jawab pada kepuasan diri sendiri. Pasangan bercinta yang hebat tidak dilahirkan, melainkan diajarkan.

Sex & relationship