Baru-baru ini, ada sebuah ide menarik yang sering dibahas di kalangan pengikut terapi seks yang dianggap sebagai salah satu cara untuk menghidupkan kembali kehidupan seks yang selama ini melemah serta meningkatkan intimasi antara pasangan. Cara ini melibatkan hubungan seks biasa tanpa harus mencapai orgasme.
Praktek ini disebut dengan Karezza, dan meskipun ini merupakan hal baru, sebenarnya asal-muasalnya terinspirasi dari prinsip Tao dan Tantric, jelas Marnia Robinson, seorang penganut Karezza dan penulis buku Cupid's Poisoned Arrow, di mana ia menulis tentang hubungan seks yang bebas dari klimaks.
Kenapa orang melakukannya? "Menghilangkan 'kewajiban' orgasme saat bercinta mengembalikan fokus pada seks sebagai pengalaman sensual dan menempatkan pasangan in the moment, jadi mereka akan lebih mementingkan untuk saling memberi dan menerima kenikmatan - bukan hanya langsung menuju bagian akhir dari sesi bercinta," jelas Gabrielle Morrissey, pakar sex and relationship. Hal ini terbukti dari hasil riset yang menunjukkan bahwa mengenai urusan seks, orang cenderung mementingkan koneksi dengan pasangan dan bukan physical release. Karezza, dan praktek-praktek lain yang sama, bisa menempatkan fokus pada koneksi tersebut dibandingkan terus-menerus "mencari" orgasme.
(TEKS: ANGGITA DWINDA / FOTO: BERBAGAI SUMBER)
