News

Seribu Kali Pertunjukan Bali Agung

By : Andhini Puteri Lestari - 2014-06-26 08:40:06 Seribu Kali Pertunjukan Bali Agung

Bali Safari & Marine Park mengadakan penampilan Bali Agung yang ke seribu kalinya dengan acara puncak yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juni lalu. Bali Agung merupakan pertunjukan teater kolosal yang disutradarai dan diproduseri oleh para tokoh seni teater profesional, seperti Peter Wilson selaku sutradara, penulis, produser, dan dalang dalam proyek pementasan ini yang bekerja sama dengan I Made Sidia, seniman sekaligus ahli dalang di Bali.

Jauh dari kehidupan modern saat ini, Bali Agung hadir dengan mengangkat kembali kisah legenda Dewa Dewi yang ditujukan untuk memberikan pengetahuan pada penonton mengenai keunikan serta kekayaan tradisi dan budaya Bali, namun tetap mempertahankan semangat dari Pulau Bali yang eksotik melalui tarian cantik serta harmonisasi musik dari gamelan dan iringan musik orkestra. Pertunjukan ini melibatkan 210 orang yang terdiri dari penari di Sanggar Tari Paripurna, musisi, dan dalang, serta diadakan untuk memperkenalkan beberapa jenis satwa yang hidup di Bali Safari & Marine Park.

Sejak ditayangkan pertama kali pada 31 Agustus 2010, pertunjukan kaliber dunia ini dipentaskan setiap hari selain hari Senin di Bali Teater yang berkapasitas 1200 tempat duduk. Diproduseri oleh tim kreatif Indonesia, pertunjukan Bali Agung menjadi sebuah kebanggaan bangsa yang bisa dinikmati oleh para turis dari mancanegara. Untuk merayakan berhasilnya kelangsungan acara, para penari, anggota tim, direktur, dan anggota dari Bali Safari & Marine Park melakukan perjalanan spriritual Napak Tilas ke tempat asal Barong Landung di Gunung Batur sebagai bagian dari budaya Bali dan kesempatan untuk sekaligus mengucapkan rasa syukur untuk acara ke-1000 Bali Agung selama lebih dari 4 tahun.

“Seribu adalah sebuah angka sakral dan sangatlah pantas untuk mendapatkan kehormatan dengan cara yang sesuai. Tidaklah selalu mudah melakukan perjalanan dan menghadapi berapa banyak lagi tantangan yang tidak terlihat ke depannya. Secara alami, tantangan utama adalah penampilan panggung dengan menyatukan manusia dengan satwa liar, namun kami bersyukur kami tidak pernah mengalami kecelakaan. Bali Agung secara profesional menerapkan konsep Tri Hita Karana, yang rasanya seperti lahir kembali,” ujar I Made Sidia.

Pertunjukan seni teater dan tari yang spektakuler ini menceritakan tentang kisah tragis dan heroik sang legenda Raja Sri Jaya Pangus, sang Istri yang berasal dari Cina, Kang Ching Wie, serta kisah percintaan Raja dan Dewi Danu, Dewi Air dari Danau Batur.

 

(TEKS: KIKI RIAMA PRISKILA / FOTO: DOK. BALI SAFARI & MARINE PARK)

News