1. Tidak melakukan peregangan sebelum pemanasan.
Jangan memulai pemanasan dengan otot yang kaku. Sebelumnya cobalah meregangkan otot-otot dengan santai, hingga otot siap melakukan pemanasan dan olahraga.
2. Pemanasan perlu dilakukan dalam waktu lama.
Peneliti menemukan bahwa selama apa pun Anda melakukan pemanasan, hasilnya sama saja. Jadi cukup 20 detik - 1 menit, lalu lanjutkan dengan olahraga.
3. Tak perlu pemanasan setiap hari.
Anda memerlukan pemanasan atau setidaknya peregangan setiap hari. Peregangan tak hanya dilakukan sebelum berolahraga, tetapi juga setelah Anda beraktivitas. Beberapa aktivitas seperti, menggunakan sepatu hak tinggi, duduk, atau menggunakan telepon genggam terlalu lama juga bisa membuat otot-otot di tubuh kaku.
4. Melompat dan bergerak berlebihan termasuk pemanasan.
Pemanasan yang benar adalah posisi tubuh diam di tempat dan melakukan gerakan dasar, Melompat atau berlari akan membuat otot tidak seimbang, dan menyebabkan luka pada jaringan.
5. Tidak melakukan pendinginan setelah olahraga.
Pemanasan tak hanya diperlukan sebelum berolahraga, tapi juga setelahnya. Hal itu biasa disebut dengan pedinginan. Ketika berolahraga, otot akan menjadi lebih pendek. Maka Anda perlu melakukan pendinginan untuk mengembalikan otot ke bentuk asal.
6. Orang yang sudah lentur, tak perlu pemanasan.
Pemanasan tak ada hubungannya dengan kelenturan, tetapi dengan keseimbangan otot. Maka atlet profesional sekalipun tentu saja masih membutuhkan pemanasan dan peregangan sebelum mulai latihan.
(TEKS: MONADISA UTAMI DEWI / FOTO: BERBAGAI SUMBER)
