Sex & relationship

5 Konflik Umum dalam Hubungan

By : Anggita Dwinda - 2014-12-09 06:04:11 5 Konflik Umum dalam Hubungan

  • Keuangan

Uang seringkali jadi refleksi akan nilai personal seputar keamanan, kebebasan, kemurahan hati, serta gaya hidup. Jika Anda berdua kerap berdebat mengenai cara mengelola keuangan, maka tanpa adanya diskusi yang jujur dan terbuka, hal ini bisa saja mengarah ke pertengkaran hebat yang akan terus berulang selama bertahun-tahun ke depan.

SOLUSI: Saat Anda berdebat mengenai keuangan, alih-alih fokus pada jumlah dan untuk apa uang tersebut dihabiskan, cobalah ajak pasangan untuk duduk dan bicarakan secara terbuka mengenai perasaan Anda tentang uang. Apa arti dari memiliki uang untuk Anda? Berapa kadar "kecukupan" dalam hal finansial bagi Anda? Begitu Anda mulai membicarakannya secara terbuka, Anda pun bisa mengatur strategi keuangan yang tepat dan memuaskan kedua belah pihak.

  • Pembagian pekerjaan rumah tangga

Saat salah satu dari Anda merasa bahwa "bebannya" lebih berat dibanding yang lain, tentunya akan mengakibatkan adanya rasa kesal yang bisa menumpuk dan meningkat jadi perselisihan. Tapi sebenarnya, yang membuat hal ini mengarah ke suatu konflik adalah kurangnya apresiasi yang diberikan kepada kontribusi dari kedua belah pihak.

SOLUSI: Cara terbaik untuk tidak membiarkan rumah Anda jadi zona peperangan, terlepas dari Anda sudah memiliki anak atau belum, adalah dengan (lagi-lagi) membicarakan apa yang menjadi harapan Anda kepada pasangan, begitu pun sebaliknya. Hal-hal yang harus didiskusikan juga harus meliputi pembagian tugas serta bentuk penghargaan atas peran dan usaha yang diberikan oleh masing-masing. Berbagilah hal tersebut, dan nantinya prospek untuk saling membagi tugas pekerjaan rumah tangga pun jadi lebih menyenangkan.

  • Dominasi dalam hubungan

Seseorang yang merasa tidak punya "peran yang sama" dalam suatu hubungan dan jarang berpartisipasi dalam suatu pembuatan keputusan bersama, seringkali akan berusaha untuk menyuarakan pendapatnya dengan lebih lantang. Sementara itu, pasangan yang terkesan lebih "go with the flow" pada akhirnya akan merasa terpojokkan dan tanpa sadar menyetujui keputusan yang harusnya diambil bersama. Hasilnya? Pertengkaran hebat yang (mungkin) membuat salah satu dari Anda terkaget-kaget karena tak menyangka bahwa hal itu akan jadi masalah.

SOLUSI: Kuncinya di sini adalah bagi masing-masing dari Anda untuk mengenali betul kepribadian dari pasangan, terlebih bila salah satu terbiasa untuk lebih proaktif, sementara pasangan lebih "santai". Cari jalan tengah bersama-sama, dan berjanjilah bahwa semua keputusan penting harus dibuat dan ditetapkan bersama-sama.

  • Cinta dan seks

Seiring dengan berjalannya waktu, semua orang akan berubah, begitu pun dengan keinginan mereka. Banyak pasangan yang kesulitan membahas mengenai seks dan kebutuhan intim mereka karena malu atau malah berpikiran bahwa pasangan mereka seharusnya sudah tahu apa yang mereka butuh dan inginkan. Nyatanya, semua lelaki dan perempuan di segala usia memiliki libido yang fluktuatif - ini hal yang normal - dikarenakan berbagai faktor dalam hidup, seperti stres, diet, kualitas tidur, dan sebagainya.

SOLUSI: Menetapkan seberapa banyak perhatian yang didapatkan serta seberapa sering Anda berhubungan seks adalah hal yang penting, karena tentunya kebutuhan dan keinginan Anda berdua berbeda. Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi, hal ini akan berakibat kepada ketidakbahagiaan dan konflik yang tidak bisa dihindari. Segera negosiasikan dengan pasangan dan pastikan Anda sama-sama bahagia dengan hasil tersebut.

  • Keluarga besar

Ungkapan "saat Anda menikahi seseorang, berarti menikahi keluarganya juga" benar adanya. Bukan hanya keluarga saja, bahkan para sahabat dan orang terdekat mereka pun termasuk. Anda berdua saling menikahi "dunia" masing-masing. Seringkali hal yang menjadi konflik di antara pasangan adalah saat anggota keluarga dan orang terdekat ini dirasa terlalu banyak ikut campur urusan Anda berdua sebagai pasangan.

SOLUSI: Untuk mencegah terjadinya konflik antara Anda berdua mengenai anggota keluarga dan orang terdekat, pastikan Anda menekankan betapa pentingnya orang-orang tersebut dalam hidup Anda. Diskusikan secara baik-baik dan terbuka mengenai cara agar bisa menyenangkan semua orang, tapi tetap memprioritaskan hubungan Anda.

 

(TEKS: ANGGITA DWINDA / FOTO: BERBAGAI SUMBER)

Sex & relationship