5 Kekurangan Bahan Shakila yang Perlu Kamu Kenali
By : Her World Indonesia - 2025-06-26 14:20:01Sering terabaikan, bahan menjadi salah satu faktor penting dalam memilih pakaian. Biasanya desain dan warna lebih menjadi pertimbangan utama. Padahal setiap macam kain yang digunakan menentukan kenyamanan, tampilan, hingga daya tahan pakaian. Mengetahui karakteristik bahan juga mencegah kita asal memilih fashion item yang tidak sesuai dengan kebutuhan hingga cuaca. Kian populer dipakai sebagai busana sehari-hari, Her World akan mengupas berbagai kekurangan bahan shakila untuk memudahkan kamu memilih bahan baju yang nyaman.
Kekurangan Bahan Shakila yang Jarang Diketahui
Kain shakila menjadi salah satu jenis kain yang dipilih para pencinta modest fashion. Dikenal karena teksturnya yang lembut, bahan shakila sering dipilih untuk membuat gamis, tunik, hingga kerudung. Terdapat tiga jenis bahan Shakila, ada katun yang terbuat dari serat tanaman kapas, sutra yang terkesan anggun, dan juga linen yang terbuat dari serat tanaman rami. Bahannya bisa memberi efek flowy dan tidak mudah kusut. Tapi seperti halnya kain lain, Shakila pun memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum kamu membelinya.
1. Sensitif Terhadap Suhu Tinggi
(Hindari menyetrika dengan suhu tinggi. Foto: Dok. cottonbro studio/Pexels)
Salah satu kekurangan utama kain Shakila adalah sifatnya yang cukup sensitif terhadap panas, terutama saat disetrika. Saat terkena suhu tinggi, kain ini mudah rusak atau meninggalkan bekas mengkilap. Jadi ketika merawatnya, kamu harus menyetrikanya dengan suhu rendah. Alternatifnya, gunakan alas setrika agar tidak langsung terkena bahannya. Kekurangan yang satu ini tentu tidak praktis buat kamu yang lagi buru-buru atau sudah terbiasa menyetrika dengan suhu panas untuk menghilangkan lipatan membandel.
(Baca juga: CHARLES & KEITH: Sambut Musim Panas Penuh Petualangan!)
2. Tidak Tahan Paparan Matahari
(Tidak awet kalau sering terkena paparan sinar matahari. Foto: Dok. MD Photography/Pexels)
Bahan shakila khususnya yang linen memang nyaman digunakan di iklim tropis. Tapi sayangnya, kain ini cukup rentan terhadap paparan sinar matahari langsung dalam jangka waktu lama. Warna kain, terutama yang terang, perlahan bisa memudar kalau terlalu sering dijemur di bawah sinar matahari yang terik. Buat yang ingin menerapkan capsule wardrobe dan mencari pakaian yang awet, bahan shakila tentu tidak cocok. Ingin tetap memakai bahan ini? Kamu bisa mencoba menjemur bahannya di tempat teduh atau dibalik sisi dalamnya untuk menjaga kualitas.
3. Mudah Menyerap Noda
(Sulit untuk menghilangkan noda di bahan shakila. Foto: Dok. Ivan Samkov/Pexels)
Permukaan kain Shakila yang halus membuatnya populer. Tapi di sisi lain, kelebihannya ini justru membuat bahannya lebih mudah menyerap noda. Terutama ketika terkena minyak, makeup, atau makanan, bahan ini akan sulit dibersihkan. Sekali dibersihkan pun, kamu tidak bisa menggosoknya terlalu keras karena mudah rusak. Jadi saat kamu menghadiri acara penting seperti pesta, makan malam, atau aktivitas lainnya, perlu mikir dua kali kalau ingin mengenakan pakaian berbahan shakila.
4. Harga Lebih Tinggi Dibanding Bahan Sejenis
(Bahan shakila populer digunakan untuk model busana muslim. Foto: Dok. xluvraa/Instagram)
Dibandingkan kain rayon, katun, atau polyester biasa, harga kain Shakila tergolong lebih mahal. Ini karena kualitas bahan, tampilan elegan, dan kenyamanan yang ditawarkannya. Namun, bagi sebagian orang, harga tersebut mungkin terasa kurang sebanding. Terlebih dengan cara perawatannya yang merepotkan dan usia pakaian yang mudah berkurang jika tidak dirawat dengan tepat. Bagi kamu yang punya budget terbatas, bisa pertimbangkan bahan-bahan pakaian yang lainnya ya!
5. Tidak Selalu Cocok untuk Model Busana
(bahan shakila kurang sesuai untuk model blazer. Foto: Dok. Godisable Jacob/Pexels)
Kain ini memang terlihat mewah dan memberi efek jatuh yang elegan. Tapi bukan berarti bahan ini cocok digunakan untuk berbagai macam desain busana. Idealnya shakila bisa dipakai untuk model busana yang longgar atau berpotongan lebar seperti tunik, gamis, atau blouse flowy. Sebaliknya, model pakaian yang membutuhkan struktur tegas seperti blazer, rok pensil, atau potongan asimetris, kain ini tidak dapat membentuk siluet yang diinginkan. Kekurangan ini bisa membatasi kreativitas dalam merancang gaya busananya, terutama kalau kamu ingin menciptakan tampilan yang lebih tajam atau formal.
Kain Shakila menawarkan banyak keunggulan dalam hal tampilan. Sayangnya, bahan ini membutuhkan banyak perawatan dan pemahaman yang lebih mendalam. Jadi pastikan kamu memahami kekurangannya sebelum memutuskan untuk membeli atau menggunakannya sebagai bahan utama pakaian. Lima poin di atas bisa jadi panduan kamu untuk memilih bahan pakaian yang lebih tepat dan realistis, sesuaikan dengan kebutuhan gaya hidupmu.
(Penulis: Zahrah Pricila)