6 Cara Menghadapi Manajer Toxic di Kantor dengan Bijak
By : Her World Indonesia - 2025-06-20 19:00:01Lingkungan kerja yang sehat berperan besar dalam menjaga semangat dan produktivitas kamu. Namun, tak jarang seseorang menghadapi tantangan ketika harus bekerja di bawah manajer yang bersikap toxic. Manajer seperti ini bisa bersikap kasar, tidak adil, sering menyalahkan tanpa alasan jelas, atau membuat kamu merasa cemas dan tidak dihargai di tempat kerja.
Kalau kamu sedang mengalami situasi ini, penting untuk tetap tenang dan tidak langsung bereaksi secara emosional. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi manajer toxic dengan tetap menjaga profesionalitas dan kesehatan mental kamu.
1. Kenali Pola Perilakunya dengan Objektif
(Berbagai cara hadapi manager toxic di kantor. Foto. Dok. Andrea Piacquadio/ Pexels)
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengenali pola sikap manajer tersebut. Apakah ia sering meremehkan pekerjaan kamu? Apakah ia sering memberi tugas mendadak tanpa batas waktu yang wajar? Atau ia terlalu suka mengontrol setiap langkah kamu tanpa memberi ruang untuk berkembang?
Dengan mengenali pola tersebut, kamu bisa menilai apakah perilakunya memang bersifat toxic atau hanya hasil dari tekanan pekerjaan yang besar. Evaluasi ini membantumu menyusun strategi pendekatan yang tepat.
2. Jaga Komunikasi Tetap Profesional
Walaupun kamu merasa jengkel atau terluka, tetaplah berkomunikasi secara sopan dan profesional. Tunjukkan bahwa kamu tetap menghormati posisinya, tetapi juga memiliki batasan yang sehat.
Saat menjawab perintah atau instruksi yang terasa tidak adil, kamu bisa mengajukan pertanyaan dengan nada tenang, seperti: “Apakah boleh saya tahu prioritas tugas ini karena saya sedang mengerjakan permintaan sebelumnya?” Kalimat seperti ini membantu kamu membela diri tanpa menimbulkan konflik langsung.
3. Dokumentasikan Interaksi yang Mengganggu
Jika kamu merasa ada tindakan yang tidak pantas dari manajer kamu, cobalah untuk mencatatnya dengan rapi. Simpan email, pesan, atau catatan percakapan yang penting.
Dokumentasi ini bisa kamu gunakan sebagai bukti jika sewaktu-waktu kamu ingin mengangkat persoalan ini ke pihak HRD atau atasan yang lebih tinggi. Ini juga membantumu tetap fokus dan menghindari tindakan impulsif yang bisa merugikan dirimu sendiri.
4. Bangun Dukungan dari Rekan Kerja yang Bisa Dipercaya
(Berbagai cara hadapi manager toxic di kantor. Foto. Dok. Edmond Dantès/ Pexels)
Salah satu cara hadapi manager toxic di kantor lainnya yakni kamu tidak harus menghadapi semuanya sendiri. Cobalah berbagi cerita dengan rekan kerja yang kamu percayai. Terkadang, mereka juga mengalami hal serupa.
Dengan saling mendukung, kamu bisa merasa lebih kuat dan tahu bahwa kamu tidak sendirian. Bahkan, jika perlu, kamu dan rekanmu bisa bersama-sama menyuarakan masalah ini ke pihak yang berwenang di perusahaan.
5. Tetap Fokus pada Pekerjaan dan Tujuan Pribadi
Meski suasana kantor terasa berat, usahakan untuk tetap fokus pada pekerjaan dan tujuan karier kamu. Ingatkan diri bahwa kamu bekerja untuk berkembang dan membangun masa depan yang lebih baik.
Dengan tetap menunjukkan kinerja yang baik, kamu membuktikan bahwa kamu profesional dan mampu bertahan dalam tekanan. Ini juga bisa menjadi nilai tambah bagi kamu jika suatu hari ingin mencari peluang karier yang lebih sehat.
6. Pertimbangkan Konsultasi ke HRD atau Psikolog
(Berbagai cara hadapi manager toxic di kantor. Foto. Dok. Anna Shvets/ Pexels)
Jika situasi sudah terlalu mengganggu dan berdampak pada kesehatan mental kamu, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke pihak HRD atau profesional seperti psikolog.
HRD yang baik biasanya akan menindaklanjuti laporan secara objektif dan menjaga kerahasiaan kamu. Sementara psikolog bisa membantumu memahami dan mengelola stres secara lebih sehat.
(Baca juga: 6 Tips Menjadi Manajer yang Handal dan Disukai Tim)
Menghadapi manajer toxic memang tidak mudah, tapi bukan berarti kamu harus diam dan menerima semua perlakuan negatif begitu saja. Kamu berhak bekerja di lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung pertumbuhan dirimu. Dengan strategi yang tepat dan ketenangan dalam bersikap, kamu bisa tetap profesional sambil melindungi harga diri dan kesejahteraan emosionalmu. Jangan lupa, kamu berhak dihargai dan diperlakukan dengan baik di tempat kerja.
(Penulis: Sania Zelikha)