Food & Travel

Wajib Tahu! Ini 6 Tips Trekking Buat Pemula

By : Her World Indonesia - 2025-05-21 16:30:01




Alam memiliki daya tarik tersendiri yang dapat membuat orang-orang menjadi lebih bahagia setelah mengunjunginya. Di sana, orang-orang bisa secara bebas melakukan refleksi diri, menikmati hari, atau bahkan menelusuri hal-hal baru. Alam pun menjadi destinasi healing yang kian populer di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang melekat dengan digitalisasi. Ketika berada di fase diri yang lelah dan jenuh akibat kehidupan, banyak orang pun akan memilih untuk pergi sejenak ke destinasi alam yang hening dan asri.

Trekking menjadi kegiatan yang populer dilakukan saat mengunjungi destinasi alam. Tak sebatas melatih keseimbangan tubuh, trekking dapat mengurangi stres dan bahkan meningkatkan kemampuan otak. Her World telah merangkum berbagai tips trekking yang cocok buat pemula. Simak!


1. Tentukan Rute Trekking


(Hindari mengambil jalur yang baru saat pertama kali trekking. Foto: Dok. Pixabay/Pexels)

Trekking memang memberikan kebebasan untuk kamu menelusuri berbagai rute di alam terbuka. Namun, pemula disarankan untuk memilih jalur yang sudah ditandai dan biasa dilalui orang-orang. Tips yang satu ini tak hanya membuat momen trekking terasa lebih mudah, tapi juga membantu kamu menyesuaikan stamina. Pastikan kamu melakukan riset terlebih dahulu terkait jarak, ketinggian, dan perkiraan waktu untuk menyelesaikannya. Biasanya taman nasional menawarkan jalur-jalur yang ramah bagi pemula. Tips ini juga membantu kamu untuk membangun rasa percaya diri tanpa membebani fisik atau mental.

(Baca juga: Siap Manjakan Diri, NIANCE Kini Hadir di The Ritz-Carlton!)

2. Gunakan Footwear Khusus


(Pilih jenis sepatu yang didesain khusus untuk eksplorasi alam. Foto: Dok. Katya Wolf/Pexels)

Menentukan trail trekking dengan berhati-hati saja tidaklah cukup. Saat menjelajahi keindahan alam, kamu perlu menentukan jenis sepatu yang tepat. Sebab, aktivitas trekking berbeda dengan aktivitas jalan-jalan biasa. Kamu akan dihadapi dengan medan alam, termasuk cuaca yang tak terprediksi. Pilihlah sepatu khusus trekking yang dilengkapi spesifikasi seperti memiliki daya cengkeram yang kuat, dirancang dengan material tahan air, dan juga desain ergonomis untuk mendukung pergerakan kaki.

3. Hindari Membawa Banyak Barang


(Pastikan kamu hanya membawa barang esensial. Foto: Dok. Nina Uhlikova/Pexels)

Ketika menyiapkan diri untuk trekking, pastikan kamu menerapkan konsep pack light, but smart. Sebab, membawa tas terlalu berat dapat membuat kamu cepat lelah dan menjadi tidak nyaman, terlebih jika baru pertama kali trekking. Mulailah dengan mencatat barang apa saja yang benar-benar kamu butuhkan. Beberapa barang esensial yang bisa dibawa ada air minum secukupnya, kotak P3K kecil untuk luka lecet, beberapa makanan ringan untuk menjaga energi, dan jaket hujan tipis untuk berjaga-jaga jika cuaca berubah. Pastikan juga kamu membawa peta, tabir surya, dan jaket tipis.

4. Hindari Pakaian Katun


(Perhatikan bahan baju ketika ingin pergi trekking. Foto: Dok. Leticia Ribeiro/Pexels)

Ada kalanya kamu perlu berpakaian dengan teknik layering, kaos dan juga jaket untuk menjaga kondisi tubuh dari cuaca yang tak menentu. Namun, kamu perlu lebih teliti dalam memilih material pakaiannya. Pilihlah kaos yang breathable dan jaket waterproof sekaligus anti UV untuk melindungi kulit. Hindari memilih bahan katun karena meski dapat menyerap keringat, bahan ini membutuhkan waktu lama untuk kering. Baju yang basah akan menghambat kamu untuk bergerak dengan bebas.

5. Know Your Limits!


(Pastikan kamu tidak hanya mengandalkan maps dari handphone. Foto: Dok. RDNE Stock project/Pexels)

Menelusuri keasrian alam untuk pertama kali memang menantang. Ada kalanya kamu terlalu fokus untuk memenuhi tujuan dari trekking hingga lupa memeriksa kembali apakah kondisi fisik dan mentalmu masih baik-baik saja. Jangan lupa untuk beristirahat ketika diperlukan dan jangan ragu untuk kembali kalau kamu merasa tidak enak badan atau cuaca yang terus memburuk. Sebab, trekking seharusnya menjadi cara kamu menikmati masa-masa healing dengan aman, bukan sebaliknya. Mengetahui batasan diri juga tidak hanya tentang mengenali kondisi diri. Tapi juga mengenai batasan untuk menghargai alam yang sedang kamu kunjungi. Pastikan kamu tidak membuat tanda baru saat melewati jalur yang ada dan hindari membuang sampah sembarangan.

6. Lakukan Post-Trekking Routine


(Stretching menjadi aktivitas utama yang dilakukan setelah trekking. Foto: Dok. Lucas Pezeta/Pexels)

Sering diabaikan, namun tips yang satu ini penting untuk kamu lakukan setelah selesai trekking. Untuk memastikan tubuh tetap merasa nyaman dan baik di kemudian hari, hindari keinginan untuk langsung berbaring di sofa atau masuk ke mobil setelah berjalan-jalan. Sebaliknya, luangkan waktu beberapa menit untuk mendinginkan tubuh dengan kegiatan ringan. Mulailah dengan berjalan perlahan untuk menurunkan detak jantung, meregangkan kaki, pinggul, dan punggung bawah. Lakukan peregangan menyeluruh ini selama lima sampai 10 menit saja untuk mencegah nyeri besok harinya. Kemudian, pastikan kamu minum air putih atau electrolyte drink untuk membantu otot pulih dan mencegah sakit kepala. Makan makanan seimbang atau camilan sehat dalam waktu satu jam setelah trekking juga dapat membantu memulihkan energi kamu.

(Baca juga: Roemah Koffie Kenalkan Budaya Lokal Lewat Koffie Tins)

Trekking dapat menjadi kegiatan sederhana yang bermanfaat baik secara fisik dan mental ketika dilakukan dengan benar. Kiat-kiat di atas akan membantu para pemula untuk jalan-jalan di destinasi alam dengan aman dan nyaman. Tak hanya fokus memilih pakaian yang mendukung kegiatannya, tapi juga kamu perlu menyiapkan berbagai barang esensial tanpa berlebihan.

(Penulis: Zahrah Pricila)