Life & health

Kata Ahli, Inilah Alasan Mengapa Kamu Sering Sekali Menangis

By : Fariza Rahmadinna - 2022-04-23 10:00:02




Menangis adalah respon alami manusia. Itu dapat dipicu oleh berbagai emosi, entah itu karena putus cinta, kehilangan orang terkasih, tekanan keuangan, atau hari buruk di tempat kerja. Meneteskan air mata adalah hal yang normal. Menangis adalah salah satu cara terbaik untuk melepaskan emosi dan memproses situasi sulit, kata Dr. Gail Saltz, profesor psikiatri di Weill-Cornell School of Medicine.


Tetapi, pernahkah kamu bertanya-tanya: Mengapa sering sekali menangis?


Nah, di sini para ahli merinci beberapa alasannya!


1. Stres


(Photo by Liza Summer from Pexels)


Ada banyak hal yang bisa membuatmu stres, merasa cemas, dan banyak pikiran. Menangis jadi salah satu upaya yang mungkin kamu lakukan untuk melawan stres dan kecemasan.


Menurut Pamela Rutledge, psikolog, stres bisa menyebabkan kelelahan, yang mengurangi kemampuan untuk mengontrol diri. Inilah yang membuat kamu lebih rentan terhadap kelelahan emosional yang bisa membuat lebih gampang menangis.


Stres dapat meningkatkan kadar kortisol, yang menurut Dr. Saltz, itu juga dapat meningkatkan hipersensitivitas dan reaktivitas terhadap situasi stres, yang bisa membuat kamu lebih gampang meneteskan air mata.


2. Depresi


(Photo by Engin Akyurt from Pexels)


Depresi adalah gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih secara terus-menerus. Inilah yang bisa membuat kamu lebih sering menangis. Selain perasaan sedih, menurut Dr. Saltz, depresi juga ditandai dengan perasaan putus asa, kekosongan, kehilangan minat, gangguan tidur, dan kelelahan.


3. Neuroticism


Neuroticism merefleksikan jenis kepribadian yang dikaitkan dengan gangguan emosional. Menurut psikolog klinis berlisensi, Dr. Kevin Chapman, Ph.D, pada dasarnya orang dengan neuroticism akan merasakan emosi yang lebih intens dan lebih sering daripada orang lain.


Banyak individu dengan neuroticism menjadi hipersensitif terhadap situasi yang memicu emosi yang kuat, seperti kesedihan. Dengan kata lain, orang dengan neuroticism cenderung akan merasakan emosi yang sangat dalam, sehingga sangat mungkin untuk lebih banyak menangis.


4. Penumpukan emosi


(Photo by Liza Summer from Pexels)


Ketika banyak hal yang terjadi dalam hidup, kita terkadang lupa untuk mencerna dan memproses perasaan dengan baik. Akibatnya, perasaan-perasaan itu jadi beban secara emosional, yang pelan-pelan menumpuk, kemudian meluap secara tiba-tiba.


Jika belakangan kamu mendapati diri lebih mudah dan sering menangis secara tiba-tiba, cobalah luangkan waktu untuk memerhatikan diri sendiri. Ajukan cuti dan pergilah berlibur untuk men-charge diri!


5. Kepribadian


Orang yang memiliki kepribadian yang lebih sensitif daripada yang lain, mungkin akan lebih gampang menangis. Menurut Dr. Elaine Aron, Ph.D., orang yang sangat sensitif akan lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan perasaan orang lain, sehingga akan lebih mudah tersentuh, terharu, dan menangis.


6. Hormon


Menangis telah dikaitkan dengan perubahan hormon. Hormon merupakan pembawa pesan kimiawi yang mengontrol berbagai fungsi tubuh seperti reproduksi, emosi, dan suasana hati.


Apa pun yang menyebabkan perubahan hormon, seperti menstruasi, kehamilan, atau pascamelahirkan, dapat menyebabkan wanita lebih mudah menangis, kata Dr. Saltz.


Manfaat menangis


Sementara itu, para peneliti telah menemukan bahwa menangis memiliki banyak manfaat, antara lain:


1. Memiliki efek menenangkan


Dari sebuah studi tahun 2014 dalam jurnal Frontiers in Psychology, menemukan bahwa menangis memiliki efek menenangkan diri. Studi tersebut menjelaskan bagaimana menangis mengaktifkan sistem saraf parasimpatis (PNS), yang membantu orang untuk lebih rileks.


2. Meningkatkan suasana hati


Masih dari studi yang sama, selain memiliki efek menenangkan, menangis juga dapat membantu membangkitkan semangat dan membuat perasaan menjadi lebih baik.


Dikutip dari laman Healthline, ketika menangis, bahkan hingga terisak, kamu menghirup banyak udara dengan cepat. Itu dapat membantu mengatur dan menurunkan suhu otak, yang akan membuat pikiran lebih tenang dan perasaan lebih baik. Inilah yang membuat suasana hati menjadi lebih baik setelah menangis.


3. Membantu meredakan nyeri


Penelitian telah menemukan bahwa menangis dapat melepaskan oksitosin dan endorfin. Bahan kimia ini membuat seseorang merasa lebih baik dan juga dapat meringankan rasa sakit fisik dan emosional. Dengan kata lain, menangis dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan rasa sejahtera.


4. Mengurangi stres


Ketika seseorang menangis sebagai respons terhadap stres, ternyata menangis itu sendiri juga dapat membantu mengurangi stres. Hal ini karena, air mata mengandung sejumlah hormon stres dan bahan kimia lainnya yang dipercaya para peneliti, saat mengeluarkan air mata itu dapat mengurangi kadar bahan kimia tersebut dalam tubuh. Inilah yang pada gilirannya dapat mengurangi stres.


5. Mengembalikan keseimbangan emosional


Menangis tidak hanya terjadi sebagai respons alami terhadap peristiwa yang menyedihkan. Terkadang, kamu mungkin menangis ketika sedang sangat bahagia atau takut. Para peneliti dari Universitas Yale percaya bahwa menangis dengan alasan ini dapat membantu memulihkan keseimbangan emosional.


6. Membantu pulih dari kesedihan


Berduka adalah sebuah proses yang melibatkan periode kesedihan, mati rasa, rasa bersalah, dan kemarahan. Menangis dapat membantu kamu memproses dan menerima kehilangan orang yang dicintai, menurut riset tahun 2016 dalam jurnal Frontiers in Psychology.