Mengulik Sejarah Peringatan Hari Anak Nasional

Berbagai negara di belahan dunia, memiliki waktu khusus untuk memperingati Hari Anak. Termasuk Indonesia, yang memperingati Hari Anak Nasional setiap tanggal 23 Juli dari tahun ke tahun.

Jika beragam kisah dan latar sejarah menciptakan 1 Juni menjadi momen untuk memperingati Hari Anak Internasional, serta Hari Anak Universal yang jatuh pada 20 November, begitu pula Hari Anak Nasional di Indonesia yang memiliki kisah dan latar cerita di balik peresmian momen ini.

(Baca Juga: Bermain, Cara Terbaik Menstimulasi Anak)

Bukan tanpa alasan, momen yang dicetuskan oleh mantan Presiden Indonesia ke-2, Soeharto memiliki tujuan untuk melindungi serta membuat penerus generasi bangsa kian kreatif dan berkualitas dalam menciptakan karya-karya yang mendunia. Tak hanya itu, sebagai tujuan lain, 23 Juli diharapkan mampu merefleksi anak-anak Indonesia untuk menyadari peran mereka untuk masyarakat dan keluarga.

Setelah diresmikan pada tahun 1984 menjadi momentum khusus untuk memperingati Hari Anak Nasional, mulai bermunculan berbagai Undang-Undang untuk melindungi anak, serta organisasi yang mengedepankan kesejahteraan anak. 

(Baca Juga: 7 Langkah Efektif untuk Jalin Kedekatan dengan Anak)

(Hari Anak Nasional untuk masa depan anak Indonesia. Foto: Dok.Rebecca Zaal/Pexels)

Di antaranya adalah Undang-Undang yang mengedepankan kesejahteraan dan perlindungan anak dan diikuti dengan lahirnya berbagai organisasi seperti, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), UNICEF, dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).

(Baca Juga: Ide Oleh-Oleh Untuk Anak)

Sejak 1984 hingga saat ini, beragam acara pun dilaksanakan untuk memeriahkan Hari Anak Nasional (HAN) di berbagai daerah di Indonesia. Di tahun 2019, tiga rangkaian acara telah disiapkan untuk merayakan hari tersebut. Adalah Forum Anak Nasional 2019, Penganugerahan Kabupaten atau Kota Layak Anak 2019, dan Puncak Peringatan Hari Anak 2019 yang akan diselenggarakan di Makassar dan Sulawesi Selatan.