Life & health

Mengenang Stephen Gately di Konser Perpisahan Boyzone

By : Rahman Indra - 2019-03-26 12:05:00 Mengenang Stephen Gately di Konser Perpisahan Boyzone


Setelah 25 tahun di dunia musik sejak terbentuk 1993 lalu, Boyzone bakal mengucapkan perpisahan. Kali ini untuk kedua, dan mungkin tak akan kembali bersama. 

Sempat bubar pada 2000, boyband asal Irlandia ini kembali bersama pada 2007. Hingga kemudian salah satu personilnya, Stephen Gately meninggal di 2009, dan empat anggota yang bersisa masih terus bersama. 

Ronan Keating, Keith Duffy, Shane Lynch dan Mikey Graham (yang kini berusia antara 42-46 tahun) pada akhir pekan lalu hadir di Tennis Indoor Stadium, Jakarta untuk konser 'Thankyou & Goodnight'. Konser ini sekaligus jadi tur konser perpisahan mereka sebelum bubar pada September mendatang. 

Di atas panggung, keempatnya memberi ruang dan tribut untuk Stephen. Membiarkan suaranya terdengar di beberapa lagu, seperti 'Everyday I Love You' yang ikonis, dan membuat penonton terdiam sejenak serta merasakan kehilangan yang sama. 

(Baca juga:  Konser Nostalgia Bersama Boyzone) 

Konser musik Boyzone 'Thankyou & Good Night Farewell Tour 2019' diawali dengan penampilan Isyana Sarasvati sebagai pembuka yang membawakan medley beberapa lagu andalannya. 


(Konser Boyzone. Foto: Dok/RahmanIndra/herworldIndonesia) 


Tak lama kemudian, sebuah video pendek yang merekam jejak perjalanan Boyzone dengan deretan lagu hitsnya muncul di layar. Lagu-lagu familiar di telinga yang populer dari 1994-1999 itu di antaranya, Love Me for A Reason, A Different Beat, Words, Isn't It a Wonder, Picture of You, Baby Can I Hold You, All That I Need, No Matter What, dan I Love The Way You Love Me. Tak luput juga beberapa lagu setelahnya seperti Better/Coming Home Now (2008), Gave It All Away (2010) hingga I Can Dream (2018).  

Ketika empat personel Boyzone muncul, mereka mengawali aksi dengan membawakan lagu-lagu hit seperti 'I Love the Way You Love Me', 'Father & Son' dan 'I Can Dream' yang membuat penonton melakukan sing along tak tertahankan. 

Ketika melodi lagu 'Everyday I Love You' mengalun, suasana tak lagi sama. Ada kesenduan dan rasa kehilangan yang kental akan sosok Stephen Gately. Teriakan kencang penonton terdengar ketika suara Stephen menggema dari video yang diputar, dan para personil Boyzone berdiam untuk membiarkannya mengambil ruang. 

Usai konser, lagu balad yang melankolis itu bakal terdengar tak lagi sama. Ada kesedihan dan juga rindu di dalamnya. 

Di sela-sela perpindahan lagu, para personel menyapa dan berbagi cerita. Kadang Ronan yang menyapa penonton. Shane berbagi cerita di balik satu lagu. 

"Stephen's spirit is here with us tonight," ujarnya. 


(Konser Boyzone. Foto: Dok/RahmanIndra/herworldIndonesia) 

Disampaikannya, Stephen adalah sosok yang sangat suka menyanyi. Ia akan menyanyi hampir di setiap waktu, dan di mana saja. Ia lalu mengajak penonton konser untuk bergabung dan sing along di lagu yang di dalamnya didominasi suara Stephen, berjudul 'Key to My Life'. 

Bagi yang mengikuti perjalanan Boyzone bakal mengalami helaan nafaas tertahan menyaksikan video dan musik yang mengalun. Terlalu banyak kenangan, terlalu banyak kehilangan. 

Perjalanan 25 tahun 

Di sela konser, mereka mengucapkan terima kasih pada penonton dan fans yang terus bersama selama 25 tahun perjalanan karier musik Boyzone. Diambil dari album terakhir 'Thankyou & Goodnight', mereka lalu membawakan lagu yang menghentak dan tempo upbeat.

Berjudul 'Talk About Love', lagu itu dibarengi pemutaran video musik yang penuh warna di layar. Suasana menjadi lebih berbeda kali ini. Boyzone ingin semua bergoyang mengikuti irama, melompat tinggi di udara dan bernyanyi bersama. 

Berurut setelahnya, mereka membawakan 'Words', 'When You Say Nothing at All', dan 'Love Me for a Reason'. Seperti diduga, suara penonton menggema memenuhi ruang saat lagu ini terdengar.


(Isyana feat Boyzone di lagu No Matter What. Foto: Dok/RahmanIndra/herworldIndonesia) 


Stephen bisa saja tak hadir, tapi bagaimana jika seseorang bisa mengisi ruang untuk lagu hitsnya 'No Matter What'? Di bagian inilah muncul Isyana Sarasvati. Mengenakan busana serba putih, Isyana menyanyi kompak dengan Boyzone, dan menunjukkan kemampuan olah vokalnya di bagian tertentu dari lagu yang populer di tahun 1998 itu. 

Lagu 'A Different Beat' menjadi pamungkas yang diikuti dengan video testimoni para personil akan karier mereka di Boyzone, dan juga kehilangan akan Stephen. 

Sebelum benar-benar berakhir, keempatnya kembali naik panggung membawakan lagu 'When the Going Gets Tough', yang membuat siapa saja terkesiap. Konser ini benar-benar konser penuh nostalgia yang melempar penonton ke era 90-an yang kental. Masa-masa ketika lagu easy listening dan penuh makna menjadi teman dalam keseharian. 

Kembali diiringi lagu itu dengan penyanyi aslinya sebuah kesempatan langka. Dan ini bisa saja kali terakhir, karena perpisahan itu sudah di depan mata. Konser 'Thankyou & Goodnight' kemudian menjadi salam perpisahan yang hangat dari seorang sahabat. 

Boyzone bisa saja bubar, tapi lagu-lagunya masih akan tetap terdengar sama dan hidup dalam ingatan. Adieu Boyz!

Life & health