Food & travel

Joali Maldives: Resor Mewah dengan Benda Seni Berlimpah

By : Rengganis Parahita - 2019-03-21 23:55:00 Joali Maldives: Resor Mewah dengan Benda Seni Berlimpah

Sebagai salah satu art immersive resort terbaru di Maladewa, Joali punya agenda seru untuk kamu yang ingin berlibur ke sana. Dibuka secara resmi pada tahun 2018 lalu, akomodasi ini sengaja dipenuhi dengan benda seni hasil karya seniman dunia untuk memberi pengalaman baru dan berbeda bagi tamu-tamunya.



(Suasana halaman depan villa yang nyaman. Foto: Dok. Joali Maldives)

Punya 13 hasil cipta, rasa, dan karsa pekarya yang tersebar di seluruh penjuru hotel, kamu bisa menemukan ragam art pieces di berbagai tempat mulai dari di dalam kamar, area spa, taman, restoran, butik, hingga di bawah laut. Eksebisi ini pun dibuat interaktif dengan cara membekali tiap pengunjung dengan peta khusus (art map) di mana di dalamnya terdapat titik-titik lokasi koleksi seni yang ada. Diberi sedikit penjelasan tentang nama karya, nama seniman, hingga dari negara mana mereka berasal, kamu pun akan dibuat bak sedang bermain mencari harta karun yang tersembunyi di wilayah penginapan.  



(Peta benda-benda seni yang tersebar di wilayah resor beserta keterangannya. Foto: Dok. Joali Maldives)

Dulu, jauh sebelum dipamerkan, satu per satu benda seni ini dikurasi terlebih dahulu oleh kurator handal asal Turki, Zeynep Ercan dan Asliala Onur. Dengan mendatangi seniman-seniman dunia yang dianggap layak untuk diperkenalkan, dua wanita dari No LaB Company berikut akhirnya berhasil mengolah konsep art immersive resort yang digagas sejak awal. Mulai dari yang bisa dilihat, digunakan, sampai yang hanya diletakkan di atas meja tamu untuk mempecatik ruangan, semua terwujud sempurna seperti yang diimpikan.



(Tempat duduk warna-warni,  karya Reinaldo Senguino asal Venezuela. Foto: Dok. Joali Maldives)

Tak hanya itu, tiap benda seni yang akan diletakkan juga disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang melingkupinya. Masyarakat setempat diajak tukar pikiran, sejumlah arsitek diajak berdiskusi, dan beberapa insinyur dilibatkan untuk memberi masukan tentang cara terbaik menetukan posisi untuk menaruh semua kolesi yang ada. Ini yang menjadikannya spesial. Bukan hanya untuk dicari, diemukan, difoto, dan dinikmati keindahannya, tapi juga harus punya dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Jangan malah menganggu pemandangan karena kurang selaras dengan budaya setempat apalagi sampai merusak habitat asli. It's a big no no.



(Kursi panjang yang terinspirasi dari kepompong, buatan Nacho Carbonell asal Spanyol. Foto: Dok. Joali Maldives)

Lalu, beralih pada urusan jenis, seluruh karya seni ini punya kategori yang beragam. Mulai dari tempat tidur gantung, patung, lampu, hiasan dinding, kimono, kursi malas, meja batu, hingga rumah pohon, semua punya daya tarik masing-masing yang menjadikan penginapan ini one of a kind.



(Tempat tidur gantung berbentuk kepala burung khas Maldives, karya Porky Hefer dari Afrika Selatan. Foto: Dok. Joali Maldives)

Seniman dari Afrika, Amerika, Israel, hingga Kanada turut serta memamerkan karyanya. Eksotis, nyeni, dan teramat berkelas, Joali Maldives akhirnya punya warna sendiri dalam bisnisnya. Begitu vibran namun tak meninggalkan kepeduliannya terhadap local wisdom dan global artist penuh bakat. What a wonderful business. 



(Rumah pohon Manta Ray ikonik karya Porky Hefer asal Afrika Selatan. Foto: Dok. Joali Maldives)


Food & travel