Life & health

Review Film: 'Wonderpark'

By : Rahman Indra - 2019-03-13 16:02:00 Review Film: 'Wonderpark'


Sesuai judulnya, film 'Wonderpark' membuat penonton berasa masuk ke dalam taman bermain besar bernama Wonderland. Di dalamnya terdapat beragam wahana yang menarik untuk dicoba. 

Dan taman hiburan penuh wahana itu adalah buah pemikiran June atau Junebug, anak perempuan cerdas dan penuh semangat. Bersama ibunya, ia membangun dari satu wahana ke wahana berikutnya hingga menjadi taman hiburan besar. 

Dari imajinasinya yang luas, taman hiburan itu kemudian menjadi nyata. Sosok rekaannya, seperti simpanse Peanut, beruang Boomer, landak Steve, babi Greta, hingga duo berang-berang Gus dan Cooper muncul di hadapannya. Petualangan June di Wonderland menjadi perjalanan yang menghibur dan penuh makna. 

(Baca juga: Review Film: Alita: Battle Angel) 

Film Wonderpark berpusat pada sosok June (suara Briana Denski), yang cerdas dan berlagak seperti ilmuwan beneran. Bersama ibunya (Jennifer Garner), ia membangun miniatur taman hiburan besar di dalam kamar. Aneka wahana yang unik adalah buah pikirnya. 


(Wonderpark. Foto: Dok.imdb) 


Tak puas hanya di kamar, June mengajak serta teman-temannya untuk mewujudkan gambaran taman hiburan itu di halaman rumahnya. Meski kemudian upaya itu membuatnya harus berurusan dengan polisi karena merusak lingkungan. June mengurungkan niatnya membangun Wonderland di dunia nyata. 

Tak lama setelahnya, June mesti menghadapi kenyataan pahit ketika ibunya mengidap sakit dan mesti dirawat (tak disebutkan pasti, kemungkinan kanker). Kehilangan ibu membuat June patah semangat. Taman hiburan Wonderland tak lagi menarik minatnya. 

Ketika mesti ikut Math Camp sekolahnya, June malah kabur karena kepikiran ayahnya (Matthew Broderick) yang tak bisa ditinggal sendiri. Meninggalkan bus sekolah justru membuatnya terdampar di hutan yang mempertemukannya dengan karakter rekaan dan taman hiburan buatannya. 

Beruang Boomer (Ken Hudson Campbell), landak Steve (John Oliver), babi Greta (Mila Kunis), dan berang-berang Gus (Kenan Thompson) dan Cooper (Ken Jeong) menghadapkan June pada situasi sulit. Simpanse Peanut (Norbert Leo Butz) yang menjadi 'tokoh utama dan pusat' cerita Wonderland menghilang. Sementara, di sisi lain, para 'boneka zombi' menyerang dan menghancurkan aneka wahana di taman hiburan. 

Bersama-sama mereka, June berniat menyelamatkan Peanut dan juga Wonderland. Petualangan ini membuat June mengerti bahwa dirinya tak sendiri, dan ia mestinya menjaga semangat untuk terus bermimpi.

(Baca juga: Review Film: Happy Death Day 2U) 

Diproduksi Paramount Pictures- Nickelodeon, Wonderpark menyajikan animasi yang riuh dan penuh warna. Seperti memasuki taman hiburan dengan aneka wahananya, Wonderpark menghibur dan membuat emosi campur aduk. 


(Wonderpark. Foto: Dok/imdb) 


Di antara permainan di taman hiburan, film ini menghadirkan drama yang penuh emosional. Perpisahan June dengan ibunya bakal membuat hati terenyuh dan ingin memeluk June. Perpisahan selalu menjadi adegan yang berpotensi besar menguras emosi. 

Dan dari satu peristiwa mengakibatkan peristiwa lainnya. June yang awalnya adalah sosok penuh semangat dan pemimpi menjadi orang yang kehilangan arah dan depresi. Ia tak lagi punya semangat, dan berputus asa. 

Mengetengahkan pesan 'teruslah bermimpi' membuat Wonderpark menambah daftar panjang film inspiratif serupa. Sekilas film ini akan mengingatkan pada film Christopher Robin yang beberapa waktu lalu tayang di bioskop. Keduanya sama-sama menjadi pengingat bahwa tak ada yang salah dengan bermimpi. 

Bedanya, kali ini sosok utama dan menjadi pusat penceritaan adalah anak perempuan yang serba bisa dan pemberani. June menjadi sosok inspiratif bagi anak perempuan yang punya mimpi dan mendorong mereka untuk tetap menjaga dan mewujudkannya. 

Film 'Wonderpark' tayang di bioskop Indonesia mulai 13 Maret 2019. 



Life & health