Food & travel

Mengulik Sekolah Kuliner APCA Indonesia dan Programnya

By : Rahman Indra - 2019-01-28 18:14:00 Mengulik Sekolah Kuliner APCA Indonesia dan Programnya


Menjamurnya restoran dan kafe, termasuk coffee shop, adalah usaha menjawab sebuah gaya hidup baru kaum urban. Makan di luar alias jajan, tumbuhnya wisata kuliner, bahkan ngopi di luar rumah membutuhkan semakin banyak tenaga profesional berkualitas unggul sebagai tulang punggung industri kuliner sebagai konsekuensinya.

Kualifikasi para tenaga di balik layar yang dipekerjakan oleh para pengusaha kuliner akan menentukan keberlangsungan usaha mereka. Siapa yang unggul, dialah yang akan bertahan. Tak tersangkal lagi bahwa konsumen, di lain pihak, kini semakin cerdas, kritis dan memiliki citarasa yang kian peka dan canggih. Tuntutan mereka pun dengan sendirinya bertambah tinggi.

Beranjak dari tantangan itu, Executive Pastry Chef Louis Tanuhadi dan Chef Niklesh Sharma, beserta dua orang investor lainnya lalu berinisiatif mendirikan Academy of Pastry and Culinary Arts (APCA) Indonesia.

(Baca juga: Mencicipi Kuliner Khas di Indonesia Food & Art Festival)

Berdiri pada 14 Januari 2019, APCA didasari oleh visi/misi untuk meningkatkan profesionalisme, keterampilan dan kualitas chef Indonesia secara umum di ajang kuliner internasional. 

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, APCA menggandeng MOF Patissier Chef Jean François Arnaud dari JFA Consultancy (jfaconsultancy.com) sebagai konsultan dan salah satu pengajar. Jajaran pengajar APCA sendiri secara keseluruhan berjumlah 26 instruktur yang terdiri atas para chef profesional.


(Sekolah kuliner. Foto: Dok/APCAIndonesia)


Di luar itu, APCA memiliki 27 instruktur tamu, yang sembilan chef di antaranya menyandang gelar ”Meilleurs Ouvriers de France” (MOF).

Di antara jajaran pengajar, bertebaran executive pastry chef, selain juga tercantum nama Master Chocolatier Christophe Morel, Master Baker, Master Pastry Chef, World Pastry Champion, Molecular Cuisine Chef bahkan Vegan Cuisine Chef. Komposisi tenaga pengajar kelas dunia tersebut merupakan sebuah komitmen yang diambil oleh APCA sebagai sebuah institusi pendidikan kuliner berkelas internasional. 

Program ajar

Sebagai sebuah akademi, APCA menawarkan program bersertifikat yang terdiri atas Pastry & Bakery Arts Program dan Program In-Culinary Arts Program.

Program-program tersebut akan dibagi menjadi tiga tingkatan kemahiran, yaitu Basic Certificate Program (12 minggu), Diploma Program (24 minggu) serta Advanced Diploma Program (36 minggu). Selain kualitas dan reputasi para instruktur yang berkelas dunia, keunggulan program ajar APCA terletak pada pemilihan fokus materi ajar berupa 90 persen praktik. Pembekalan teori sebatas sepuluh persen dari materi ajar secara keseluruhan. 


(Sekolah kuliner. Foto: Dok/APCAIndonesia)


Di samping itu, sekolah kuliner yang berlokasi di The Flavour Bliss Unit 19/20, Alam Sutera Boulevard, Serpong Utara, Tangerang Selatan ini juga menyediakan program kursus paruh waktu (Part-time Program) berdurasi tiga bulan, dengan mempertimbangkan kondisi dan perkembangan industri kreatif di bidang jasa boga saat ini yang kian pesat.

Dengan demikian, tidak sebatas para lulusan SMA atau SMK yang akan dapat menjadikan APCA untuk merintis karier profesional di bidang industri kuliner sebagai chef, namun juga mereka yang berniat membuka usaha sendiri di bidang kuliner. Bagaimanapun, tak bisa dipungkiri bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah kunci esensial bagi industri boga dan dunia kuliner.

Food & travel